Bukittinggi - Walau dikenal sebagai objek wisata, Lubang Jepang Bukittinggi menyimpan kisah suram di masa lalu. Berikut penampakannya.
Foto: Lubang Jepang Bukittinggi yang Suram

Lubang Jepang Bukittinggi menjadi bungker atau tempat persembunyian Jepang sejak tahun 1942-an. Ada banyak kisah kelam yang terjadi di sini (Randy/detikTravel)
Terowongan ini pun memiliki total panjang hingga 8 Km. Konon terowongan di dalamnya adalah yang terpanjang di Asia (Randy/detikTravel)
Dalam proses pembuatannya, Lubang Jepang ini dibuat oleh para romusha atau pekerja paksa yang didatangkan dari Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Semuanya dipaksa kerja membuat lubang ini (Randy/detikTravel)
Layaknya labirin, Lubang Jepang memiliki 21 lorong dengan fungsinya masing-masing. Lubang ini pun begitu rahasia dan tersembunyi kala itu (Randy/detikTravel)
Ruang yang dijadikan tempat menyimpan amunisi kala itu. Hal itu pun tampak lewat bekas amunisi dan senjata yang ditemukan di lokasi tersebut (Randy/detikTravel)
Beberapa ruang pun ada yang diberi teralis oleh pihak pengelola. Salah satu fungsinya adalah untuk mencegah vandalisme (Randy/detikTravel)
Di salah satu pojok, traveler bisa menemukan bekas penjara yang dahulu dipakai oleh tentara Jepang. Kabarnya para tahanan disiksa dengan tidak diberi makan dan minum (Randy/detikTravel)
Tepat di samping penjara, terdapat ruangan yang disebut dapur. Dahulu, ruang itu dipakai untuk mengintai suasana sekeliling, sedangkan lubang di bawahnya dipakai untuk membuang jenazah (Randy/detikTravel)
Diketahui kalau lorong di Lubang Jepang Bukittinggi tersambung ke beberapa lokasi strategis, sebut saja Jam Gadang Bukittinggi hingga Istana Bung Hatta (Randy/detikTravel)
Bagi kamu yang mau berkunjung, harga tiket masuknya adalah Rp 15 ribu untuk orang dewasa, Rp 12 ribu untuk anak-anak dan Rp 20 ribu untuk wisatawan asing (Randy/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour