Brasil terkenal dengan patung Cristo Redentor di Rio de Janeiro, 74% masyarakat Brasil memang menganut agama Katolik Roma. Namun faktanya, ada warga Brasil yang memeluk agama Islam.
Populasi masyarakat penganut Islam memang sangat kecil dibandingkan jumlah warga Brasil. Hanya sejumlah 28.000 orang atau 0,01% dari total penduduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukti adanya Islam di Negeri Samba adalah terdapatnya 2 masjid di kota Sao Paulo dan Curitiba. Di Sao Paulo, terdapat Mesquita Brasil atau jika diartikan ke bahasa Indonesia adalah Masjid Brasil. Dari situs resmi masjidnya disebutkan, Mesquita Brasil merupakan masjid pertama kali berdiri di Negeri Samba bahkan di Amerika Latin.
Didirikan oleh para imigran Palestina, Mesquita Brasil dapat menampung ratusan jamaah dan memiliki dua menara tinggi. Setiap harinya salat lima waktu dilakukan berjamaah juga kajian-kajian seputar Al Quran hingga kisah para rasul berserta sahabat-sahabatnya.
Meskipun terbilang minoritas, Masjid Brasil tidak pernah sepi. Pasti selalu ada saja yang datang untuk beribadah, tidak heran jika masjid ini mengundang keingintahuan masyarakat Brasil dan menjadi pusat kehidupan muslim Sao Paulo.
Begitupula halnya dengan Kota Curitiba, ibu kota negara bagian Parana yang terletak di tenggara Brasil ini terdapat Masjid Imam Ali Bin Abi Thalib yang menyimpan banyak sejarah. Mungkin bagi sebagian umat muslim nama masjid ini tidak asing karena diambil dari nama menantu Nabi Muhammad sekaligus Khalifah terakhir Ali Bin Abi Thalib.
Masjid ini dibangun oleh komunitas Muslim di kota Curitiba. Meskipun terbilang jauh lebih sederhana dibandingkan Mesquita Brasil yang terdapat di Sao Paulo, masjid ini juga mampu menampung banyak jamaah, karena Curitiba termasuk kota dengan penduduk muslim terbanyak di Brasil selain Sao Paulo dan Iguazu.
Dari tampak luar bangunan masjid ini memiliki dua menara dan satu kubah besar. Terdapat pula perlengkapan salat yang lengkap serta tasbih dan Al Quran sebagai penunjang untuk melakukan ibadah.
Meski penduduk Brasil selalu digambarkan dengan kehidupan yang senang berpesta, toleransi beragama cukup terlihat karena terbiasanya dengan beragam perbedaan. Tidak heran jika dalam kurun waktu satu dekade terakhir, angka peningkatan penganut agama Islam mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Namun perkembangan ini tidak dibarengi dengan tenaga pengajar yang dapat memberikan pengetahuan seputar agama Islam. Salah satunya adalah kendala bahasa dimana masyarakat Brasil menggunakan bahasa Portugis sedangkan tidak banyak ulama atau ahli agama yang berbahasa serupa. (krn/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol