Tempat Sarapan Ala Warga Lokal di Singapura, Ini Rekomendasinya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Singapura

Tempat Sarapan Ala Warga Lokal di Singapura, Ini Rekomendasinya

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Senin, 08 Agu 2016 09:20 WIB
Foto: Seporsi roti bakar dan secangkir kopi untuk sarapan di Tong Ah Eating House (Wahyu/detikTravel)
Singapura - Jika liburan ke Singapura, cicipi juga kuliner setempat. Menikmati secangkir kopi dan roti bakar di kedai ini jadi pilihan sarapan nikmat ala warga Negeri Merlion.

Warga lokal Singapura, yang didominasi etnis China biasanya menikmati sarapan di kedai kopi kecil alias kopitiam yang tersebar di berbagai tempat di sana. Mereka akan mengonsumsi secangkir kopi atau teh, plus roti bakar sebagai menu sarapannya, sambil disertai dengan obrolan hangat tentunya.

Penasaran ingin merasakan nikmatnya sarapan ala warga lokal Singapura, detikTravel beberapa waktu lalu menyusuri kawasan Jalan Keong Saik yang kaya akan bangunan lawasnya. Tujuan detikTravel hanya satu, yaitu berkunjung ke sebuah kedai makan kecil bernama Tong Ah Eating House.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebetulan jam masih menunjukkan pukul 09.00 pagi waktu setempat, dan masih sempat untuk sarapan. detikTravel pun melangkahkan kaki masuk ke dalam Tong Ah Eating House, dan memesan menu sarapan juara yang jadi favorit warga lokal serta wisatawan.

Apalagi kalau bukan Roti Bakar tipis kering yang diolesi selai Srikaya alias Kaya Toast, yang sangat lezat. Sebagai teman makannya, ada secangkir kopi hitam, yang bisa ditambahkan susu atau gula sesuai selera. Untuk minuman yang satu ini, Christina Tan, Manajer Marcomm Far East Hospitality yang menemani detikTravel dan kebetulan asli Singapura, pun memberikan panduan untuk memilihnya.

"Kalau datang ke kopitiam dan ingin memesan kopi, pastikan kamu tidak salah memilih. Kopi-O-Kosong berarti kopi hitam tanpa gula, Kopi C berarti kopi dengan tambahan susu, Kopi O saja berarti kopi hitam dengan tambahan gula," jelas Christina.

Aturan menu ini berlaku di hampir setiap kopitiam tradisional yang ada di Singapura. Ada pula beberapa kopitiam yang menyediakan butter coffee, alias kopi dengan tambahan mentega cair. Rasanya tentu saja sudah pasti sedap, dan berbeda dengan kopi kebanyakan.

"Ada juga Yuan Yang, itu adalah kopi hitam yang dicampur dengan teh. Sejarahnya, orang yang dulu mau sarapan tetapi waktunya terbatas dan bingung ingin memesan kopi atau teh, biasanya meminta untuk mencampur keduanya. Jadilah Yuan Yang, kopi yang dicampur dengan teh," cerita Christina.

Berkat sedikit ilmu dari Christina, detikTravel pun memesan Kopi C yang dicampur susu, serta seporsi Kaya Toast. Kurang lebih 15 menit menunggu, menu yang dipesan akhirnya datang juga. Hmm, wangi kopinya plus roti bakar sudah tercium begitu disajikan di atas meja.

Begitu dicicipi segigit, roti bakarnya terasa sangat renyah. Yang paling bikin roti bakar ini istimewa adalah selai kaya yang sangat lezat. Konon, selai ini dibuat sendiri oeh pegawai Tong Ah dengan cara dimasak menggunakan api kecil selama kurang lebih 10 jam dan terus diaduk tanpa henti.

Selain menu untuk sarapan, ada pula menu lain yang rasanya juga tak kalah sedap. Ada ayam aroma, ikan kuah asam, Scallop Rolls dan iga bakar dengan saus kopi, sayang 2 menu terakhir yang disebutkan statusnya tidak halal, jadi tidak cocok untuk traveler muslim.

Tong Ah Eating House yang sudah berdiri sejak tahun 1939 ini cukup terkenal di kalangan warga lokal Singapura dan juga wisatawan. Beberapa ulasan di situs TripAdvisor melabeli kedai kecil ini sebagai warung Kopitiam paling ikonik di Singapura. Traveler yang sedang liburan di Singapura bisa coba mampir ke sini.

Lokasinya berada di kawasan Jalan Keong Saik No 35, Singapura. Stasiun MRT terdekat untuk menuju kawasan ini adalah Stasiun Tanjong Pagar, dan perlu jalan kaki selama kurang lebih 10 menit untuk menuju ke warung ini. Jam bukanya mulai dari pukul 06.30 pagi hingga 22.00 waktu setempat.

(wsw/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads