PHOTOS
Stasiun Senen Disebut-sebut Tiruan yang di Amsterdam, Jadi Pintu Masuk Pemudik
Jakarta - Stasiun Senen tidak sekadar menjadi pengantar traveler yang ingin melintas jarak jauh. Stasiun di Jakarta Pusat ini juga mempunyai nilai sejarah.

Stasiun Pasar Senen merupakan salah satu cagar budaya yang menjadi saksi kehidupan zaman kolonial. Banyak fakta penting yang harus kamu tahu tentang stasiun.

Stasiun Pasar Senen tidak sekadar menjadi pengantar traveler yang ingin melintas jarak jauh saja dengan jalur darat menuju stasiun lain. Ada selintas sejarah yang menarik untuk diketahui tentang Stasiun Pasar Senen.

Bangunan Stasiun Pasar Senen sekarang bukanlah bangunan awal. Dahulu, ada stasiun yang jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi sekarang.

Sejak awal abad ke-19, pemerintah Hindia Belanda berencana memperbaiki kondisi perkeretaapian di Jakarta dan sekitarnya. Namun, terdapat kendala yakni perkeretaapian di Jakarta terdiri dari perusahaan kereta api negara serta beberapa swasta.

Gayung bersambut baik, tahun 1913 Staatssporwegen (SS) membeli jaringan perkeretaapian Jakarta-Buitenzorg (Bogor) milik perusahaan kereta api swasta Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Sebelumnya jalur Jakarta-Bogor merupakan jalur kereta api pertama di Jakarta yang diresmikan pada tahun 1873.

Setelah mengelola perkeretaapian di Jakarta, SS mulai merenovasi stasiun-stasiun besar, tak terkecuali Stasiun Pasar Senen. Stasiun ini direnovasi oleh arsitek Van Gendt, dibangun 100 meter arah timor dari stasiun awal.

Stasiun Senen juga punya terowongan penumpang pertama di Indonesia yang dibangun oleh Arsitek Van Gendt.

Arsitek Van Gendt juga membangun terowongan yang berfungsi untuk mengakomodir penumpang berpindah peron.

Perlu diketahui terowongan penumpang ini menjadi yang pertama dibangun di Indonesia. Dulunya ada dua stasiun yang memiliki teroeongan penumpang yang berada di bawah rel, yaitu Stasiun Pasar Senen, dan Stasiun Tugu.

Stasiun Pasar Senen telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan nomor registrasi RNCB.19930329.02.000810 berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/ PW.007/MKP/05 dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993.

Yang perlu detikers tahu, ternyata penamaan stasiun berawal dari aktivitas pasar yang tidak jauh dari stasiun, yaitu Pasar Senen. Sesuai dengan namanya, Pasar Senen hanya beroperasi pada hari Senen.

Surat kabar pada saat itu, Javabode menggambarkan Stasiun Pasar Senen yang baru sebagai stasiun yang indah, rapi, dan kokoh seakan seperti di Stasiun Amsterdam atau Haarlem.

Saat ini Pasar Senen menjadi salah satu stasiun yang selalu dipadati traveler baik untuk wisata maupun mudik untuk kereta jarak jauh.

Perlu diketahui Stasiun Pasar Senen diresmikan oleh perusahaan kereta api swasta Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOSM) bersamaan pembukaan lintas Batavia (Jakarta)-Bekasi tanggal 31 Maret 1887.