Turkmenistan, Tertutup Ala Korea Utara Tapi Megah Bukan Main

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menyibak Asia Tengah

Turkmenistan, Tertutup Ala Korea Utara Tapi Megah Bukan Main

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 27 Okt 2016 14:55 WIB
Turkmenistan, Tertutup Ala Korea Utara Tapi Megah Bukan Main
Foto: Keindahan Kota Ashgabat di Turkmenistan (Nellie Huang/BBC)
Ashgabat - Turkmenistan adalah negara cantik di kawasan Asia Tengah. Meski tertutup seperti Korea Utara, ternyata negara ini cukup megah. Apa benar?

Megah dan mewah, itulah kesan pertama yang akan traveler lihat ketika melangkahkan kaki memasuki Ashgabat, ibukota Turkmenistan. Bayangkan saja, Ashgabat di dunia internasional mendapat julukan sebagai The City of White Marble, alias Kota Marmer Putih.

Tentu julukan tersebut ada alasannya, seisi Kota Ashgabat benar-benar terbuat dari marmer putih. Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 543 buah bangunan di kota ini yang terbuat dari marmer putih. Total biaya pembangunannya pun mencapai 315 juta Manat Turkmen atau setara Rp 1,1 Triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir detikTravel dari BBC, Kamis (27/10/2016), salah satu bangunan yang paling terkenal di Ashgabat adalah The Wedding Palace yang tiap malam akan berpendar dengan lampu berwarna-warni. Ada juga Masjid Ertugrul Ghazi yang konon merupakan replika dari Blue Mosque di Turki.

Salah satu tempat menarik lagi di Ashgabat adalah pasar tradisionalnya yang kerap disebut bazaar. Salah satu bazaar tertua di Turkmenistan adalah Gullistan, destinasi yang sangat dianjurkan untuk dikunjungi traveler bila ingin melihat lebih dekat kebudayaan masyarakat lokal sekaligus berinteraksi dengan mereka. Inilah hal lain yang menarik untuk diketahui dari Turkmenistan:

1. Negeri yang tertutup

Foto: (Nellie Huang/BBC)
Namun di balik kemewahan dan kemegahan Turkmenistan yang diwakili oleh Kota Ashgabat, terdapat sebuah fakta menarik yang tidak bisa dipungkiri. Fakta itu berupa betapa tertutupnya negara ini dari dunia luar, sama seperti Korea Utara.

detikTravel pada Rabu malam (26/10/2016) mewawancarai penulis sekaligus petualang Agustinus Wibowo yang telah menyibak Asia Tengah dan menuliskan kisahnya dalam buku Garis Batas. Dia membenarkan kondisi demikian.

"Ini dijuluki sebagai Korut-nya Asia Tengah, sangat tertutup. Kita ke sana sangat sulit. Saya dengar masih sama bahkan lebih tertutup lagi," kata dia.

Turkmenistan termasuk negara dengan rangking kebebasan demokrasi terendah di dunia, yaitu pada peringkat 178-180. Itu tandanya, sebagai penduduk Anda akan kesulitan untuk berdemokrasi, alias bebas menyuarakan pendapat maupun berekspresi di ruang publik.

2. Akses yang terbatas untuk kunjungan

Foto: (Nellie Huang/BBC)
Presiden Gurbanguly Bermuhamedow, juga membatasi akses informasi yang masuk maupun keluar dari Turkmenistan. Sang Presiden memegang kontrol penuh atas semua media yang ada di Turkmenistan. Itu berarti media tidak bisa mengkritisi jalannya pemerintahan karena dikontrol penuh oleh negara.

Kasus penghinaan terhadap presiden sebagai simbol negara, urusannya tidak main-main. Hukuman penjara akan menanti Anda bila sampai berani melakukan hal tersebut, baik di ruang publik maupun di dunia maya sekalipun.

"Sangat sulit untuk jurnalis bisa masuk. Kita paling banyak 5 hari. Kalau mau lebih lama akan ditemani guide, merasakan langsung kehidupan di sana sangat sulit," kata Agustinus.

Di bidang ekonomi pun tidak jauh berbeda. Megahnya Ashgabat berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi kebanyakan rakyatnya yang tidak seindah harapan.

3. Cara traveling ke Turkmenistan

Foto: (Nellie Huang/BBC)
Jika ingin mendapat visa dan traveling ke Turkmenistan, ada dua cara yang bisa ditempuh. Cara pertama adalah dengan mendaftar ke tur terbatas yang dikenal sangat mahal. Cara kedua adalah dengan transit visa dengan masa berlaku tiga hingga lima hari.

Tapi perlu diingat, bahwa Anda harus sudah menyertakan itinerary, waktu kedatangan dan keluar di atas kertas. Namun perlu diingat, kelengkapan data bukan jaminan bahwa visa Anda akan diterima. Kadang pihak pemerintah sering membatalkan visa traveler tanpa alasan jelas. Sesukanya saja.

Begitulah, negaranya sangat tertutup. Bahkan, salah seorang pemandu wisata lokal mengatakan bahwa mereka tidak butuh turis datang untuk memajukan ekonomi di Turkmenistan.

4. Destinasinya menakjubkan

Foto: (Nellie Huang/BBC)
Padahal ada banyak destinasi menarik yang bsia dikunjungi di negeri eksotis ini. Dai mulai kota bersejarah Merv yang memegang peranan penting di Jalur Sutera, hingga kawah berapi Darvaza Gas yang dikenal sebagai 'Pintu Neraka'-nya Turkmenistan.

Ada beberapa analisis yang mengungkap alasan kenapa Turkmenistan begitu tertutup terhadap dunia luar. Beberapa memandang bahwa ini semua dilakukan agar rakyat Turkmenistan terlindungi dari pengaruh buruk, serta stabilitas negara dapat terjaga.

Terlepas dari kontroversinya, sebenarnya Turkmenistan sangat menarik untuk dikunjungi. Meski suasana serba tertutup, setidaknya ada beberapa agen paket tur wisata yang masih mau melayani liburan ke Turkmenistan. Mau coba, traveler?
Halaman 2 dari 5
Namun di balik kemewahan dan kemegahan Turkmenistan yang diwakili oleh Kota Ashgabat, terdapat sebuah fakta menarik yang tidak bisa dipungkiri. Fakta itu berupa betapa tertutupnya negara ini dari dunia luar, sama seperti Korea Utara.

detikTravel pada Rabu malam (26/10/2016) mewawancarai penulis sekaligus petualang Agustinus Wibowo yang telah menyibak Asia Tengah dan menuliskan kisahnya dalam buku Garis Batas. Dia membenarkan kondisi demikian.

"Ini dijuluki sebagai Korut-nya Asia Tengah, sangat tertutup. Kita ke sana sangat sulit. Saya dengar masih sama bahkan lebih tertutup lagi," kata dia.

Turkmenistan termasuk negara dengan rangking kebebasan demokrasi terendah di dunia, yaitu pada peringkat 178-180. Itu tandanya, sebagai penduduk Anda akan kesulitan untuk berdemokrasi, alias bebas menyuarakan pendapat maupun berekspresi di ruang publik.

Presiden Gurbanguly Bermuhamedow, juga membatasi akses informasi yang masuk maupun keluar dari Turkmenistan. Sang Presiden memegang kontrol penuh atas semua media yang ada di Turkmenistan. Itu berarti media tidak bisa mengkritisi jalannya pemerintahan karena dikontrol penuh oleh negara.

Kasus penghinaan terhadap presiden sebagai simbol negara, urusannya tidak main-main. Hukuman penjara akan menanti Anda bila sampai berani melakukan hal tersebut, baik di ruang publik maupun di dunia maya sekalipun.

"Sangat sulit untuk jurnalis bisa masuk. Kita paling banyak 5 hari. Kalau mau lebih lama akan ditemani guide, merasakan langsung kehidupan di sana sangat sulit," kata Agustinus.

Di bidang ekonomi pun tidak jauh berbeda. Megahnya Ashgabat berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi kebanyakan rakyatnya yang tidak seindah harapan.

Jika ingin mendapat visa dan traveling ke Turkmenistan, ada dua cara yang bisa ditempuh. Cara pertama adalah dengan mendaftar ke tur terbatas yang dikenal sangat mahal. Cara kedua adalah dengan transit visa dengan masa berlaku tiga hingga lima hari.

Tapi perlu diingat, bahwa Anda harus sudah menyertakan itinerary, waktu kedatangan dan keluar di atas kertas. Namun perlu diingat, kelengkapan data bukan jaminan bahwa visa Anda akan diterima. Kadang pihak pemerintah sering membatalkan visa traveler tanpa alasan jelas. Sesukanya saja.

Begitulah, negaranya sangat tertutup. Bahkan, salah seorang pemandu wisata lokal mengatakan bahwa mereka tidak butuh turis datang untuk memajukan ekonomi di Turkmenistan.

Padahal ada banyak destinasi menarik yang bsia dikunjungi di negeri eksotis ini. Dai mulai kota bersejarah Merv yang memegang peranan penting di Jalur Sutera, hingga kawah berapi Darvaza Gas yang dikenal sebagai 'Pintu Neraka'-nya Turkmenistan.

Ada beberapa analisis yang mengungkap alasan kenapa Turkmenistan begitu tertutup terhadap dunia luar. Beberapa memandang bahwa ini semua dilakukan agar rakyat Turkmenistan terlindungi dari pengaruh buruk, serta stabilitas negara dapat terjaga.

Terlepas dari kontroversinya, sebenarnya Turkmenistan sangat menarik untuk dikunjungi. Meski suasana serba tertutup, setidaknya ada beberapa agen paket tur wisata yang masih mau melayani liburan ke Turkmenistan. Mau coba, traveler?

(wsw/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Menyibak Asia Tengah
Menyibak Asia Tengah
16 Konten
Asia Tengah adalah kawasan eksotis yang agak di luar radar wisatawan. Pemandangannya indah ibarat gadis cantik, namun penuh rahasia karena belum banyak orang tahu.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads