Museum yang Bikin Merinding di Phnom Penh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Museum yang Bikin Merinding di Phnom Penh

Titry Frilyani - detikTravel
Senin, 15 Jan 2018 11:20 WIB
loading...
Titry Frilyani
Salah satu ruangan penyiksaan yang cukup besar
Gedung berlantai 3 yang dulunya merupakan sekolah berubah fungsi menjadi tempat penyiksaan
Tempat para tahanan digantung kemudian dicelupkan ke air dalam gentong
Sel tahanan yang sangat kecil dengan jendela dibalut jeruji besi dan kawat berduri
Tempat kunci masing-masing sel digantungkan
Museum yang Bikin Merinding di Phnom Penh
Museum yang Bikin Merinding di Phnom Penh
Museum yang Bikin Merinding di Phnom Penh
Museum yang Bikin Merinding di Phnom Penh
Museum yang Bikin Merinding di Phnom Penh
Jakarta - Phnom Penh memiliki museum bekas dari penjara. Di penjara ini ribuan masyarakat Kamboja disiksa dan dibunuh secara sadis pada masa dahulunya.Museum Genosida Tuol Sleng merupakan tempat Pol Pot, pemimpin Khmer Merah untuk melakukan penyiksaan hingga pembunuhan terhadap masyarakat Kamboja yang dianggap tidak sepaham dengannya atau memiliki potensi melakukan kudeta terhadap dirinya.Museum Genosida Tuol Sleng merupakan tempat Pol Pot, pemimpin Khmer Merah untuk melakukan penyiksaan hingga pembunuhan terhadap masyarakat Kamboja yang dianggap tidak sepaham dengannya atau memiliki potensi melakukan kudeta terhadap dirinya.Harga tiket masuk museum ini sebesar 3 Dolar (Rp 40 ribu). Museum yang dibuka pada tahun 1979 ini dulunya adalah lokasi dimana tawanan-tawanan Khmer Merah diinterogasi, disiksa, dan dibunuh dengan cara-cara yang kejam. Tempat ini sebelum menjadi tempat penyiksaan merupakan sekolah dengan bangunan 3 tingkat.Setelah menjadi kamp konsentrasi, gedung-gedung tersebut diberikan nama A, B, C, dan D. Di sini, kita akan melihat ruangan-ruangan kelas yang diubah fungsinya menjadi penjara dan tempat penyiksaan yang diperuntukkan bagi tawanan-tawanan Khmer Merah.Gedung A berisi sel-sel yang agak besar. Gedung C merupakan sel-sel yang sangat kecil. Jendelanya pun dilindungi jeruji besi dan kawat berduri untuk mencegah tawanan kabur. Tawanan memiliki peraturan yang harus dipatuhi dan akan diganjar penyiksaan jika tidak menuruti. Para pekerja di Tuol Sleng pun tidak luput dari penyiksaan jika dianggap tidak melakukan pekerjaan sesuai aturan. Konon tiap harinya ada sekitar 1.000 orang yang disiksa dan dibunuh. Di museum ini juga dapat kita temukan foto hitam putih dari korban-korban penyiksaan dan pembunuhan yang bisa kita lihat di gedung B. Sedangkan di gedung D kita bisa melihat alat-alat penyiksaan yang dipakai. Sungguh museum ini akan membuat siapa saja yang datang merinding.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads