Tidak semua orang sadar soal keberadaan patung kecil yang lokasinya berada di sela-sela bangunan di kawasan red light district, di depan sebuah gereja Oude Kerk di lapangan Oudekerksplein. Seperti saat detikTravel berkunjung ke kawasan itu pekan lalu, patung tersebut terlihat tak terlalu istimewa karena hanya sekitar 70 cm ditambah bangunan pedestal di bawahnya sehingga menjadi setinggi orang dewasa.
Patung yang terlihat dari perunggu tersebut berwujud seorang sosok wanita sedang berdiri telanjang bulat. Sambil kedua tangannya memegang pinggang, dengan rambut disanggul tinggi, terkesan sedang menarik perhatian orang di sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juga tertulis pesan lainnya yang bertuliskan "Els Rijerse 2007 In Opdracht van Mariska Majoor. Prostitutie Informatie Centrum (PIC) Amsterdam." Saat peresmian patung ini pada Maret 2007, dihadiri para jurnalis internasional yang ingin mengabadikan peresmian patung simbol dari penghargaan kepada PSK di seluruh dunia.
Keberadaan patung ini tak terlepas dari sosok Mariska Majoor, mantan PSK di Red Light District yang mencoba menggugah orang agar menghormati profesi PSK. Hal ini karena pada awalnya banyak pejalan kaki di kawasan Red Light District yang cenderung merendahkan profesi PSK.
Ia berhenti bekerja sebagai pelacur dan membuka Pusat Informasi Prostitusi atau Prostitutie Informatie Centrum (PIC) Amsterdam pada 1994, PIC sebagai informasi untuk memberikan pemahaman kepada publik soal profesi PSK.
Lokasi Red Light District, hanya 5 menit jalan kaki dari Dam Square di pusat Kota Amsterdam. Di lokasi ini para pekerja seks dari berbagai penjuru Eropa bebas menjajakan tubuhnya dan bahkan turut membayar pajak dari pekerjaan tersebut. Kawasan ini terbuka untuk umum, selain malam hari, tawaran pemuas syahwat di kawasan ini sudah ada sejak siang hari.
Di kawasan ini ada pertunjukan teater yang mempertontonkan adegan berhubungan seks secara langsung, tari telanjang, hingga jasa prostitusi standar yakni tidur dengan pekerja seks yang bisa dipilih di jendela-jendela kaca berhias lampu merah.
Bagi yang ingin kenang-kenangan, segala macam aksesori seks banyak dijual di toko-toko setiap gang, mulai dari sex toys hingga kondom dengan aneka jenis dan bentuk yang unik.
Masih di sekitar Dam Square, terdapat museum yang memajang berbagai koleksi berbau seks. Sex Museum, demikian nama museum yang buka dari pukul 10.00 pagi hingga 20.00 malam tersebut memajang foto, patung hingga alat-alat bantu seks dari berbagai zaman.
Selain itu, di sepanjang jalan di kawasan ini, tiang-tiang pembatas jalan dibuat seolah-seolah mirip dengan alat kelamin pria. Di kawasan itu juga ada tugu yang kurang lebih tingginya 4 meter menjulang seperti penis.
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan