Dunia mengenal seni graffiti yang tampil dalam bentuk coretan mural di sejumlah sudut tembok. Yang paling populer misalnya seperti graffiti karya Banksy hingga tembok John Lennon di Praha atau graffiti Tembok Berlin di Jerman.
Namanya seni, kadang pemerintah tidak menyukai sejumlah graffiti yang ada dan tak jarang berniat memusnahkannya. Di satu sisi, graffiti yang ada begitu menarik dan disukai traveler. Dihimpun detikTravel, Kamis (8/9/2016) berikut adalah 4 destinasi bertema graffiti yang populer di dunia:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tembok kotor penuh corat-coret, pasti tidak disukai wisatawan. Tapi beda ceritanya di Praha, Republik Ceko. Sebuah tembok penuh graffiti malah menjadi objek wisata karena bertemakan John Lennon, vokalis The Beatles.
Berlokasi persis di Jalan Velkoprevorske Namesti, Praha, tak sedikit penggemar band The Beatles yang mampir ke Tembok John Lennon. Hal itu tampak dari sejumlah catatan yang sengaja ditempelkan di tembok.
Sejarah tembok ini pun sudah dimulai sejak 1980-an. Saat itu para mahasiswa yang anti pemerintah komunis di Republik Ceko mencorat-coret tembok dengan tema John Lennon. Tak jarang aksi corat-coret berujung ribut dengan aparat.
John Lennon dianggap pemerintah komunis Ceko sebagai bentuk kapitalisme. Aparat berulang kali mengecat tembok itu, namun anak muda Ceko tidak kapok.
Namun kini, seiring arus politik di Republik Ceko berubah, Lennon Wall pun berubah menjadi objek wisata. Semua orang kini bebas mengaspirasikan pesan cinta dan perdamaian di tembok itu.
2. Tembok Banksy, Inggris
Mendengar nama Banksy, tentu traveler akan dibuat ingat akan sosok seniman jalanan misterius yang gemar melukis graffiti di tembok-tembok jalanan Inggris. Faktanya, Banksy adalah street artist paling fenomenal sedunia dari Inggris.
Identitasnya pun begitu misterius. Karya-karyanya mayoritas adalah kritik sosial politik terhadap pemerintah dan masyarakat. Teknik gambarnya adalah bergaya stensil. Dia membuat cetakan gambar pada kertas atau karton, kemudian cat pilox disemprotkan di atasnya. Hal ini dilakukan agar Banksy bisa menyelesaikan street art dengan cepat sebelum polisi melihat.
Beberapa yang paling populer seperti graffiti The Rat with Hoarding, Cash Machine Girl, Photo Rat, Post No Bills dan lainnya yang tersebar di London dan beberapa kota besar Inggris. Bahkan tak sedikit toko suvenir yang menjual baju dengan sablonan karya Banksy.
Karyanya dianggap vandalisme, dirusak kompetitor, ditimpa graffiti lain atau rusak dimakan cuaca, Banksy tidak peduli. Malahan ada yang graffitinya dicongkel lantas dijual ribuan dollar, Banksy juga tidak peduli. Sepertinya...
3. Tembok Berlin, Jerman
Kalau Anda berkunjung ke Berlin, Jerman, wajib mengunjungi Tembok Berlin. Saksi bisu Perang Dingin ini sebagian temboknya dipertahankan walaupun terancam vandalisme dari grafiti sampai permen karet.
Bermula dari kawat duri kemudian secara bertahap menjadi tembok beton permanen dengan keliling 140 km. Namun sejarah menentukan nasib lain untuk tembok kontroversial ini. Pada 9 November 1989, Tembok Berlin diruntuhkan dan mengawali bersatunya Jerman.
Sisa Tembok Berlin bisa dilihat oleh para turis. Di tempat bernama East Side Gallery, traveler dapat menjumpai bagian paling panjang dari sisa Tembok Berlin. Dengan rentang 1,3 km di Jalan Mohrenstrasse sampai bertemu Stasiun Ostbahnhof.
Sisa tembok Berlin di sini disebut galeri karena dihias dengan sekitar 106 lukisan dinding atau mural dari berbagai artis. Namun sayangnya, kondisinya juga memburuk.
Namun, objek wisata yang dikunjungi 800.000 wisatawan tiap tahun ini terancam penggusuran dari proyek apartemen mewah milik Living Bauhaus. Ujungnya adalah pemindahan beberapa bagian mural pada Juli 2006 dan Maret 2013. Sungguh disayangkan.
4. Tembok Brisbane, Australia
Apabila grafiti dan seni mural identik dengan vandalisme, maka lain halnya di Brisbane, Australia. Di sana, graffiti menjelma menjadi karya seni yang bisa dinikmati wisatawan. Pemerintah dan seniman mencapai titik temu yang positif.
Ketika liburan ke Brisbane, mungkin wisatawan akan melihat beberapa street art. Saat berbelanja di kawasan Queen Street Mall misalnya, coba saja intip gang-gang kecil di antara gedung perbelanjaan. Anda akan menemukan sejumlah street art di dindingnya.
Di Brisbane, gerakan street art ini dimotori oleh Jugglers Art Space Inc. Mereka adalah komunitas seni yang cukup aktif. Mereka pun juga gemar membuat proyek seni. Salah satunya adalah The Pillars yang paling aktif.
The Pillars adalah galeri seni outdoor dimana 8 seniman melukis 7 tiang jalur kereta layang South Brisbane yang melintas di samping Merivale Street, 3 blok dari Gallery of Modern Art. Ini adalah street art berskala besar karena tiang jalan layang kereta memang tidak kecil.
Graffiti memang rawan menjadi vandalisme. Tapi ketika cat semprot itu berada di orang yang tepat, mereka bisa menghasilkan lukisan dinding yang indah dan bermakna, bahkan menjadi atraksi wisata seperti di Brisbane hingga Berlin. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda