D'TRAVELERS STORIES
Luwuk, Surga Tersembunyi di Sulawesi Tengah
Indonesia memang selalu banyak memberikan kejutan dalam setiap destinasinya. Ketika Bali dan Lombok dengan segala keindahannya telah memukau, ternyata masih ada tempat lagi yang membuat kita sulit berkata-kata.
Luwuk, sebuah kota di Sulawesi Tengah yang bahkan belum pernah saya dengar sebelumnya. Memang, sudah hampir 2 tahun yang lalu saya mengunjungi Luwuk, tapi menurut saya, belum ada destinasi lain yang pernah saya kunjungi yang mengalahkan kecantikan dari Pulau Tinalapu di Luwuk.
Perjalanan dari Jakarta menuju Luwuk menggunakan pesawat cukup panjang, karena harus transit di Bandara Sultan Hassanudin, Makassar terlebih dahulu lalu lanjut menggunakan pesawat kecil ke Bandara Syukuran Aminuddin Amin. Bandara ini terletak di pinggir laut sehingga pemandangannya tidak kalah cantik walaupun Bandaranya sangat sederhana.
Keesokan harinya, saya bersiap menuju ke Pulau Tinalapu. Perjalanan menggunakan mobil ditempuh selama kurang lebih 2 jam dengan jalan berbatu, cukup sempit dan berkelok. Medan jalan yang cukup sulit dengan sisi kanan dibatasi oleh tebing dan bukit sedangkan di sisi kiri dibatasi oleh laut lepas. Meskipun panjang, tetapi sepanjang jalan cukup indah untuk dilalui. Sesampainya di sebuah rumah makan yang berada di pinggir laut, kami langsung menaiki kapal cepat sederhana berkapasitas 10 orang.
Perjalanan 20 menit menggunakan kapal cepat sedikit demi sedikit membawa kami ke tengah laut dan dari kejauhan kami melihat sebuah pulau yang dikelilingi oleh perairan dengan gradasi warna yang indah. Untuk menginjakkan kaki di pulau tersebut, kami harus berpindah dari kapal cepat menggunakan perahu nelayan berkapasitas 3 orang agar tidak merusak terumbu karang di sekitar pulau tersebut.
Perjalanan panjang yang terbayarkan dengan lunas. Pemandangan yang sangat indah dari pulau, kita dapat melihat lautan dangkal yang berwarna hijau kebiruan. Saya tidak sabar untuk snorkeling dan melihat pemandangan bawah laut dari Pulau Tinalapu. Ikan-ikan kecil langsung mengerubungi saya dan terdapat banyak terumbu karang yang masih bertumbuh di perairan dangkal ini. Sungguh tidak peduli sengatan matahari yang sangat terik dan waktu yang semakin sore.
Setelah puas snorkeling di sekitar pulau ini, kami memutuskan untuk kembali ke darat dengan kembali menggunakan perahu nelayan dan disambung dengan kapal cepat karena di Pulau Tinalapu tidak terdapat rumah penduduk sama sekali, karena pulau ini memang pulau kosong. Hanya ada saung kecil sederhana untuk berteduh. Jadi kita harus membawa sendiri alat-alat snorkeling dan bilas setelah kembali ke rumah makan.
Meskipun sederhana, mengunjungi Pulau Tinalapu di Luwuk sungguh merupakan pengalaman yang luar biasa. Pengalaman yang benar-benar tidak terlupakan. Saat ini, saya berharap dapat mengalami kembali pengalaman yang luar biasa seperti di Luwuk.
Jika sebelumnya adalah pengalaman di dalam negeri, selanjutnya Dubai menjadi harapan saya selanjutnya karena Dubai juga dikelilingi oleh lautan yang tentu membuat saya penasaran. Laut, pantai dan gurun pasir di Dubai tentunya sangat menarik untuk dikunjungi. Semoga saya bisa mengunjungi Dubai pada kesempatan ini.