Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tapal Batas

Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Kamis, 04 Mei 2017 19:33 WIB

Atambua - Bertualang ke Atambua di NTT, kamu harus ke Benteng Makes. Ini benteng berselimut mistis dan dulu dipakai untuk penggal kepala. Tapi pemandangannya oke!

Di balik savana Fulan Fehan yang indah di Atambua, ada Benteng Makes yang misterius. Ada tempat pemenggalan kepala berselimut suasana mistis (Fitraya/detikTravel)
Dari luar benteng, ada bekas gazebo yang rusak, namun menghadap ke sabana Fulan Fehan yang indah. Gazebo dan torrent air menjadi penanda lokasi Benteng Makes (Fitraya/detikTravel)
Benteng Makes berada di balik sabana Fulan Fehan yang indah, di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen. Dari ujung jalan desa, kita mesti naik mobil 4 WD menempuh jalan berbatu mendaki lereng Gunung Lakaan (Fitraya/detikTravel)
Inilah benteng lapis pertama dari Benteng Makes. Hanya ada celah cukup lebar untuk orang masuk. Di dalamnya sudah ada dinding lapis kedua (Fitraya/detikTravel)
Benteng ini dindingnya adalah tumpukan batu karang dari sekitar gunung. Torrent air di luar benteng adalah bekas acara perkemahan di kawasan ini (Fitraya/detikTravel)
Tidak ada cerita pasti bagaimana benteng ini dibangun atau dari mana batu-batu ini berasal dan bagaimana dibawa ke lereng Gunung Lakaan (Fitraya/detikTravel)
Setelah benteng lapis kedua, di dalamnya adalah hutan cukup lebat dengan jalan setapak berkelak-kelok, naik turun seperti labirin (Fitraya/detikTravel)
Tidak jelas mana lapis ketiga sampai keenam, tahu-tahu kami sampai di lapisan ketujuh atau lapisan inti benteng ini. Penandanya adalah meriam Portugis yang dipasang sebelum akses masuk (Fitraya/detikTravel)
Para raja-raja leluhur Suku Bunak dulu berkumpul di sini menggelar pengadilan untuk menentukan orang bersalah atau tidak bersalah. Batu di tengah lingkaran benteng ini adalah tempat pemenggalan kepala (Fitraya/detikTravel)
Lingkaran inti benteng disebut Sadan, yaitu tempat pertemuan para raja-raja leluhur Suku Bunak. Dalam lingkaran ini ada batu-batu yang dipasang vertikal seperti sandaran kursi tempat duduk para leluhur (Fitraya/detikTravel)
Di balik dinding lingkaran tempat pemenggalan kepala ini, ada makam leluhur Suku Bunak, tapi tidak jelas siapa yang dimakamkan di sana (Fitraya/detikTravel)
Terasa betul kalau tempat ini seperti punya aura sendiri. Mempesona sekaligus penuh keramat (Fitraya/detikTravel)
Lumut pada batu-batu dinding benteng begitu tebalnya, pertanda tempat ini jarang dijamah manusia. Lintah juga ada banyak, siap menghisap darah hewan atau manusia yang datang ke sini (Fitraya/detikTravel)
Tengkorak sapi, mungkin bekas persembahan ritual. Konon, tidak semua orang bisa berkunjung ke sini. Jika tidak direstui leluhur, benteng ini akan ditutup kabut tebal dan sulit untuk ditemukan (Fitraya/detikTravel)
Jangan khawatir hilang sinyal kalau bertualang ke Benteng Makes dan Fulan Fehan. Menara BTS Telkomsel menjamin ketersediaan sinyal di sana (Fitraya/detikTravel)
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Benteng Tempat Penggal Kepala di Atambua
Hide Ads