Jakarta - Suku Baduy meminta Presiden menghapus Baduy sebagai destinasi wisata. Suku Baduy sendiri dibagi menjadi Baduy Dalam dan Luar. Begini kehidupan para Baduy Dalam.
Picture Story
Melihat Lagi Kehidupan Baduy Dalam yang Teguh Aturan Adat

Suku Baduy dibagi menjadi dua, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Dalam sejarah, terbaginya kedua suku Baduy tersebut karena pada zaman penjajahan Belanda dahulu, populasi suku Baduy tidak lebih dari 40 orang sehingga suku Baduy membagi wilayahnya menjadi Luar dan Dalam. Getty Images/Ulet Ifansasti Β
Yang dimana tugas Baduy Luar adalah untuk menjaga keutuhan Baduy Dalam agar para penjajah tidak bisa menginjakkan kakinya ke Baduy Dalam. Hingga saat ini masyarakat Baduy sangat menutup dirinya dan melarang Warga Asing selain kewarganegaraan Indonesia menginjakkan kaki di wilayah mereka, karena warga asing dianggap merusak dan kehidupan dan ketentraman yang ada disana. Getty Images/Ulet Ifansasti Β
Suku Baduy Dalam sangat ketat dalam menjalani aturan, berbeda dengan Baduy Luar yang diberikan keringanan dalam menjalankan aturan. Getty Images/Ulet Ifansasti Β
Baju adat suku Baduy Dalam didominasi warna putih polos dikarenakan suku Baduy mengganggap putih adalah warna yang suci. Getty Images/Ulet Ifansasti Β
Status kekayaan mereka dilihat dari tembikar yang dibuat dari kuningan yang disimpan di dalam rumah. Semakin banyak tembikar yang disimpan, menandakan status keluarga tersebut semakin tinggi dan dipandang orang. Getty Images/Ulet Ifansasti Β
Ayam menjadi makanan mewah bagi suku Baduy Dalam, tidak seperti masyarakat pada umumnya yang biasa menyediakan menu ayam setiap saat. Suku Baduy Dalam hanya menyantap hidangan ayam setidaknya 1 bulan sekali atau hanya pada saat upacara-upacara besar, seperti pernikahan dan kelahiran. Getty Images/Ulet Ifansasti Β
Warga Baduy Dalam menjalankan tradisi Kawalu. Kawalu adalah puasa yang dijalankan oleh warga Baduy Dalam yang dirayakan tiga kali selama tiga bulan. Pada puasa ini warga Baduy Dalam berdoa kepada Tuhan agar negara ini diberikan rasa aman, damai, dan sejahtera. Maka saat tradisi itu berjalan, pengunjung tidak diperbolehkan masuk ke Baduy Dalam. Getty Images/Ulet Ifansasti Β
Suku Baduy Dalam dipimpin oleh seorang Puβun atau kepala suku adat yang dipilih secara turun temurun berdasarkan hasil musyawarah. Getty Images/Ulet Ifansasti Β
Walaupun pengunjung boleh datang ke Baduy Dalam, namun ada larangan untuk menggunakan alat teknologi selama disana. Mereka sangat melarang untuk difoto langsung ketika berada di Baduy Dalam juga melarang pengunjung mandi menggunakan bahan kimia. Rafida Fauzia/detikcom
Karena keresahan Suku Baduy, baru-baru ini mereka membuat petisi untuk meminta Presiden agar menghapus wilayahnya sebagai destinasi wisata. Mereka merasa terganggu dengan banyaknya wisatawan yang datang dan pencemaran lingkungan menjadi marak terjadi. Getty Images/Ulet Ifansasti Β

Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol