Melihat Lagi Kehidupan Baduy Dalam yang Teguh Aturan Adat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Picture Story

Melihat Lagi Kehidupan Baduy Dalam yang Teguh Aturan Adat

Pool - detikTravel
Kamis, 09 Jul 2020 14:43 WIB

Jakarta - Suku Baduy meminta Presiden menghapus Baduy sebagai destinasi wisata. Suku Baduy sendiri dibagi menjadi Baduy Dalam dan Luar. Begini kehidupan para Baduy Dalam.

BANTEN, INDONESIA - FEBRUARY 07:  A member of the traditional Baduy (or Badui) tribe walks on the bamboo bridge in the village in the hilly forest area of the Kendeng mountains on February 7, 2010 in Banten, Indonesia. The traditional community consists of around 5000-8000 people spread acorss a hilly area of just 50 square kilometres. The religion of the Baduy people, known as Agama Sunda Wiwitan, combines elements of Hinduism, Buddhism and traditional beliefs, including various taboos such as not eating food at night, touching money, accepting gold or silver or even cutting their hair.  (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Suku Baduy dibagi menjadi dua, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Dalam sejarah, terbaginya kedua suku Baduy tersebut karena pada zaman penjajahan Belanda dahulu, populasi suku Baduy tidak lebih dari 40 orang sehingga suku Baduy membagi wilayahnya menjadi Luar dan Dalam. Getty Images/Ulet Ifansasti Β 

BANTEN, INDONESIA - FEBRUARY 07:  A member of the traditional Baduy (or Badui) tribe walks on the bamboo bridge in the village in the hilly forest area of the Kendeng mountains on February 7, 2010 in Banten, Indonesia. The traditional community consists of around 5000-8000 people spread acorss a hilly area of just 50 square kilometres. The religion of the Baduy people, known as Agama Sunda Wiwitan, combines elements of Hinduism, Buddhism and traditional beliefs, including various taboos such as not eating food at night, touching money, accepting gold or silver or even cutting their hair.  (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Yang dimana tugas Baduy Luar adalah untuk menjaga keutuhan Baduy Dalam agar para penjajah tidak bisa menginjakkan kakinya ke Baduy Dalam. Hingga saat ini masyarakat Baduy sangat menutup dirinya dan melarang Warga Asing selain kewarganegaraan Indonesia menginjakkan kaki di wilayah mereka, karena warga asing dianggap merusak dan kehidupan dan ketentraman yang ada disana. Getty Images/Ulet Ifansasti Β 

BANTEN, INDONESIA - FEBRUARY 07:  A member of the traditional Baduy (or Badui) tribe walks on the bamboo bridge in the village in the hilly forest area of the Kendeng mountains on February 7, 2010 in Banten, Indonesia. The traditional community consists of around 5000-8000 people spread acorss a hilly area of just 50 square kilometres. The religion of the Baduy people, known as Agama Sunda Wiwitan, combines elements of Hinduism, Buddhism and traditional beliefs, including various taboos such as not eating food at night, touching money, accepting gold or silver or even cutting their hair.  (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Suku Baduy Dalam sangat ketat dalam menjalani aturan, berbeda dengan Baduy Luar yang diberikan keringanan dalam menjalankan aturan. Getty Images/Ulet Ifansasti Β 

BANTEN, INDONESIA - FEBRUARY 07:  A member of the traditional Baduy (or Badui) tribe walks on the bamboo bridge in the village in the hilly forest area of the Kendeng mountains on February 7, 2010 in Banten, Indonesia. The traditional community consists of around 5000-8000 people spread acorss a hilly area of just 50 square kilometres. The religion of the Baduy people, known as Agama Sunda Wiwitan, combines elements of Hinduism, Buddhism and traditional beliefs, including various taboos such as not eating food at night, touching money, accepting gold or silver or even cutting their hair.  (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Baju adat suku Baduy Dalam didominasi warna putih polos dikarenakan suku Baduy mengganggap putih adalah warna yang suci. Getty Images/Ulet Ifansasti Β 

BANTEN, INDONESIA - FEBRUARY 07:  A member of the traditional Baduy (or Badui) tribe walks on the bamboo bridge in the village in the hilly forest area of the Kendeng mountains on February 7, 2010 in Banten, Indonesia. The traditional community consists of around 5000-8000 people spread acorss a hilly area of just 50 square kilometres. The religion of the Baduy people, known as Agama Sunda Wiwitan, combines elements of Hinduism, Buddhism and traditional beliefs, including various taboos such as not eating food at night, touching money, accepting gold or silver or even cutting their hair.  (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Status kekayaan mereka dilihat dari tembikar yang dibuat dari kuningan yang disimpan di dalam rumah. Semakin banyak tembikar yang disimpan, menandakan status keluarga tersebut semakin tinggi dan dipandang orang. Getty Images/Ulet Ifansasti Β 

BANTEN, INDONESIA - FEBRUARY 07:  A member of the traditional Baduy (or Badui) tribe walks on the bamboo bridge in the village in the hilly forest area of the Kendeng mountains on February 7, 2010 in Banten, Indonesia. The traditional community consists of around 5000-8000 people spread acorss a hilly area of just 50 square kilometres. The religion of the Baduy people, known as Agama Sunda Wiwitan, combines elements of Hinduism, Buddhism and traditional beliefs, including various taboos such as not eating food at night, touching money, accepting gold or silver or even cutting their hair.  (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Ayam menjadi makanan mewah bagi suku Baduy Dalam, tidak seperti masyarakat pada umumnya yang biasa menyediakan menu ayam setiap saat. Suku Baduy Dalam hanya menyantap hidangan ayam setidaknya 1 bulan sekali atau hanya pada saat upacara-upacara besar, seperti pernikahan dan kelahiran. Getty Images/Ulet Ifansasti Β 

BANTEN, INDONESIA - FEBRUARY 07:  A member of the traditional Baduy (or Badui) tribe walks on the bamboo bridge in the village in the hilly forest area of the Kendeng mountains on February 7, 2010 in Banten, Indonesia. The traditional community consists of around 5000-8000 people spread acorss a hilly area of just 50 square kilometres. The religion of the Baduy people, known as Agama Sunda Wiwitan, combines elements of Hinduism, Buddhism and traditional beliefs, including various taboos such as not eating food at night, touching money, accepting gold or silver or even cutting their hair.  (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Warga Baduy Dalam menjalankan tradisi Kawalu. Kawalu adalah puasa yang dijalankan oleh warga Baduy Dalam yang dirayakan tiga kali selama tiga bulan. Pada puasa ini warga Baduy Dalam berdoa kepada Tuhan agar negara ini diberikan rasa aman, damai, dan sejahtera. Maka saat tradisi itu berjalan, pengunjung tidak diperbolehkan masuk ke Baduy Dalam. Getty Images/Ulet Ifansasti Β 

BANTEN, INDONESIA - FEBRUARY 07:  A member of the traditional Baduy (or Badui) tribe walks on the bamboo bridge in the village in the hilly forest area of the Kendeng mountains on February 7, 2010 in Banten, Indonesia. The traditional community consists of around 5000-8000 people spread acorss a hilly area of just 50 square kilometres. The religion of the Baduy people, known as Agama Sunda Wiwitan, combines elements of Hinduism, Buddhism and traditional beliefs, including various taboos such as not eating food at night, touching money, accepting gold or silver or even cutting their hair.  (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Suku Baduy Dalam dipimpin oleh seorang Pu’un atau kepala suku adat yang dipilih secara turun temurun berdasarkan hasil musyawarah. Getty Images/Ulet Ifansasti Β 

Baduy Dalam

Walaupun pengunjung boleh datang ke Baduy Dalam, namun ada larangan untuk menggunakan alat teknologi selama disana. Mereka sangat melarang untuk difoto langsung ketika berada di Baduy Dalam juga melarang pengunjung mandi menggunakan bahan kimia. Rafida Fauzia/detikcom

BANTEN, INDONESIA - FEBRUARY 07:  A member of the traditional Baduy (or Badui) tribe walks on the bamboo bridge in the village in the hilly forest area of the Kendeng mountains on February 7, 2010 in Banten, Indonesia. The traditional community consists of around 5000-8000 people spread acorss a hilly area of just 50 square kilometres. The religion of the Baduy people, known as Agama Sunda Wiwitan, combines elements of Hinduism, Buddhism and traditional beliefs, including various taboos such as not eating food at night, touching money, accepting gold or silver or even cutting their hair.  (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Karena keresahan Suku Baduy, baru-baru ini mereka membuat petisi untuk meminta Presiden agar menghapus wilayahnya sebagai destinasi wisata. Mereka merasa terganggu dengan banyaknya wisatawan yang datang dan pencemaran lingkungan menjadi marak terjadi. Getty Images/Ulet Ifansasti Β 

Melihat Lagi Kehidupan Baduy Dalam yang Teguh Aturan Adat
Melihat Lagi Kehidupan Baduy Dalam yang Teguh Aturan Adat
Melihat Lagi Kehidupan Baduy Dalam yang Teguh Aturan Adat
Melihat Lagi Kehidupan Baduy Dalam yang Teguh Aturan Adat
Melihat Lagi Kehidupan Baduy Dalam yang Teguh Aturan Adat
Melihat Lagi Kehidupan Baduy Dalam yang Teguh Aturan Adat
Melihat Lagi Kehidupan Baduy Dalam yang Teguh Aturan Adat
Melihat Lagi Kehidupan Baduy Dalam yang Teguh Aturan Adat
Melihat Lagi Kehidupan Baduy Dalam yang Teguh Aturan Adat
Melihat Lagi Kehidupan Baduy Dalam yang Teguh Aturan Adat
Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Baduy Dicoret dari Wisata Indonesia?
Baduy Dicoret dari Wisata Indonesia?
31 Konten
Ada usulan untuk mencoret Baduy dari daftar destinasi wisata Indonesia. Usulan itu disampaikan lewat surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads