Foto: Bentuk Nyata Cinta dan Keberagaman Agama di Taj Mahal
Bagus Prihantoro Nugroho - detikTravel
Selasa, 30 Jan 2018 12:35 WIB
Jakarta -
TajMahal di India sudah terkenal sebagai lambang cinta. Selain itu, ternyata juga ada keberagaman agama di sana.
Untuk mencapai TajMahal dari Kota New Delhi, harus menempuh jarak kurang lebih 210 km menuju Kota Agra. Waktu tempuhnya sekitar 3,5 jam dengan mobil (Bagus Prihantoro Nugroho/detikTravel)
Β
Jika kalian pergi ke TajMahal di hari Sabtu atau Minggu, maka antreannya akan sangat panjang. Biasanya akan lebih sepi kalau hari biasa. Sementara itu, TajMahal tutup di hari Jumat, jadi mungkin banyak yang ke sini di hari Sabtu (Bagus Prihantoro Nugroho/detikTravel)
Tiket masuk TajMahal adalah 40 Rupee (Β± Rp 8.300) untuk warga lokal dan 1.000 Rupee (Β± Rp 210.000) untuk wisatawan mancanegara (Bagus Prihantoro Nugroho/detikTravel)
Jika traveler ke sana di bulan Januari, suhu udara di India utara dingin yakni berkisar antara 7 hingga 9 derajat Celcius. Jalanan pun berkabut (Bagus Prihantoro Nugroho/detikTravel)
TajMahal adalah lambang cinta Shah Jahan untuk istrinya yang bernama Mumtaz. Mahal dalam bahasa India berarti Istana, sedangkat Taj diambil dari nama Mumtaz. Orang India suka memendekkan kata sehingga 'Mumtaz' berubah jadi 'Taj' (Bagus Prihantoro Nugroho/detikTravel)
TajMahal dibangun oleh Shah Jahan yang merupakan Raja Mughal yang pernah memerintah di India, menjanjikan sebuah Istana megah untuk istrinya yang sedang sakit. Mughal sendiri sebenarnya berasal dari Mongolia dan beragama Islam (Bagus Prihantoro Nugroho/detikTravel)
Penampakan setelah membeli tiket, pengunjung mendapatkan air mineral 500 ml dan sepasang penutup sepatu. Pengunjung juga tak boleh membawa tas besar saat masuk (Bagus Prihantoro Nugroho/detikTravel)
Walaupun dibangun dengan gaya Islam, tetapi kalian bisa melihat simbol-simbol agama lain di dalamnya. Karena terbuat dari marmer putih, suasana menjadi sejuk (Bagus Prihantoro Nugroho/detikTravel)
Pengunjung TajMahal berasal dari berbagai suku dan bangsa dan juga agama. Meski mayoritas beragama Hindu, namun warga India tetap menjaga keutuhan bangunan peninggalan kesultanan Islam tersebut (Bagus Prihantoro Nugroho/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!