Hakha - Bagi wanita Suku Chin di Myanmar, wajah penuh tato jadi bukti kecantikannya dan juga menghindari pernikahan yang tak diinginkan. Ini foto-fotonya!
Tato di Negara Ini untuk Kecantikan dan Hindari Pernikahan

Di banyak negara, tato seringkali dikonotasikan negatif. Namun, tidak bagi wanita Suku Chin yang tinggal di pedalaman Myanmar ini (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Wajah penuh tato malah menjadi ciri khas dan bukti kecantikan wanita Suku Chin (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Legendanya, tradisi menato wajah itu pertama kali bermula ketika Raja Burma datang ke daerah Suku Chin (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Saking cantiknya paras wanita Suku Chin, Raja Burma malah membawa satu wanita Suku Chin untuk diperistri (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Tidak ingin salah satu wanitanya diculik Raja, Suku Chin mulai menato wajah anak perempuannya agar tidak dibawa pergi (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Cerita lain, tradisi menato wajah dilakukan untuk kecantikan hingga membedakan wanita Suku Chin dengan lainnya (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Di antara enam Suku Chin, masing-masing memiliki ciri khas tato yang membedakan. Misalnya saja pola dan motif, membedakan satu wanita Suku Chin dengan lainnya (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Dalam prakteknya, warna tato tersebut dibuat dari daun, tunas dan jelaga. Jelaga sebagai disinfektan dan tunas tajam untuk membuat tato (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Wanita Suku Chin ada yang mendapat tato di wajah pertama kali pada umur 12 tahun (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Pengalaman wanita itu menyebutkan rasanya begitu menyakitkan. Wajahnya terluka selama lima hari (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Mereka tidak berpikir kenapa melakukannya, itu adalah kebiasan yang dilakukan pada semua anak perempuan kala itu. Serta justru menganggapnya sebagai suatu nilai kecantikan (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Karena dianggap tidak etis, kala itu Pemerintah Burma (sekarang Myamar) mulai melarang parktik tato wajah pada wanita Suku Chin (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Tradisi menato wajah wanita di Suku Chin itu pun dianggap tabu pada tahun 1960 (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Akibat larangan yang dibuat oleh pemerintah, kini hanya wanita Suku Chin yang sudah berumur saja yang masih memiliki tato pada wajah mereka (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Wanita Suku Chin yang memiliki tato di wajah adalah generasi terakhir (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Agar tidak punah, rencananya tradisi menato wajah bagi wanita Suku Chin tersebut akan dimasukkan dalam teks agar tetap diingat dan dikenang (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Tak sedikit wisatawan yang datang ke Myanmar untuk melihat wajah perempuan Suku Chin yang bertato (Dave Stamboulis/BBC Travel)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour