Sebagai salah satu negara yang paling luas wilayahnya di dunia, Negeri Samba memiliki banyak bentang alam yang mampu menghipnosis traveler. Bukan hanya Sungai Amazon atau hutan tropisnya, ada lagi satu tempat bernama Vale da Lua.
(Youtube)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu sampai di taman nasionalnya, traveler harus trekking dulu sekitar 15 menit untuk tiba di Vale da Lua. Siap-siap terkejut dengan formasi batuan berwarna hitam yang ada pula terlihat berwarna putih, cekung, bergelombang, berlubang-lubang dan ukurannya besar.
Di bawahnya, mengalir Sungai Miguel yang airnya berwarna hijau. Jangan cuma dilihat saja, traveler diizinkan untuk naik ke atas formasi bebatuannya dan menjelajahinya!
(Veadeiros Oficial)
Para peneliti menilai, formasi bebatuan di Vale da Lua yang terlihat unik disebabkan oleh bebatuan yang terkikis air sungai dan hujan dari ribuan tahun silam. Ketika hujan, air sungai di bawah bebatuannya akan naik ke atas dan menenggelamkan lembahnya. Karena formasi bebatuan yang unik itulah, para peneliti pun menyebutnya sebagai 'lembah bulan'.
Oleh sebab itu, Vale da Lua hanya dibuka saat musim panas saja. Kala musim hujan, Vale da Lua sebenarnya masih dibuka tapi akan para pemandu wisata akan mengingatkan traveler untuk segera pergi dari sana. Air sungai yang naik cukup berbahaya.
(Veadeiros Oficial)
Beberapa operator tur yang menawarkan paket liburan ke Vale da Lua seperti Amazon Adventures, Brazil Adventure Travel dan Tour Chapada. Selain menjelajahi bebatuan di Vale da Lua, traveler juga bisa berenang di sungai bawahnya dan berenang di kolam-kolam alami di celah-celah bebatuan.
Tahukah kamu, ternyata Vale da Lua yang merupakan bahasa setempat memang mempunyai arti lembah bulan. Coba datang dan buktikan sendiri!
(Veadeiros Oficial)
(aff/aff)












































Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
Makam Ulama Abal-abal di Lamongan Dibongkar, Namanya Terdengar Asing
PB XIV Purbaya Masih Komunikasi Baik dengan PB XIV Mangkubumi: Saya Adiknya