Terletak di pinggir Sungai Seine, menara rancangan Gustave Eiffel itu tak pernah kehabisan pesona untuk menarik pengunjung. Dari pagi hingga tengah malam, selalu ada saja turis yang terlihat menghabiskan waktu di sekitar kaki menara setinggi 324 meter itu.
Nah, seperti di tempat wisata ramai lainnya, ada saja hal-hal yang perlu diperhatikan agar liburan ke menara Eiffel terasa lebih maksimal. detiktravel yang berkesempatan mengunjungi menara Eiffel di pekan keempat bulan Juni 2017 ini merangkum sejumlah catatan kecil yang kemungkinan besar perlu Anda ketahui soal berwisata ke Eiffel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Berfoto dengan latar belakang Eiffel itu gratis
Foto: Ahmad Toriq/detikTravel
|
Menara yang kerap dijadikan latar syuting film romantis ini terletak di wilayah umum yang tak dibatasi pagar permanen. Traveler tak perlu membayar untuk mendekati Eiffel.
Untuk masuk ke wilayah yang sangat dekat dengan kaki Eiffel, traveler hanya perlu melewati pos pengamanan nonpermanen. Tas Anda akan dibuka dan diperiksa, metal detector juga akan menjelajahi permukaan tubuh Anda, setelahnya, silakan nongkrong gratis di bawah menara tertinggi di dunia periode 1889-1930 itu. Anda bisa sekadar duduk-duduk cantik atau memberi makan merpati. Anda juga bisa jajan minuman dan makanan ringan.
Lain cerita jika Anda ingin naik ke Menara Eiffel. Untuk naik ke puncak, Anda harus membayar 17 Euro.
2. Spot-spot foto favorit
Foto: Ahmad Toriq/detikTravel
|
Jika Anda sudah berada di bawah Menara Eiffel, berjalanlah ke arah taman Champ de Mars yang berkarpetkan rumput hijau. Area taman itu merupakan salah satu spot favorit traveler untuk berfoto.
Tantangannya adalah banyak orang yang juga berfoto di situ. Tantangan lain adalah cahaya matahari yang bisa membuat foto Anda backlight. Dengan datang di waktu yang tepat, Anda bisa berfoto dengan latar penuh menara Eiffel dari puncak hingga kaki-kakinya.
Spot berfoto favorit lainnya adalah dari jembatan Pont d'lena yang ada di atas Sungai Seine. Satu spot favorit lagi ada di trotoar Trocadero yang ada di sisi lain Sungai Seine di seberang Eiffel. Semua spot-spot ini bisa dicapai dengan berjalan kaki dari Menara Eiffel.
3. Mencumbu Eiffel dari kaki hingga ke puncak
Foto: Ahmad Toriq/detikTravel
|
Untuk naik hingga ke level dua menggunakan lift, traveler harus membayar 11 Euro. Untuk naik hingga puncak, traveler harus membayar 17 Euro.
Ada jalan lain yang lebih murah. Traveler bisa mengakses hingga lantai 2 menara Eiffel hanya dengan membayar 7 Euro, tapi naik tangga, tak boleh pakai lift. Serius!
Proses naik lift dari lantai dasar ke lantai 2, lalu berganti lift lanjut ke puncak bisa jadi petualangan berkesan tersendiri. Bisa dikatakan rasanya ngeri-ngeri sedap. Bisa jadi traveler merasa ngeri karena bisa melihat ke bawah selama naik karena liftnya berdinding kaca, namun juga sedap karena pemandangannya yang indah.
Dari lantai 2 menara Eiffel, kota Paris sudah bisa dilihat seutuhnya. Pemandangannya menakjubkan. Anda bisa melihat indahnya kelokan Sungai Sein, juga bangunan-bangunan berdesain eksotis yang sangat khas Eropa. Dari puncak menara Eiffel, pemandangannya tak jauh berbeda, hanya⦠lebih tinggi.
Oh iya, waktu buka menara Eiffel untuk dinaiki yaitu dari pukul 09.30 hingga 23.45 waktu Paris. Satu lagi, jangan lupa bawa air minum!
4. Siap-siap antre
Foto: Ahmad Toriq/detikTravel
|
Antrean untuk menaiki Eiffel hampir selalu mengular, baik dari pagi, siang, sore hingga malam hari. Untuk naik dari lift di lantai dasar hingga ke lantai 2, traveler sudah harus mengantre. Lalu berganti lift dari lantai 2 ke puncak, harus mengantre lagi. Lalu saat hendak turun, harus mengantre lagi!
5. Ada restoran di menara Eiffel
Foto: Ahmad Toriq/detikTravel
|
6. Setelah datang saat siang, kembalilah di malam hari
Foto: Ahmad Toriq/detikTravel
|
Saat telah gelap, Eiffel akan berhiaskan cahaya berwarna kuning. Lalu setiap satu jam sekali Eiffel akan dihiasi titik-titik cahaya putih yang membuat menara besi cantik itu bermandikan bintang-bintang. Jadi, traveler harus sempat kembali ke Eiffel di malam hari untuk selfie sekali lagi.
7. Panasnya Paris di bulan Juni
Foto: Ahmad Toriq/detikTravel
|
Mengunjungi Paris dan menara Eiffel di bulan Juni bisa jadi tantangan tersendiri. Suhu di Paris bisa mencapai 39 derajat celcius. Traveler Asia Tenggara juga belum tentu tahan dengan panasnya. detiktravel mengalami langsung saat Paris sedang panas-panasnya di suhu 39 derajat celcius.
Selain udara panas, tantangan lain adalah teriknya matahari. Pukul 16.00 di bulan Juni di Paris adalah waktunya matahari sedang terik-teriknya. Foto dari berbagai angle bisa jadi backlight. Jadi, jika Anda datang ke Paris di bulan Juni, usahakan tidak datang di sore hari.
8. Awas copet!
Foto: Ahmad Toriq/detikTravel
|
Namun traveler tetap harus waspada. Copet-copet di tempat wisata di Eropa sudah termasyur kelihaiannya. Anda lengah, dompet bisa berpindah.
Di lantai 2 menara Eiffel, tepat di pintu lift yang akan membawa traveler ke puncak, ada peringatan bahaya copet. Mungkin para copet kerap beraksi di ruang sempit lift yang membawa traveler ke puncak Eiffel. Jangan kendurkan kewaspadaan Anda!
Sedikit tips dari detiktravel, batasilah barang-barang yang akan Anda bawa saat hendak jalan-jalan di dalam kota. Kartu identitas cukuplah dengan membawa paspor, tak perlulah mengantongi KTP, apalagi SIM C, simpan saja di kamar hotel!
Kalaulah Anda merasa perlu untuk membawa identitas lainnya, maka tempatkan di kantong berbeda. Begitu juga dengan uang Anda, jangan tempatkan di satu kantong atau tas. Bagilah uang-uang Euro Anda ke sejumlah kantong berbeda. Apes-apesnya Anda jadi korban copet, cadangan uang tetap terjaga.
Oh iya, konon katanya, saking ahlinya copet-copet di Eropa, kamera yang menggantung di leher juga bisa dicuri tanpa terasa. Jadi tetap hati-hati ya!
9. Souvenir murah ala kaki lima
Foto: Ahmad Toriq/detikTravel
|
Ya, bukan hanya di Jakarta yang ada pedagang kaki lima, di Paris juga ada. Mereka adalah para imigran dari Afrika dan juga Asia. Para penjual souvenir menjajakan dagangannya di sebuah lapak kain yang mudah dibungkus dan dibawa lari kapan saja ada polisi yang merazia.
Apa saja yang mereka jual? Souvenir khas mulai dari gantungan kunci, tempelan kulkas hingga miniatur menara Eiffel. Untuk gantungan kunci, mereka menjual 1 Euro per lima buah. Jauh lebih murah jika dibandingkan di toko yang ada di dekat Eiffel. Berapa harga tempelan kulkas dan miniatur Eiffel? Silakan cek sendiri , yang jelas lebih murah dari kios atau toko yang ada di sekitar Eiffel.
Oh iya, Anda tentu bisa tawar menawar. Namun, sebelum bertransaksi sebaiknya bulatkan tekad Anda untuk membeli, karena mereka tak akan rela ditinggal begitu saja setelah Anda bertanya-tanya.
Selain para pelapak kaki lima, Anda juga bisa berbelanja barang khas Eiffel di kios-kios atau toko di dekat menara. Barangnya lebih beragam, dari kaus, syal, dompet, tas, gantungan kunci, tempelan kulkas, dan banyak macam barang lainnya. Tapi ya itu tadi, harganya lebih tinggi dari para pelapak kaki lima.
Sudah mencatat poin-poin di atas? Selamat liburan, bonjour!
Halaman 2 dari 10
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau