Pantai di Pulau Anak Krakatau, Tak Kalah Cantik
Rabu, 10 Okt 2018 13:50 WIB
Renky Liniaryadi
Jakarta - Walau berbentuk gunung, pantai di Pulau Anak Krakatau tidak kalah cantik dengan yang lain. Cobain deh berkunjung dan saksikan langsung pesonanya.Alam adalah tempat belajar yang baik, karena selain menyajikan keindahan juga mengajarkan bagaimana berproses pada kehidupan. Seperti contohnya di pulau Anak Gunung Krakatau Ini.Siapa sangka, bekas letusan Gunung Krakatau yang dahsyat pada masa lalu menyisakan tempat-tempat indah yang bisa dieksplorasi dan juga dijadikan tempat penelitian ilmiah.Pantai di Pulau Anak Gunung Krakatau ini misalnya. Meskipun bentuk asalnya berupa gunung, pulau ini memiliki pantai yang tidak kalah indah, karena memiliki ciri khas pasir yang berwarna hitam. Itu dikarenakan tersusun dari batuan hasil letusan gunung api berkomposisi andesitis dengan mineral gelap.Untuk menuju kawasan Anak Gunung Krakatau, selain dari Lampung, kita bisa mencapainya langsung dari Anyer - Banten. Jika ingin tiba saat matahari terbit, berangkatlah pukul 02.00 WIB, karena perjalanan akan ditempuh sekitar 3 jam menggunakan kapal nelayan. Namun perlu kewaspadaan, karena biasanya malam hari gelombang Selat Sunda lebih besar, jadi harus mempersiapkan obat-obatan agar tidak mabuk laut dan pakailah pelampung untuk keselamatan.Anak Gunung Krakatau merupakan daerah konservasi dan masuk wilayah Lampung, jadi untuk bisa mengeksplorasi ke sini harus ijin dahulu ke BKSDA. Meskipun begitu, pulau kecil ini tidak berpenghuni, hanya ada petugas jaga yang melayani tamu dalam berbagai keperluan.Saat tiba di pantainya, kita masih harus berjuang untuk menepi ke daratan. Pagi itu ombak masih cukup besar dan memang tidak tersedia dermaga, jadi membuat penumpang terpaksa basah-basahan untuk bisa turun ke daratan.Γβ Dari pantainya, kita bisa menikmati keindahan pulau-pulau di sekelilingnya, yaitu Pulau Sertung, Panjang, Rakata, dan Sabesi, sambil mengagumi proses panjang terjadinya letusan kompleks gunung berapi Krakatau pada masa lampau.Saya tidak menyangka, letusan dahsyatnya pada tahun 1883 yang menghancurkan sebagian besar pulau, kini telah berubah menjadi pulau baru yaitu Anak Gunung Krakatau dan tiap tahun ketinggiannya bertambah, hingga saat ini mencapai sekitar 450 meter.Tidak hanya ketinggian, luasnya pun semakin bertambah dikarenakan lelehan lava yang telah mengering menjadi batu kini mengisi area pantainya. Keunikan lainnya, vegetasi di pulau ini ada karena proses suksesi yang sangat alami, yaitu melalui udara dan juga laut, tidak bisa melalui darat, karena pulaunya yang terisolir laut. Sehingga, tumbuhan dan binatang yang berada di sini sangat terbatas. Maka dari itu, pengunjung tidak boleh membuang atau meninggalkan biji-bijian di pulau ini. Semua didesain oleh alam, tanpa campur tangan manusia. Jadi tidak salah, bila pulau Krakatau ini dijadikan laboratorium alami. Banyak sekali pengetahuan yang bisa kita dapatkan di sini, karena kita belajar langsung dari alam. Tidak hanya di darat, di perairan sekitar pulaunya juga memiliki keanekaragaman biota laut dan juga terumbu karang yang indah. Airnya yang biru dan jernihΓβ membuat orang ingin berlama-lama mengeksplor bawah airnya dan mengabadikan keunikan lain, yaitu adanya gelembung udara dan bekas patahanΓβ akibat aktivitas gunung api. Salah satu spot snorkling yang biasa dikunjungi adalah Lagoon Cabe. Untuk ke sini sebaiknya saat pagi hari, karena jika terlalu sore arus bawahnya jadi kuat, sehingga bisa membahayakan keselamatan.Sebagai bangsa Indonesia, sudah sepatutnya bangga memiliki pulau Anak Gunung Krakatau, karena selain memiliki sejarah panjang yang turut mempengaruhi peradaban dunia, juga memiliki berbagai keanekaragaman hayati yang tidak ternilai harganya. Maka dari itu, kita harus menjaganya sebaik mungkin dan mematuhi semua aturan yang ada.












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!