Pelayan Seksi Maid Cafe di Tokyo & Fantasi Liar Kaum Pria

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Jepang

Pelayan Seksi Maid Cafe di Tokyo & Fantasi Liar Kaum Pria

- detikTravel
Jumat, 20 Mar 2015 07:20 WIB
Pelayan maid cafe yang cantik dan seksi (@Home Maid Cafe)
Tokyo -
Maid Cafe di Tokyo, Jepang adalah destinasi wisata kuliner yang sangat unik dimana pengunjung akan dilayani para pelayan seksi. Di dalam maid cafe, fantasi liar para pria otaku diwujudkan menjadi kenyataan.

Para penikmat komik Jepang, alias manga, pasti tidak heran dengan karakter komik berupa gadis berkostum pelayan gaya zaman Victoria di Inggris. Bedanya dalam komik Jepang, seringkali mereka memakai rok yang mini, makanya disebut pelayan seksi. Gadis pelayan seksi ini muncul sebagai karakter pada puluhan, kalau bukan ratusan, komik manga sampai sekarang.

Khayalan kaum pria Jepang seolah menjadi kenyataan dengan munculnya maid cafe di kawasan Akihabara, Tokyo. Ini adalah pusatnya komik, game dan gadget di Jepang. Sekaligus ini adalah tempat favorit kaum otaku, pria-pria 'nerd' alias cupu di Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikTravel pun beberapa waktu lalu datang ke maid cafe yang paling terkenal di Akibahara yaitu @Home Maid Cafe di Gedung AKIBA Store. Petunjuk lokasinya adalah billboard panjang dengan gambar gadis-gadis Jepang nan cantik. @Home Maid Cafe ini ada di lantai 4,6, dan 7 yang beroperasi secara terpisah. Kami memilih yang paling atas, karena lebih sepi.

Maid cafe konsep aslinya adalah wisata kuliner ditambah hiburan. Paket standarnya adalah makan dan atau minum serta foto bersama. Paket tambahan adalah bermain aneka game dengan para pelayannya.

BACA JUGA: Love Hotel di Tokyo, Orang Datang ke Hotel Untuk Bercinta

Setelah dipersilakan masuk, kami melihat-lihat ruangan. Rupanya konsepnya seperti teater mini. Semua meja menghadap ke panggung kecil. Ya sudah, kami memilih meja yang paling dekat panggung.

"Selamat datang tuan... Nama saya Meru, saya pelayan tuan," ujar seorang gadis pelayan dengan suara manja.

Jangan heran, ketika masuk maid cafe, Anda akan dianggap sebagai master atau majikan. Mereka adalah pelayan Anda, satu maid melayani satu tamu atau satu kelompok tamu jika datang bersama-sama. Baiklah, kita ikuti saja 'permainan' mewujudkan fantasi kaum pria ini.

Seperti pernah ditulis beberapa blogger, mumpung di Maid Cafe bermanja-manjalah dengan pelayannya. Itu adalah bagian dari fantasi para pria otaku. Jadi ketika Meru datang membagikan daftar menu, saya memanggilnya dengan manja, "Meru chaan....."

Saya memilih minuman Mocha Latte dengan gambar kartun dari coklat di atas latte-nya. Saya meminta Meru menggambar kucing untuk saya. Dengan cekatan Meru menggambar kucing yang lucu. Sebelum saya minum, Meru membacakan 'mantra' yang menurutnya akan membuat minuman saya menjadi lebih enak.

"Moe, moe, kuun!" kata dia sambil membentuk tanda 'love' dengan jarinya, sambil meminta saya menirukan mantranya.

BACA JUGA: Aiiih, Berjumpa Gadis Penghibur Geisha di Kyoto

Berlebihan? Entahlah, lagi-lagi kita ikuti saja permainannya. Sambil menikmati latte, saya memperhatikan cafe itu. Ya ampun, pengunjungnya memang para Otaku. Di komik mereka digambarkan sebagai pria cupu, pemalu, pendiam, berkacamata. Ternyata pengunjung cafe ini begitu semua!

Mungkin hanya saya dan kawan-kawan yang berhaha-hihi. Para otaku hanya memelototi gadget yang mereka pegang, menyapa orang di sebelah pun tidak. Tapi ketika para maid menyapa mereka dengan manja, ya ampuuuun. Wajah mereka bersemu merah malu-malu. Mungkin di maid cafe inilah para otaku merasa menjadi pusat perhatian wanita.

Sayang maid cafe punya aturan ketat, tidak boleh memfoto interior maupun para pelayan. Satu-satunya kesempatan berfoto adalah sesi foto bersama maid pilihan kita. Saya sengaja menggoda Meru dan bilang kalau dia sangat spesial dan saya hanya mau berfoto dengan dia.

Jepret! Kami pun berfoto dengan para maid cantik pilihan kami. Pose yang khas adalah 'neko', pose bergaya kucing. Pose ini dianggap yang paling imut, lucu dan mesra.

Satu lagi yang saya perhatikan adalah seorang manajer restoran yang juga perempuan. Jika para pelayan maid cafe sifatnya centil, manja, ceria dan seksi, sang manajer ini agak beda. Dia serius, berkacamata, kalem tapi tidak kalah cantik.

Tunggu dulu, gadis cantik, kalem, berkacamata, tapi diam-diam liar, bukankah ini salah satu karakter gadis manga juga? Sampai sini kepala saya mulai pusing. Batasan antara fantasi dan realita yang ditawarkan maid cafe menjadi kabur. Apakah manajernya bagian dari 'permainan' atau bukan?

Ketika mau pulang, saya memberanikan diri menyapa manajernya. Namanya ternyata Shirata. Kepada Shirata saya memperkenalkan diri sebagai traveler dari Indonesia dan meminta berfoto dengan dirinya. Ternyata Shirata mau. Jepret!

Pulang dari maid cafe, semua pengunjung diberikan semacam kartu pengenal sebagai master. Di balik kartu itu ada peringkat kunjungan. Ternyata, kunjungan ke maid cafe diibaratkan seperti sebuah game komputer. Semakin sering berkunjung, kita bisa naik level sebagai master. Hmmm, mungkin kalau levelnya sudah tinggi, kita boleh menggoda Shirata sang manajer.

Berkunjung ke maid cafe adalah sebuah pengalaman unik. Kita mungkin heran melihat tingkah polah para pelayan seksinya dengan para otaku yang mungkin agak 'sakit' secara sosial. Tapi saran saya, ikuti sajalah 'permainannya'. Semua mungkin bagian dari akting demi mewujudkan fantasi liar para pria otaku di Jepang.

Cara ke sana:

Wisatawan bisa naik subway jurusan H (Hibiya Line) kemudian turun di Stasiun Akihabara. Carilah AKIBA Store beberapa blok dari situ yang ditandai dengan billboard besar bergambar pelayan seksi @Home Cafe. Ada banyak maid cafe di sana, jadi pastikan Anda melihat billboard yang tepat.

Untuk satu kali kunjungan ke @Home Maid Cafe, kita membayar 2.000 Yen. Harga ini adalah paket hiburan termurah yaitu hanya minum, menikmati suasana restoran selama satu jam, foto bersama maid pilihan kita dan kartu tanda pengenal master.

(fay/fay)

Hide Ads