Jakarta - Gedung Filateli kini digunakan sebagai ruang kreatif bernama Pos Bloc. Lokasi ini dapat menjadi tempat hangout sekaligus belajar sejarah.
Potret Wajah Baru Gedung Filateli Menjadi Pos Bloc

Sempat menjadi pusat aktivitas filateli hingga coworking space, Gedung Filateli saat ini lebih dikenal sebagai tempat hangout. Gedung ini dikelola berdasarkan kolaborasi PT Pos Indonesia dengan pihak swasta yakni PT Ruang Kreatif Pos yang kemudian membentuk Pos Bloc Jakarta. Foto: Putu Intan/detikcom
Di sana terdapat berbagai tenant yang menjual berbagai barang, termasuk barang antik. Foto: Putu Intan/detikcom
Gedung Filateli ini masih gagah dan cantik namun bagian dalamnya sudah mendapatkan sentuhan modern. Foto: Putu Intan/detikcom
Kendati sudah tersentuh modernitas, bangunan aslinya secara umum masih dipertahankan. Misalnya lantai marmer yang begitu awet sejak zaman kolonial. Foto: Putu Intan/detikcom
Begitupun keindahan kaca patri yang menghiasi bagian depan gedung tersebut. Foto: Putu Intan/detikcom
Bagian menarik lainnya di Gedung Filateli adalah berdirinya tugu prasasti di halaman belakang. Pada prasasti itu tertulis tujuan pendiriannya adalah untuk mengenang jasa orang-orang yang disebut sebagai pahlawan revolusi.Β Foto: Putu Intan/detikcom
Di sana traveler juga dapat menemukan brankas besar yang ketebalan pintunya dapat mencapai 10 sentimeter. Kemudian ada pula laci-laci pos yang masih utuh. Foto: Putu Intan/detikcom
Gedung Filateli merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang sampai sekarang masih berdiri megah. Gedung ini dulunya bernama Post Telefon en Telegraf yang difungsikan sebagai kantor pos sejak 1860-an. Foto: Putu Intan/detikcom
Pada 1912, gedung tersebut sempat dipugar ulang oleh arsitek Belanda J.F Von Hoytema selama 17 tahun. Gedung ini kental dengan gaya Art Deco-nya. Foto: Putu Intan/detikcom
Memasuki era kemerdekaan, gedung ini difungsikan untuk melayani pos, telepon, dan telegram. Barulah setelah itu, gedung itu difungsikan sebagai pelayanan filateli setelah Gedung Pos Ibukota berdiri. Foto: Putu Intan/detikcom
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum