Tradisi Unjungan merupakan ritual tradisional untuk meminta hujan dengan cara bela diri adu pukul yang dilakukan oleh sepasang laki-laki dewasa dengan menggunakan peralatan berupa sebilah rotan sebagai alat pemukulnya. Ritual ini dipimpin oleh seorang wasit yang biasa dikenal dengan sebutan wlandang.
Tradisi Ujungan biasanya diselenggarakan pada saat musim kemarau panjang. Pada musim itu lah petani sangat membutuhkan air untuk mengairi sawahnya dan juga untuk memberi minum binatang ternak mereka, seperti sapi, kerbau, kambing, dan lain-lain.
Untuk mempercepat datangnya hujan, pemain Unjungan harus memperbanyak pukulan kepada lawannya hingga mengeluarkan darah. Semakin banyak darah yang keluar dari tubuh pemain akibat pukulan, maka semakin cepat pula hujan yang akan turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ritual ini juga menggabungkan tiga jenis unsur seni, yaitu seni musik (sampyong), seni tari-silat (uncul), dan seni bela diri tongkat (ujungan). Keistimewaan lain dari tradisi ini adalah adanya sikap menjunjung tinggi nilai sportivitas, persaudaraan, rasa nasionalisme, dan semangat patriotisme sebagai generasi penerus bangsa.
Ritual ini terdapat di Kecamatan Somagede, kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Untuk sampai di lokasi, Anda bisa memulai perjalanan dari Purwokerto lalu menuju Banyumas. Perjalan tersebut memakan waktu sekitar 45 menit dengan menggunakan angkutan umum. Setelah tiba di Banyumas, baru Anda bisa menunu lokasi pertunjukan. Untuk bisa menyaksikan atraksi unik ini, wisatawan tidak dipungut biaya sama sekali.
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PROVINSI JAWA TENGAH
Jalan Madukoro Bolk BB, Semarang, Jawa Tengah
Telepon: (024) 7608570
Faksimili: (024) 7608573
Website: http://www.central-java-tourism.com
E-mail: tourism@centraljava-tourism.com (/)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak