Jakarta - Pulau Dewata selalu menyimpan banyak cerita. Ini kisah saya saat mengunjungi pulau cantik tersebut.Tuhan selalu memberikan kejutan yang terbaik bagi hambanya. Itulah kalimat yang dapat mewakili perasaan ini ketika berkunjung ke Bali. Cerita ini dimulai ketika ada rencana untuk liburan pendek dan menghadiri konferensi. Setelah mengecek jadwal penerbangan, dapatlah tiket pesawat yang sangat bersahabat dalam menawarkan harga pesawat ke Bali yaitu tiket.com. Selain harganya yang sangat bersahabat, metode pembayarannya sangat variatif dan memudahkan konsumen. Beberapa jam sebelum keberangkatan, pengingat dari handphone menyala dan memberikan kembali informasi jadwal pesawat yang terintegrasi dari notifikasi email tiket.com. Sungguh luar biasa.Β Suasana pagi yang cerah, tepatnya pada penguhujung bulai Oktober 2018 mulailah bersiap-siap untuk menyegarkan pikiran sejenak sebelum menghadiri konferensi. Setelah sarapan di Hotel yang sebelumnya sudah direservasi melalui aplikasi tiket.com, berikutnya langsung pesan mobil untuk pergi berlibur sebentar. Rencananya, akan mengunjungi satu destinasi wisata dan tidak pulang malam demi menjaga kebugaran. Dengan memilih lokasi tujuan Garuda Wisnu Kencana, beberapa menit kemudian langsung dapat supirnya. Di perjalanan, begitu banyak perbincangan ringan dengan Pak Supir.Β Pada siang hari tiba di Garuda Wisnu Kencana. Hal yang pertama kali dilakukan adalah membeli kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari. Lokasi parkir dan pintu masuk cukup jauh, Anda akan berjalan menaiki beberapa anak tangga dan melawati toko souvenir. Ketika tiba di pintu masuk akan diberi selendang berwarna kuning, selendang itu digunakan untuk menyimbolkan penghormatan terhadap kesucian, serta mengandung makna sebagai pengikat niat-niat buruk dalam jiwa. Inilah yang selalu menjadi daya tarik dan ingin terus mengunjugi Bali. Nilai-nilai budayanya yang luhur dan masih dilestarikan hingga saat ini. Di Kawasan GWK ini, Anda akan melihat pemandangan yang begitu luas karena kawasan ini berada di dataran yang cukup tinggi.ΓΒ GWK ini adalah sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Garuda.Β Ada beberapa patung dalam taman budaya ini. Bagian pertama adalah Patung Dewa Wisnu setinggi ΓΒ± 23 meter yang saat ini ditempatkan di puncak tertinggi di kawasan Perbukitan Ungasan. Patung kedua adalah Patung Garuda. Patung ini diletakkan di area tengah yang dinamakan Kolam Teratai (The Lotus Pond), yaitu area bertangga menurun dengan kotak-kotak batuan kapur raksasa di sisi kanan dan kirinya. Area ini sering dijadikan sebagai tempat beragam acara seperti konser musik, pertunjukan seni dan budaya, dan lain sebagainya mulai dari tingkat nasional hingga internasional. Melihat batu-batu kapur yang dipahat sedemikian rupa akan membuat kagum sekaligus ingin terus menjelajahi setiap sudutnya.Bagian ketiga adalah Patung Dewa Wisnu yang sedang menaiki Garuda. Beberapa bulan yang lalu sering dengar berita bahwa proses pembangunannya sudah hampir selesai. Patung ini dinobatkan sebagai patung terbesar kedua di Dunia setelah patung The Spring Temple Buddha di China, betapa bangganya jadi warga Indonesia yang memiliki karya seni sehebat ini. Tidak ada alasan apapun untuk terus mencintai negeri ini. Satu destinasi ini wajib dikunjungi ketika plesiran ke Kawasan selatan Bali.Cuaca yang semakin terik membuat cepat haus dan mudah berkeringat. Beruntungnya, di sekitar patung terakhir ada food & drink truck yang menjual minuman segar seperti jus dan thai tea. Jadi, bagi yang tidak membawa minuman tidak perlu khawatir kehausan.Matahari mulai bergeser, kemudian turun kembali untuk melanjutkan perjalanan ke Pantai Pandawa. Sebelum mendekati laut yang biru menggoda, akhirnya memutuskan untuk melipir sejenak ke salah satu tempat makan. Untuk mendukung suasana pantai, berbagai menu seafood dipilih sebagai makanan siang ini. Di sepanjang pantai, tersedia juga segala souvenir dan barang lainnya seperti kacamata, topi, kain, ban renang yang dapat memudahkan wisatawan untuk menikmati pantai Pandawa.Pantai Pandwa ini benar-benar indah, lautnya biru segar, pasirnya putih elegan, hembusan anginnya kerap kali membuat tenang. Selain berenang di sekitaran bibir pantai, Anda bisa menyewa perahu kano atau bersantai ria di bawah payung tenda. Tentunya jangan lupa untuk mengabadikan foto dengan orang-orang tersayang di pantai ini. Ada tempat foto yang sengaja dibuat oleh masyarakat untuk menarik wisatawan.Setelah menikmati suasana pantai, kemudian bersiap menuju destinasi terakhir yaitu Pura Uluwatu. Sama seperti di GWK, ketika memasuki kawasan pura uluwatu pengunjung akan diberikan kain sarung untuk yang mengenakan celana atau rok di atas lutut, serta selendang untuk wisatawan yang memakai celana atau rok di bawah lutut. Untuk menghormati kesucian pura, wisatawan tidak diperbolehkan memasuki ruang utama pemujaan, sebab hanya umat Hindu yang akan bersembahyang saja yang diperbolehkan memasukinya. Lokasi pura uluwatu ini berada di selatan pulau Bali. Bagi Anda yang baru pertama kali berkunjung, dipastikan akan berdecap kagum melihat hamparan air laut yang membentang luas dan desiran suara ombak di bawah pura. Luasnya samudera Hindia yang terlihat di depan membuat hati ini semakin bersyukur masih bisa melihat keindahan alam di bagian selatan pulau dewata ini. Menyisiri jalan di pinggir jurang hingga menuju kawasan hutan dan bertemu dengan monyet. Banyaknya pohon dan bunga kamboja di sekitar pura semakin mempercantik area ini.Semakin sore, suasana di uluwatu akan semakin indah. Lengkapi keindahan ini dengan menyaksikan Tari Kecak yang sakral dan menghibur. Pagelaran ini diadakan di panggung terbuka area luar Pura Uluwatu setiap hari pada pukul 18.00-19.00 WITA, kapasitas tempat duduk tribun pertunjukkan tari kecak ini dapat mencapai 1.000 orang. Tari Kecak berasal dari Tarian Sakral (Tari Sanghyang) yaitu seseorang yang sedang kemasukan roh dapat berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur yang sudah di sucikan. Dengan menggunakan si penari sebagai media penghubung para dewa atau leluhur dapat menyampaikan sabdanya. Sangat disarankan untuk datang ke area panggung lebih awal agar dapat posisi duduk terbaik. Menyaksikan senja di Uluwatu sungguh momen yang tidak terlupakan. Hembusan angin segar, pemandangan samudra hindia yang begitu luas, dan para seniman yang bersiap tampil menunjukkan budaya Bali adalah suatu kenikmatan hidup. Sambil menunggu semua pengunjung masuk ke area tempat duduk, kami membaca narasi pertunjukan yang akan ditampilkan. Di bagian awal berpikir bahwa pertunjukan tari kecak ini biasa saja, penarinya semua laki-laki yang tidak memakai baju dan terus berkata Γ’β¬Εcak, cak, cakΓ’β¬ yang membosankan. Namun, akhirnya mencoba untuk memahami apa yang ditunjukkan dan membaca kembali narasi agar semakin paham apa yang dimaksud. Semakin lama semua penonton semakin terbawa suasana, semakin paham pula apa maksud dari tarian yang ditampilkan. Ketika melihat atraksi ini, emosi Anda akan naik turun. Khawatir dengan adegan berbahaya yang dilakukan, takjub dengan kemampuan para penari yang tiada dua, hingga tertawa terbaha-bahak karena melihat salah satu aksi yang menjengkelkan sekaligus menghibur. Ini adalah hari yang sangat berkesan sepanjang hidup, menikmati senja dan mengolah rasa di Kuta Selatan. Kita mungkin memiliki rencana untuk mendapatkan kebahagiaan, tetapi Tuhan selalu memiliki rencana untuk memberikan kenikmatan yang sebenarnya. Terima kasih Kuta Selatan, sampai jumpa di lain kesempatan.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum