Lombok - Setelah Desa Tetebatu jadi perhatian dunia akan keindahan dan keelokannya. Rupanya desa itu juga memiliki Al Quran kuno yang terjaga dan disakralkan warganya.
Foto Travel
Ini Warisan dan Benda Pusaka Berharga Desa Tetebatu

detikTravel bersama Toyota Corolla Cross Hybrid Road Trip Explore Mandalika tak lupa mengunjungi ke Desa Tetebatu, Lombok Timur. Berada di ketinggian 600 mdpl, Tetebatu diberkahi dengan alam hijau yang menghampar luas.Β
Penduduk desa ini 100 persen menganut agama islam. Tiap tahunnya, perayaan Maulid menjadi tradisi yang dipersiapkan dalam kesakralan.
Dalam tradisi tersebut ada sebuah benda pusaka yang tak boleh ketinggalan, Al Quran. Namun, Al Quran Tetebatu tidak sembarangan. Al Quran ini sangat kuno, karena sudah diturunkan dari nenek moyang. Bahkan, tak ada yang tahu siapa yang memilikinya.
Sebuah sisir berbahan dasar kayu juga masih ada dan tersimpan rapi disebuah wadah meski bentuknya kini sudah tak sempurna seperti dulu.
Selain Al Quran,Β yang dititipkan oleh seseorang misterius kepada nenek moyang warga Desa Tetebatu, ada juga benda-benda lainnya seperti keris masih tersimpan rapi di sana. Jadi tak hanya Al Quran, jubah, keris beserta beberapa barang milik orang misterius itu juga dititipkan bersama.
Dalam tradisi tersebut ada sebuah benda pusaka yang tak boleh ketinggalan, Al Quran. Namun, Al Quran Tetebatu tidak sembarangan. Al Quran ini sangat kuno, karena sudah diturunkan dari nenek moyang. Bahkan, tak ada yang tahu siapa yang memilikinya.
Al Quran tersebut memang sangat tua. Disampul dengan kulit kayu, Al Quran ini terlihat sedikit lapuk dan usang. Bukan berarti bahwa Al Quran ini tak bernilai. Usianya yang misterius itulah justru membuatnya semakin menarik. Buku-buku kertasnya sedikit rapuh dengan noda coklat penanda zaman yang telah berlalu.
Al Quran ini ditulis dengan tangan, tulisan di tiap lembarnya beda-beda. Karena mungkin dulu yang nulis bukan satu orang. Al Quran ini ditempatkan di Bale Maliq atau rumah haram. Artinya tak sembarangan aktivitas yang bisa dilakukan di sini. Jangankan aktivitas, yang mau masuk saja 'dipilih' oleh sang Al Quran.
Al Quran dan benda-benda pusaka ini tidak boleh digunakan kecuali saat tradisi Maulid. Bale Maliq dijaga oleh seorang juru kunci yang bernama Amak Sukirman dan sudah berumur 90 tahunan.
Pesan dari buyut kami, kalau Al Quran ini sudah dikenal, maka semua akan dibangun oleh pemerintah. Benar saja, saat ini Desa Tetebatu sudah dikenal oleh dunia. Saat gempa, pemerintah menyumbangkan bahan bangunan untuk Bale Maleq.
Sayang, bangunan yang disumbangkan pemerintah sangat modern. Sehingga bertentangan dengan warga adat. Warga setempat itu maunya diberikan adalah bangunan adat, bukan bangunan tembok. Karena nanti gempa datang, hancur lagi. Dan tak ada lagi ciri khas sebuah desa.
Beginilah kondisi dan gambaran desa wisata Tetebatu yang namanya kini telah mendunia. Alam dan kondisinya yang asriΒ itu juga karena diapit dengan aliran sungai. Menyejukkan sekali.Β

Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!