Banyumas - Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, penganut islam Kejawen gelar upacara Bonokeling di Banyumas. Upacara ini digelar setiap Jumat terakhir pada bulan Ruwah.
Foto Travel
Sambut Bulan Suci Ramadhan, Penganut Kejawen Gelar Upacara Bonokeling

Penganut Islam Kejawen dari berbagai wilayah di Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah mengikuti ritual Unggahan di makam Bonokeling, Desa Pakuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas.
Ritual Unggahan atau Sadran merupakan tradisi yang digelar setiap Jumat terakhir pada bulan Ruwah (Syaban) guna menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Dalam tradisi tersebut, para penganut Kejawen wajib mengenakan pakaian adat Jawa, seperti kaum wanita hanya memakai kemben (kain jarit) dengan selendang berwarna putih, sedangkan kaum pria harus memakai kain jarit serta mengenakan iket (ikat kepala).
Ribuan pengikut pribumi melakukan perjalanan ke kompleks pemakaman Bonokeling, yang mereka lalui tanpa alas kaki sejauh 40 km (25 mil) untuk mengekspresikan kesopanan.
Prosesi dalam tradisi unggah unggahan ini berlangsung selama tiga hari dan melibatkan ribuan 'anak putu' atau anak cucu Bonokeling.
Kebersamaan dalam kekerabatan masyarakat adat Bonokeling terus membudaya hingga sekarang.
Masyarakat adat Bonokeling memiliki beragam tradisi yang tak lekang oleh zaman, salah satunya unggah unggahan.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum