Di zaman yang serba elektronik dan modern, kehadiran buku fisik di Jepang masih tetap dicari oleh masyarakat dan para kolektor buku. Di kawasan Jimbocho, Tokyo, geliat traveler yang mencari buku fisik masih sangat terlihat.
Dilansir detikTravel dari BBC, Selasa (27/10/2015) kawasan Jimbocho memang telah dikenal sebagai pusatnya perdagangan buku selama ratusan tahun. Bahkan Jimbocho disebut juga sebagai 'hon no machi' atau kota buku. Alasannya, terdapat sekitar 180 toko buku di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(@rrrhhk/Instagram)
Namun kekurangannya, semua sistem inventoris buku di Jimbocho masih sangat tradisional dan hanya mengandalkan ingatan. Traveler bisa jadi akan kesulitan jika ingin mencari buku yang diinginkan. Semua proses pencarian buku memang masih murni manual.
Layaknya peti harta karun, Jimbocho juga menyimpan berbagai buku lama dan langka yang bisa dibeli. Seperti di Toko Buku Yagi Books, bukunya disusun dari lemari hingga dibiarkan menumpuk begitu saja sampai atas.
Selain itu traveler pecinta buku juga bisa mampir ke markas Tokyo Book Binding Club dan Literature Preservation Society yang berada di Jimbocho. Sudah jadi surga buku, Jimbocho sekaligus jadi tempat bertemunya para pecinta buku.
Bagi traveler pecinta buku yang akan liburan ke Tokyo di Jepang, sempatkanlah untuk datang ke Jimbocho untuk sekedar membaca atau membeli buku.
(@charzmendoza/Instagram)
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan