Jakarta - Inilah foto-foto perjalanan tur virtual di Lawang Sewu. Lewat tur ini kamu bisa mengakses tempat terlarang di destinasi ini.
Foto-foto Tur Virtual Lawang Sewu, Bisa ke Tempat Terlarang

Bangunan kecil mirip pos satpam ini ternyata sumur yang memiliki kedalaman ratusan meter. Pembuatannya sudah dari tahun 1924 dan masih digunakan sumber airnya.
Ini toilet yang ikonik karena menyerupai wajah bila dilihat dari jauh. Dahulu, kebanyakan pegawai kereta api zaman Belanda didominasi oleh pria dan urinoir pun hanya untuk pria. Anda bisa melihat bentuk wajah?
Di dekat toilet, di halaman tengah ada pohon mangga berumur 102 tahun, namanya lali jiwo. Pohon ini masih produktif atau berbuah hingga kini.
Beranjak dari halaman tengah kita dibawa ke dalam bangunan utama Lawang Sewu. Di sini ada kaca patri berwarna-warni yang dibawa langsung dari Belanda.
Harus ada refleksi cahaya dari arah berlawanan untuk melihatnya kecantikannya. Kaca patri itu bergambar Dewi Fortuna bergaun merah dengan api membara di tangan dan Dewi Venus dengan gaun biru memegang guci air yang nantinya menghasilkan uap air melambangkan kereta api.
Selain simbol dewi di atas, di kaca patriΒ terdapat pula simbol Kota Amsterdam, Utrecht hingga Rotterdam. Ada pula simbol pemerintahan di Batavia dan simbol Semarang sebagai kota dagang.
Railing tangga dan yang ada di lantai dua Lawang Sewu terdapat campuran budaya timur dan barat dari bentuknya. Lantai dua Lawang Sewu ditujukan untuk keperluan khusus, seperti prewedding, hingga pembuatan katalog.
Dibuat dari batu granit, ada bentuk ular cobra di siku railing ini dan simbol ular ini pelindung atau tolak bala. Anda bisa melihat kepala ular?
Di depan ruangan pimpinan lantai dua ini terdapat balkon yang menhadap bundaran Tugu Muda. Zaman dulu, bangunan inilah yang tertinggi di Semarang.
Ini lantai tiga Gedung A dan tidak boleh diakses oleh wisatawan umum. Jadi, tur virtual bisa jadi kesempatan langka menjelajah sisi ini.
Dari lantai tiga Lawang Sewu kita bisa mengakses Menara Minaret atau bangunan penampung air. Tankinya terbuat dari logam dan mampu menampung 15 ribu liter. Namun kini tandon ini tak dipakai lagi.
Di lantai tiga Lawang Sewu ini kita bisa melihat atap baja tebal pelindung ruang pimpinan. Atap baja sebagai antisipasiΒ penahan serangan musuh.
Terdapat bekas peluru mortir Jepang di rangka atap Gedung A Lawang Sewu, jejak pertempuran 5 hari di Semarang. Mortir ini tak meledak namun rangka bajanya terlihat rusak.
Di lantai ini juga terdapat balkon. Lokasi ini hanya bisa dijangkau 2-3 orang saja karena lantai tua dan agak rapuh. Balkon alntai tiga Gedung A Lawang Sewu adalah tempat terbaik berfoto dengan latar menara dan Tugu Muda.
Lawang Sewu kini tak cuma untuk pariwisata. Bangunan cagar budaya ini sering digunakan untuk MICE, candle light dinner dan terbuka untuk umum.
Lawang Seu memilik pintu sebanyak 928 buah.Β Bangunan iniΒ memiliki 114 ruang kerja. Ruangan ini tidak termasuk ruang meeting.
Di Gedung B Lawang Sewu terdapat ruang basement atau bawah tanah yang memiliki banyak isu mengerikan.Β Biaya memasuki Lawang Sewu sebesar Rp 5.000 untuk pelajar dan anak-anak. Tiket Rp 10.000 diterapkan untuk dewasaΒ dan turis.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum