Bukan 5 Masjid Biasa di Arab Saudi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pesona Negeri Raja Salman

Bukan 5 Masjid Biasa di Arab Saudi

Bona - detikTravel
Kamis, 02 Mar 2017 14:45 WIB
Bukan 5 Masjid Biasa di Arab Saudi
Foto: (Madin/detikTravel)
Makkah - Masjidil Haram dan Nabawi merupakan masjid terpenting bagi umat Muslim di Negeri Raja Salman. Selain itu, 5 masjid ini punya cerita yang tak biasa.

Ada banyak masjid di Arab Saudi, yang mana tiap-tiap masjidnya punya cerita dan sejarah masing-masing. Ceritanya pun tak lepas dari perkembangan ajaran Islam di zaman Nabi Muhammad. Masjid-masjidnya pun masih terawat dengan sangat baik hingga kini.

Disusun detikTravel, Kamis (2/3/2017) berikut 5 masjid sarat sejarah dan tak biasa untuk dikunjungi di Negeri Raja Salman:

1. Masjid Ja'ronah

Foto: (Anis Mumtaaz)
Ada sejarah seru berada di balik kokohnya tembok Masjid Ja'ronah di Makkah. Sebuah sumur yang awalnya beracun berubah menjadi netral, bahkan bisa untuk pengobatan lewat mukjizat Nabi Muhammad.

Menurut sejarah, Ja'ronah memang beberapa kali dikunjungi Nabi Muhammad bersama umat Muslim setelah perjalanan panjang. Suatu ketika Ja'ronah dikunjungi Nabi Muhammad bersama pejuang Islam lain setelah Perang Hunain. Karena persediaan air habis dan di sana tidak terdapat sumur, Nabi Muhammad memukul tongkatnya lalu keluarlah air.

Di cerita selanjutnya, Nabi Muhammad kembali akan berkunjung ke tempat ini. Kaum musyrikin tahu dan segera menebar racun dalam sumur air minum yang ada di dalam Ja'ronah.

Atas petunjuk Allah, Nabi Muhammad pun tahu niat jahat kaum musyrikin tersebut. Kemudian, dengan mukjizat, Rasul pun meludahi sumur tersebut. Seketika air sumur yang tadinya beracun menjadi tawar. Bahkan, sumurnya bisa untuk menyembuhkan penyakit kulit.

Namun, sumur tersebut telah ditutup oleh pemerintah Arab Saudi untuk mencegah syirik, atau perbuatan menyekutukan Allah. tapi bagi umat Muslim yang mau beribadah di sana dan mendengar sejarah lengkap masjidnya, silakan datang.

2. Masjid Al Ijabah

(hajumrahcomplaints.org)
Masjid Al Ijabah terletak di Jalan Malik Fahd, Madinah. Masjid Al Ijabah menarik dikunjungi para peziarah karena sejarah di balik namanya. Menurut sejarah, dulu di masjid ini Nabi Muhammad berdoa kepada Allah yang terkait dengan nasib umat, dan langsung dijawab atau dikabulkan (ijabah) saat itu juga.

Ada tiga doa yang dipanjatkan Rasul. Doa pertama adalah Nabi memohon agar Allah tidak membinasakan umat Muhammad dengan kekeringan dan kelaparan. Doa ini langsung dijawab dan dikabulkan oleh Allah. Dalam doa keduanya, Nabi Muhammad memohon agar Allah tidak membinasakan umat Muhammad dengan menenggelamkan. Doa ini juga dikabulkan Allah.

Nabi Muhammad pun kembali berdoa. Di doanya yang ketiga, Nabi Muhammad memohon agar di kalangan umatnya tidak ada fitnah dan perbedaan. Sayangnya, doa itu ditunda oleh Allah. Masjid Ijabah sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi. Karena sejarah pulalah, banyak umat Muslim yang umrah ke Tanah Suci, selalu menyempatkan diri untuk salat di masjid ini.

3. Masjid Quba

Foto: (Madin/detikTravel)
Papan informasi di Masjid Quba yang berada di Madinah berisikan hadist Tirmizi no 298. Isinya adalah barang siapa yang beribadah di Masjid Quba, setara dengannya pahala umrah.

Masjid Quba merupakan masjid pertama di peradaban Islam. Peletakan batu pertama masjid ini dilakukan langsung oleh Nabi Muhammad dan kemudian dibangun bersama umat Islam lainnya.

Dalam sejarah yang terpampang di masjid, disebutkan bahwa Nabi Muhammad sering datang ke Masjid Quba terutama pada hari Sabtu. Beliau ke sini kadang dengan menggunakan kuda, atau berjalan kaki.

Di bagian bawah papan informasi tertulis jelas, barang siapa yang beribadah di masjid ini, pahalanya setara dengan ibadah Umrah. Tentu tak heran jika begitu banyak orang yang berdatangan ke masjid ini.

