Jakarta - Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat sering disebut sebagai masjid tertua Melayu. Tapi ada fakta menarik, Pulau Buru mungkin punya masjid lebih tua.
Tapal Batas
Potret Masjid Tertua di Perbatasan Utara Indonesia

Di era Kesultanan Lingga-Riau ada dua masjid pertama yang dibangun di kabupaten ini. Lalu ada dua lagi tersebar di Pulau Penyengat dan Kabupaten Lingga (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Masjid Besar Raja Haji Abdul Ghani ini lebih tua dari Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat, Bintan (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom
Untuk diketahui, pembangunan Masjid Raya Sultan Riau yang ada di Pulau Penyangat dibangun ada tahun 1761. Dan masjid yang ada di Pulau Buru dipercaya lebih tua dari itu (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Masjid ini dan yang ada di Pulau Penyengat Bintan memiliki corak cat dan bentuk bangunan yang mirip. Warna kuning menyala mendominasi warga kedua masjidnya (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Bahan bangunan berupa putih telur sebagai perekat di keduanya juga sama. Mimbar di Masjid Besar Raja Haji Abdul GhaniΒ (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Terlepas masjid mana yang lebih tua, benda cagar budaya ini memang patut dijaga keberadaannya hingga nanti untuk anak cucu kita. Lokasi masjid di dekat dermaga Pulau Buru (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Yang menarik lagi dari Masjid Besar Raja Haji Abdul Ghani adalah masih adanya batu giok yang dipasang sebagai fentilasi udara dan masih ada hingga kini (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Penampakan udara Masjid Besar Raja Haji Abdul GhaniΒ (Foto: Wirsad Hafiz/detikcom)
Pemerintah patut menyematkan status istimewa agar Masjid Besar Raja Haji Abdul GhaniΒ dijaga dan dilestarikan (Foto: Wirsad Hafiz/detikcom)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum