Megah dan mewah, itulah kesan pertama yang akan traveler lihat ketika melangkahkan kaki memasuki Ashgabat, ibukota Turkmenistan. Bayangkan saja, Ashgabat di dunia internasional mendapat julukan sebagai The City of White Marble, alias Kota Marmer Putih.
Tentu julukan tersebut ada alasannya, seisi Kota Ashgabat benar-benar terbuat dari marmer putih. Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 543 buah bangunan di kota ini yang terbuat dari marmer putih. Total biaya pembangunannya pun mencapai 315 juta Manat Turkmen atau setara Rp 1,1 Triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu tempat menarik lagi di Ashgabat adalah pasar tradisionalnya yang kerap disebut bazaar. Salah satu bazaar tertua di Turkmenistan adalah Gullistan, destinasi yang sangat dianjurkan untuk dikunjungi traveler bila ingin melihat lebih dekat kebudayaan masyarakat lokal sekaligus berinteraksi dengan mereka. Inilah hal lain yang menarik untuk diketahui dari Turkmenistan:
1. Negeri yang tertutup
Foto: (Nellie Huang/BBC)
|
detikTravel pada Rabu malam (26/10/2016) mewawancarai penulis sekaligus petualang Agustinus Wibowo yang telah menyibak Asia Tengah dan menuliskan kisahnya dalam buku Garis Batas. Dia membenarkan kondisi demikian.
"Ini dijuluki sebagai Korut-nya Asia Tengah, sangat tertutup. Kita ke sana sangat sulit. Saya dengar masih sama bahkan lebih tertutup lagi," kata dia.
Turkmenistan termasuk negara dengan rangking kebebasan demokrasi terendah di dunia, yaitu pada peringkat 178-180. Itu tandanya, sebagai penduduk Anda akan kesulitan untuk berdemokrasi, alias bebas menyuarakan pendapat maupun berekspresi di ruang publik.
2. Akses yang terbatas untuk kunjungan
Foto: (Nellie Huang/BBC)
|
Kasus penghinaan terhadap presiden sebagai simbol negara, urusannya tidak main-main. Hukuman penjara akan menanti Anda bila sampai berani melakukan hal tersebut, baik di ruang publik maupun di dunia maya sekalipun.
"Sangat sulit untuk jurnalis bisa masuk. Kita paling banyak 5 hari. Kalau mau lebih lama akan ditemani guide, merasakan langsung kehidupan di sana sangat sulit," kata Agustinus.
Di bidang ekonomi pun tidak jauh berbeda. Megahnya Ashgabat berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi kebanyakan rakyatnya yang tidak seindah harapan.
3. Cara traveling ke Turkmenistan
Foto: (Nellie Huang/BBC)
|
Tapi perlu diingat, bahwa Anda harus sudah menyertakan itinerary, waktu kedatangan dan keluar di atas kertas. Namun perlu diingat, kelengkapan data bukan jaminan bahwa visa Anda akan diterima. Kadang pihak pemerintah sering membatalkan visa traveler tanpa alasan jelas. Sesukanya saja.
Begitulah, negaranya sangat tertutup. Bahkan, salah seorang pemandu wisata lokal mengatakan bahwa mereka tidak butuh turis datang untuk memajukan ekonomi di Turkmenistan.
4. Destinasinya menakjubkan
Foto: (Nellie Huang/BBC)
|
Ada beberapa analisis yang mengungkap alasan kenapa Turkmenistan begitu tertutup terhadap dunia luar. Beberapa memandang bahwa ini semua dilakukan agar rakyat Turkmenistan terlindungi dari pengaruh buruk, serta stabilitas negara dapat terjaga.
Terlepas dari kontroversinya, sebenarnya Turkmenistan sangat menarik untuk dikunjungi. Meski suasana serba tertutup, setidaknya ada beberapa agen paket tur wisata yang masih mau melayani liburan ke Turkmenistan. Mau coba, traveler?
Halaman 2 dari 5
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan