Ada satu pemandian di Klaten yang kerap dikunjungi oleh Sultan Jogja dan juga tamu-tamu dari luar negeri untuk terapi kesehatan. Inilah kisah Umbul Brintik:
Umbul Brintik di Klaten ini tergolong unik. Umbul ini merupakan satu-satunya umbul yang secara formal ditetapkan Bupati Klaten sebagai terapi kesehatan.
Umbul Brintik secara geografis berbeda dengan objek wisata umbul lainnya yang ada di sisi utara Kabupaten Klaten. Umbul ini terletak di Desa Malang Jiwan, Kecamatan Kebonarum, di wilayah selatan Kabupaten Klaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umbul Brintik memiliki umbul utama yang berada di paling barat. Posisinya paling tinggi, dengan kedalaman sekitar 150 sentimeter. Airnya yang jernih dengan bebatuan andesit di dasarnya membuat mata air tersebut dijadikan umbul khusus terapi kesehatan.
Di bawahnya ada satu kolam khusus terapi kesehatan dengan kedalaman yang lebih dangkal, biasanya untuk pengunjung wanita. Di sisi selatan kolam wanita, ada dua kolam untuk dewasa dan anak dengan tampilan kolam modern berkeramik.
Di sisi utara juga ada dua kolam khusus anak bernuansa modern dengan wahana bermainnya. Total ada enam kolam di bawah teduhnya pepohonan dan panorama asri pedesaan itu.
![]() |
Sri Sultan Hamengku Buwono X Kerap ke Pemandian Ini
Menurut Kades Malang Jiwan, Suprianto, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur DIY kerap berkunjung ke umbul Brintik untuk mandi dan terapi. Sultan pun berpesan, agar umbul ini tidak dijual. Setelah mendapat nasehat itu, investor dari Singapura yang tertarik membeli air umbul ini pun ditolak.
"Sri Sultan sering ke sini, saya sharing dengan beliau dan dibilang ojo pisan-pisan adol banyu (jangan sekali-kali jual air) jadi saya tidak berani. Juga Gusti Tedjo Wulan Solo juga pernah ke sini," imbuh Suprianto.
Dikunjungi Juga Tamu dari Luar Negeri
Bulan November lalu, umbul Brintik juga kedatangan Profesor Huang Zeiwei dan Profesor Xu Li dari Zhejiang Medical University. Keduanya mengambil sampel air dan menyatakan hasilnya luar biasa.
"Bilang luar biasa kok ada air seperti ini. Selain itu artis seperti Yati Pesek dan Waljinah juga sering ke sini, kita juga dapat sertifikat dari RS Bethesda dan kerja sama dengan RSUP Dr Sardjito, juga dengan komunitas anak pengidap kanker untuk lokasi terapi," kata Suprianto.
Menurut Suprianto, enam kolam di umbul Brintik semuanya bagus untuk terapi kesehatan, karena kandungan airnya sangat bagus untuk kesehatan. Baik kandungan mineral maupun pH.
"Kita sudah lab airnya, pH nya 8,2, mineralnya luar biasa, kadar oksigennya tinggi. Bahkan seorang profesor dari UGM mengelab airnya hasil TDS (total dissolved solid) di sini 40, artinya bisa langsung minum sebenarnya dengan debit 90 liter per detik," tutur Suprianto.
Jadi jangan heran jika bertemu para lansia atau orang dengan kursi roda di umbul Brintik. Salah satunya adalah Sugiono, pengunjung asal Bantul yang berkunjung dua kali dalam sepekan untuk mengantarkan istri terapi air di Umbul Brintik. Setelah sekitar 10 kali terapi, kondisi istrinya mulai membaik.
"Istri saya kan kebas, kalau salat berdiri tidak bisa. Tapi ini alhamdulillah sudah membaik, salat sudah bisa berdiri, tidak sakit lagi," kata Sugiono.
Cara Menuju ke Umbul Brintik
Umbul Brintik berjarak lima kilometer dari pusat kota Klaten. Untuk sampai ke umbul bersumber air alami itu, traveler bisa mengambil jalur jalan Jogja-Solo.
Sesampainya di simpang tiga bekas PG Gondang Winangun, langsung belok ke jalan raya ke arah Kecamatan Kemalang. Tiba di simpang tiga Pasar Basin, kendaraan tinggal mengambil ke kanan sejauh 100 meter sampai simpang tiga PTPN Kebonarum.
Dari simpang tiga itu belok ke kiri, kemudian lurus ke arah Kecamatan Karangnongko. Di tepi jalan raya akan bertemu gapura Desa Wisata Malang Jiwan dan lurus ke kanan sekitar 200 meter Umbul Brintik ada di tepi jalan.
Area parkir mobil dan motor yang luas disediakan di dekat loket masuk. Harga tiket masuk hanya Rp 10.000 sudah free biaya parkir dengan jam buka mulai pukul 04.30 WIB sampai 17.30 WIB.
------
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia