Menengok Kuil Harimau yang Kontroversial di Thailand

Foto: (Chaiwat Subprasom/Reuters)

Harimau-harimau yang berjumlah lebih dari 100 ekor ini dirawat oleh para bhiksu dan pekerja kuil. Kuil ini memicu kontroversi karena harimau termasuk hewan yang langka dan dilindungi, sehingga seharusnya dibiarkan hidup di alam liar (Chaiwat Subprasom/Reuters)

Harimau yang dipelihara di kuil ini biasa diajak jalan berkeliling oleh para pawangnya. Mereka dipasang tali kekang di bagian leher, agar bisa diajak berjalan-jalan (Chaiwat Subprasom/Reuters)

Kuil Harimau menjadi destinasi wisata yang populer di kalangan turis asing. Wisatawan yang datang bisa berfoto bareng harimau yang sudah jinak (Chaiwat Subprasom/Reuters)

Selain bisa berfoto dengan harimau, traveler juga bisa melihat aksi ketangkasan hewan karnivora ini. Hewan yang masih berkerabat dengan kucing ini akan dengan lincah mengikuti permainan yang dilakukan pawangnya (Chaiwat Subprasom/Reuters)

Pawang yang bertugas akan bermain dengan harimau dengan cara menggodanya dengan tongkat panjang yang di ujungnya berisi umpan beraroma daging. Karena baunya yang menarik, otomatis harimau akan mengikuti kemana arah tongkat sang pawang akan digerakkan (Chaiwat Subprasom/Reuters)

Tak jarang, sang pawang menggoda harimau ini dengan meletakkan tongkatnya lebih tinggi dari si harimau. Namun dengan tangkasnya, harimau ini akan meloncat setinggi mungkin untuk menggapai tongkat tersebut (Chaiwat Subprasom/Reuters)

Atraksi ini tentu saja menjadi tontonan tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Kuil Harimau. Meski kontroversial, nyatanya kuil ini berdampak posotof bagi sektor pariwisata Thailand (Chaiwat Subprasom/Reuters)

Selama ini harimau ini dirawat dan diberi makan dengan layak. Namun beberapa aktivis satwa yang peduli mencurigai kuil ini terlibat dalam aktivitas terlarang yaitu perdagangan ilegal di pasar gelap (Chaiwat Subprasom/Reuters)

Dana yang dipakai untuk operasional kuil berasal dari donasi dan kemurahan hati masyarakat sekitar, termasuk untuk pembelian daging ayam sebagai makanan harimau. Pihak pengelola membantah bahwa mereka terlibat dengan perdagangan satwa ilegal untuk membiayai kuil ini (Chaiwat Subprasom/Reuters)

Para aktivis satwa menghendaki agar harimau-harimau yang dipelihara dalam kuil ini dikembalikan ke alam. Sementara pihak pengelola kuil meyakini, harimau akan dijamin kesejahteraannya bila dipelihara di tempat mereka dari pada disita dan masuk ke pusat karantina hewan (Chaiwat Subprasom/Reuters)