Pulau di Afrika Ini Simpan Harta Bajak Laut Senilai Rp 1,7 Triliun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pulau di Afrika Ini Simpan Harta Bajak Laut Senilai Rp 1,7 Triliun

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 09 Mei 2017 18:10 WIB
Pulau Mahe di Seychelles (Helen Soteriou/BBC)
Mahe - Kepulauan Seychelles di Afrika populer sebagai tempat liburan selebriti dunia. Namun, salah satu pulaunya konon menyimpan harta karun senilai Rp 1,7 triliun.

Dahulu, Kepulauan Seychelles dan sejumlah pulau di Afrika dikenal akan sejarah panjangnya sebagai daerah persinggahan bajak laut. Dilansir detikTravel dari BBC, Selasa (9/5/2017), Pulau Mahe di Kepulauan Seychelles pun dipercaya sebagai lokasi disimpannya harta karun bajak laut senilai Rp 1,7 triliun!

Ibaratnya sebuah legenda, kisah itu pun diturunkan dari generasi ke generasi. Khususnya bagi masyarakat di Kepulauan Seychelles dan La Reunion. Tak sedikit masyarakat yang mencoba membuktikan kebenarannya dan berakhir dengan kegagalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun sepasang pria bernama Reginald Herbert Cruise dan Wilkins, sepasang pemburu harta karun yang mendedikasikan hidupnya untuk menemukan harta karun bajak laut. Mereka pun telah mencari harta karun selama 27 tahun hingga meninggal di tahun 1977.

Beruntung, perjuangan dan dedikasi mereka diteruskan oleh salah satu anak mereka yang bernama John. Bermodalkan semangat dan jejak yang ditinggalkan oleh ayah dan temannya, ia tetap mencari dan percaya kalau harta itu memang sungguh ada.

John, sang pemburu harta karun (Helen Soteriou/BBC)John, sang pemburu harta karun (Helen Soteriou/BBC)

John pun menceritakan, kalau kisah harta karun itu pertama kali dimulai pada tahun 1716 oleh seorang bajak laut Prancis bernama Olivier Levasseur. Di tahun 1721, Levasseur dan ratusan rekannya menjarah kapal Nossa Senhora do Cabo yang tengah bersandar di Pulau Bourbon.

Levasseur pun tidak menyangka, kalau kapal itu membawa emas, perak, hingga berbagai batu mulia dan peralatan berharga. Bisa dikatakan, kalau kapal itu ibaratnya gudang harta karun.

Usai menjarah, Levasseur pun segera kembali ke markasnya di Madagaskar untuk menghindari kejaran Angkatan Laut Inggris. Kemudian, harta jarahannya dibagi antar krunya.

"Ada sebuah pembagian, setiap bajak laut mendapat 42 berlian dan 5.000 kepingan emas, ada juga pembagian ekstra bagi para petinggi," ujar John.

Setelah dibagi rata, konon Levasseur menyimpan sisa hartanya yang luar biasa banyak itu di Pulau Mahe Seychelles. Sayang, Levasseur keburu menghilang sebelum dieksekusi pada 7 Juli 1730.

Pada saat momen terakhirnya, Levasseur melempar sebuah kertas ke udara. Ia pun berteriak, kalau hartanya akan diberikan pada siapa pun yang mengerti.

Dilihat oleh para peneliti, kertas yang dilempar Levasseur ternyata merupakan sebuah potongan perkamen berupa peta dunia dalam bentuk 17 baris kriptogram. Ya, itu adalah sandi rahasia dari bajak laut.

Ketika dites oleh pihak British Museum, disimpulkan kalau kertas itu asli dan berasal dari abad ke-18. Namun dalam proses pencarian harta karun, tak sedikit yang mencibir John.

"Saya tidak peduli apa yang orang lain katakan, banyak dari mereka yang menyebut saya gila, bahkan ayah saya juga dikatakan gila," ujar John.

John dilokasi yang dipercaya menyimpan harta karun bajak laut (Helen Soteriou/BBC)John dilokasi yang dipercaya menyimpan harta karun bajak laut (Helen Soteriou/BBC)

Dijelaskan oleh John, kalau pencarian harta karun tersebut telah menjadi bagian hidupnya. John tumbuh dengan hal tersebut, hanya karta karun yang ia tahu. John pun ingin membuktikan kalau ayahnya benar.

Dalam penelusurannya di Pulau Mahe, John telah menemukan batu penanda bajak laut hingga tulang belulang dan pistol. John pun akhirnya sampai pada suatu kesimpulan, kalau harta karun itu ada di dalam sebuah gua dekat pantai yang tertutup oleh batu dan hanya bisa diakses lewat lorong bawah tanah.

Hanya saja, John tidak diizinkan untuk melakukan penggalian oleh pemerintah sebelum membuat lisensi khusus. Aturan setempat juga menjelaskan, kalau Pemerintah selaku pemilik lahan juga berhak atas 50% temuan yang ada di tanah mereka.

"Setelah begitu banyak halangan yang kami hadapi, ikatan cerita menjadi penghubung terakhir, saya nyaris menyerah, tapi saya tidak bisa memberi mereka kepuasan itu, rencana saya adalah untuk menemukan harta karun, untuk mendapat lisensi," jelas John.

Atas semua upaya dan kerja kerasnya, semoga saja John dapat menemukan harta karun bajak laut itu. Semoga berhasil John! (wsw/rdy)

Hide Ads