Bukchon Hanok Village, Desa di Tengah Modernnya Seoul
Selasa, 28 Mei 2019 17:53 WIB
Feni N Saragih
Jakarta - Berbicara tentang Seoul, pasti yang diingat adalah kota yang modern. Ternyata, ada sudut pedesaan lho di sana.Kota Seoul memang bisa dikatakan sebagai kota yang unik. Seoul terkenal sebagai smart city yang maju dengan segala modernitasnya. Namun, di sisi lainnya, berbagai jejak kebudayaan dan kehidupan masa lampau masih terjaga dan terawat dengan baik. Selain istana dan kuil, ada juga desa-desa yang masih dipertahankan keberadaannya dan bisa hidup berdampingan dengan kemajuan kota. Bukchon Hanok Village salah satunya.Bukchon Hanok Village adalah salah satu dari beberapa desa permukiman warga yang masih mempertahankan bangunan-bangunan khas arsitek korea klasik. Uniknya, desa ini terbuka bagi para turis yang ingin melihat suasana permukiman dan bangunan-bangunannya, namun turis tak sembarang boleh masuk ke rumah-rumah tersebut. Hal ini karena permukiman ini benar-benar ditinggali penghuninya layaknya rumah pada umumnya. Jadi, privasi dan ketenangan harus sangat dijaga. Maka, saat masuk ke permukiman ini, sudah ada imbauan berupa tulisan agar turis menjaga ketenangan dan tidak berisik.Namun, traveler jangan berkecil hati karena ada beberapa rumah di Bukchon Hanok Village yang memang dibuka untuk turis alias bisa dikunjungi dan dimasuki. Namun, traveler harus teliti melihat tanda informasinya karena permukiman ini sangat menjaga keasriannya sehingga tidak sembarang papan informasi yang boleh digantung atau ditempel.Bangunan-bangunan rumah warga di Bukchon Hanok Village masih sangat terawat, bersih, dan mempertahankan estetika khas arsitek Korea. Mulai dari instalasi kayu-kayu, batu, ukiran di gerbang, pagar, dan pintu rumah, bentuk atap, warna yang diterapkan sangat menonjolkan keberagaman yang tetap harmonis. Warna cokelat, terakota, gading, dan putih mendominasi bangunan rumah-rumah di Bukchon Hanok Village.Tak hanya bangunannnya, bahkan tanaman-tanaman yang tumbuh pun sangat diperhatikan. Bunga-bunga yang tumbuh tinggi dan pohon-pohon merupakan tanaman yang mendominasi si Bukchon Hanok Village. Pastikan traveler hanya berfoto bersama bunga dan tidak menyentuh atau bahkan memetik bunganya ya!Traveler tidak perlu membayar saat akan memasuki Bukchon Hanok Village. Tak sedikit traveler yang juga memakai hanbok atau pakaian tradisional khas Korea saat berjalan-jalan dan menikmati waktu di Bukchon Hanok Village. Di sepanjang jalan menuju pintu masuk Bukchon Hanok Village memang terdapat gerai-gerai penyewaan hanbok dan aksesorisnya. Selain penyewaan pakaian, ada juga gerai-gerai makanan seperti es krim, manisan-manisan, dan berbagai panganan pasar khas Korea.Saat di Bukchon Hanok Village, traveler akan merasa seperti berada di setting drama-drama korea maupun variety show Korea yang marak muncul di TV. Meskipun bebas berfoto sepuasnya, tetap pastikan untuk menjaga ketenangan, ketertiban, dan kebersihan saat d Bukchon Hanok Village ya.












































Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Warga Baduy Dalam Ditolak RS karena KTP, Potret Buruk Layanan Kesehatan Masyarakat Adat