Masjid Quba kini mampu menampung hingga 20 ribu jamaah. Masjid Quba punya bentuk persegi panjang. Luas masjidnya sekitar 5.860 meter persegi dan memiliki dua lantai. Masjid Quba juga punya perpustakaan dan ruang belajar mengajar.

4. Masjid Al Jin

(@JAKARTA VIDEOS/Youtube)
Berada di Makkah, Masjid Al Jin merupakan saksi para jin masuk Islam di depan Nabi Muhammad. Lokasinya berada di kawasan Ghazza, distrik Mala atau sekitar 1 kilometer dari Masjidil Haram.

Nama jin berasal dari kisah para jin yang masuk Islam saat mendengar lantunan ayat Al Quran dari mulut Nabi Muhammad.

Kisahnya, pada waktu itu Rasulullah sedang melafazkan ayat Al Quran. Kemudian para jin yang kebetulan lewat tertarik mencari tahu asal muasal lantunan tersebut. Mereka lalu mendapati Nabi Muhammad yang sedang mengaji.

Karena tersentuh oleh lantunan lembut ayat Al Quran, lantas para jin pun berdialog dengan Nabi Muhammad. Setelah itu, para jin lantas menyatakan diri masuk Islam.

Masjid Al Jin tampak seperti masjid-masjid pada umumnya. Luasnya 10 x 20 meter, mempunyai dua lantai, satu basement, dan juga kubah. Masjid ini terlihat kokoh, tidak kalah dengan gedung-gedung di sekitarnya. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Bai'at.

5. Masjid Qiblatain

Foto: (Madin/detikTravel)
Masjid Qiblatain di Madinah menjadi saksi penting bagi sejarah Islam. Sebab, di masjid inilah wahyu Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad untuk mengubah arah kiblat salat menjadi ke arah Ka'bah di Makkah.

Sebelumnya, Nabi Muhammad dan umat Muslim saat itu menghadap arah kiblat salat ke Masjidil Aqsha yang ada di Yerusalem, Palestina. Masjidil Aqsha adalah tempatnya Nabi Muhammad melakukan Isra Miraj, yaitu perjalanan menghadap Allah dan menerima perintah tentang ibadah salat.

Sejarahnya, saat itu Nabi Muhammad sedang melakukan salat menjadi imam bersama jamaah lainnya. Lalu, saat itulah Allah menurunkan wahyu yang berisi tentang perubahan arah kiblat dari Masjidil Aqsha ke Ka'bah di Masjidil Haram.

Lantas, Nabi Muhammad pun dengan segera mengubah arah kiblat menuju Ka'bah. Sejak saat itulah, umat Muslim melaksanakan ibadah salat dengan kiblat ke arah Ka'bah hingga sekarang. Peristiwa perubahan arah kiblat ini pun tertuang dalam Al Quran di Surat Al Baqarah.

Hingga kini d dalam masjidnya pun masih ada tempat imam salat yang menghadap ke Masjidil Aqsha. Tapi tentu saja, tempat tersebut dan tidak dipergunakan lagi. Inilah satu-satunya masjid yang punya dua arah kiblat di dunia.
Halaman 2 dari 6
Ada sejarah seru berada di balik kokohnya tembok Masjid Ja'ronah di Makkah. Sebuah sumur yang awalnya beracun berubah menjadi netral, bahkan bisa untuk pengobatan lewat mukjizat Nabi Muhammad.

Menurut sejarah, Ja'ronah memang beberapa kali dikunjungi Nabi Muhammad bersama umat Muslim setelah perjalanan panjang. Suatu ketika Ja'ronah dikunjungi Nabi Muhammad bersama pejuang Islam lain setelah Perang Hunain. Karena persediaan air habis dan di sana tidak terdapat sumur, Nabi Muhammad memukul tongkatnya lalu keluarlah air.

Di cerita selanjutnya, Nabi Muhammad kembali akan berkunjung ke tempat ini. Kaum musyrikin tahu dan segera menebar racun dalam sumur air minum yang ada di dalam Ja'ronah.

Atas petunjuk Allah, Nabi Muhammad pun tahu niat jahat kaum musyrikin tersebut. Kemudian, dengan mukjizat, Rasul pun meludahi sumur tersebut. Seketika air sumur yang tadinya beracun menjadi tawar. Bahkan, sumurnya bisa untuk menyembuhkan penyakit kulit.

Namun, sumur tersebut telah ditutup oleh pemerintah Arab Saudi untuk mencegah syirik, atau perbuatan menyekutukan Allah. tapi bagi umat Muslim yang mau beribadah di sana dan mendengar sejarah lengkap masjidnya, silakan datang.

Masjid Al Ijabah terletak di Jalan Malik Fahd, Madinah. Masjid Al Ijabah menarik dikunjungi para peziarah karena sejarah di balik namanya. Menurut sejarah, dulu di masjid ini Nabi Muhammad berdoa kepada Allah yang terkait dengan nasib umat, dan langsung dijawab atau dikabulkan (ijabah) saat itu juga.

Ada tiga doa yang dipanjatkan Rasul. Doa pertama adalah Nabi memohon agar Allah tidak membinasakan umat Muhammad dengan kekeringan dan kelaparan. Doa ini langsung dijawab dan dikabulkan oleh Allah. Dalam doa keduanya, Nabi Muhammad memohon agar Allah tidak membinasakan umat Muhammad dengan menenggelamkan. Doa ini juga dikabulkan Allah.

Nabi Muhammad pun kembali berdoa. Di doanya yang ketiga, Nabi Muhammad memohon agar di kalangan umatnya tidak ada fitnah dan perbedaan. Sayangnya, doa itu ditunda oleh Allah. Masjid Ijabah sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi. Karena sejarah pulalah, banyak umat Muslim yang umrah ke Tanah Suci, selalu menyempatkan diri untuk salat di masjid ini.

Papan informasi di Masjid Quba yang berada di Madinah berisikan hadist Tirmizi no 298. Isinya adalah barang siapa yang beribadah di Masjid Quba, setara dengannya pahala umrah.

Masjid Quba merupakan masjid pertama di peradaban Islam. Peletakan batu pertama masjid ini dilakukan langsung oleh Nabi Muhammad dan kemudian dibangun bersama umat Islam lainnya.

Dalam sejarah yang terpampang di masjid, disebutkan bahwa Nabi Muhammad sering datang ke Masjid Quba terutama pada hari Sabtu. Beliau ke sini kadang dengan menggunakan kuda, atau berjalan kaki.

Di bagian bawah papan informasi tertulis jelas, barang siapa yang beribadah di masjid ini, pahalanya setara dengan ibadah Umrah. Tentu tak heran jika begitu banyak orang yang berdatangan ke masjid ini.

Masjid Quba kini mampu menampung hingga 20 ribu jamaah. Masjid Quba punya bentuk persegi panjang. Luas masjidnya sekitar 5.860 meter persegi dan memiliki dua lantai. Masjid Quba juga punya perpustakaan dan ruang belajar mengajar.

Berada di Makkah, Masjid Al Jin merupakan saksi para jin masuk Islam di depan Nabi Muhammad. Lokasinya berada di kawasan Ghazza, distrik Mala atau sekitar 1 kilometer dari Masjidil Haram.

Nama jin berasal dari kisah para jin yang masuk Islam saat mendengar lantunan ayat Al Quran dari mulut Nabi Muhammad.

Kisahnya, pada waktu itu Rasulullah sedang melafazkan ayat Al Quran. Kemudian para jin yang kebetulan lewat tertarik mencari tahu asal muasal lantunan tersebut. Mereka lalu mendapati Nabi Muhammad yang sedang mengaji.

Karena tersentuh oleh lantunan lembut ayat Al Quran, lantas para jin pun berdialog dengan Nabi Muhammad. Setelah itu, para jin lantas menyatakan diri masuk Islam.

Masjid Al Jin tampak seperti masjid-masjid pada umumnya. Luasnya 10 x 20 meter, mempunyai dua lantai, satu basement, dan juga kubah. Masjid ini terlihat kokoh, tidak kalah dengan gedung-gedung di sekitarnya. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Bai'at.

Masjid Qiblatain di Madinah menjadi saksi penting bagi sejarah Islam. Sebab, di masjid inilah wahyu Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad untuk mengubah arah kiblat salat menjadi ke arah Ka'bah di Makkah.

Sebelumnya, Nabi Muhammad dan umat Muslim saat itu menghadap arah kiblat salat ke Masjidil Aqsha yang ada di Yerusalem, Palestina. Masjidil Aqsha adalah tempatnya Nabi Muhammad melakukan Isra Miraj, yaitu perjalanan menghadap Allah dan menerima perintah tentang ibadah salat.

Sejarahnya, saat itu Nabi Muhammad sedang melakukan salat menjadi imam bersama jamaah lainnya. Lalu, saat itulah Allah menurunkan wahyu yang berisi tentang perubahan arah kiblat dari Masjidil Aqsha ke Ka'bah di Masjidil Haram.

Lantas, Nabi Muhammad pun dengan segera mengubah arah kiblat menuju Ka'bah. Sejak saat itulah, umat Muslim melaksanakan ibadah salat dengan kiblat ke arah Ka'bah hingga sekarang. Peristiwa perubahan arah kiblat ini pun tertuang dalam Al Quran di Surat Al Baqarah.

Hingga kini d dalam masjidnya pun masih ada tempat imam salat yang menghadap ke Masjidil Aqsha. Tapi tentu saja, tempat tersebut dan tidak dipergunakan lagi. Inilah satu-satunya masjid yang punya dua arah kiblat di dunia.

(bnl/krn)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Pesona Negeri Raja Salman
Pesona Negeri Raja Salman
19 Konten
Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz tentu menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Inilah saatnya mengenal lebih jauh tentang Arab Saudi.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads