Rombongan media trip asal Indonesia yang digelar Japan National Tourism Organization (JNTO) berkesempatan menyambangi Cookie Craft Studio di museum yang kentara soal sejarah makanan cokelat. Wisatawan lainnya, kalangan dewasa dan anak-anak, turut hadir meramaikan studio.
Pegawai memerintahkan pengunjung berdandan ala chef. Mengenakan topi dan celemek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti melukis kue (Baban/detikTravel) |
Didampingi instruktur perias kue, pengunjung berkumpul di depan meja. Masing-masing menerima satu kue berbentuk hati dan sebuah plastik mirip pena berisi 'tinta' cokelat warna putih.
"Silakan gambar kue ini. Waktunya sepuluh menit," ucap Sasayama Michiko, pemandu tur dari JNTO.
Selembar kertas bergambar contoh-contoh kue berwujud aneka desain diperlihatkan guna memancing imajinasi pengunjung.
"Boleh dihias dengan dua warna. Jangan tebal-tebal. Tipis saja agar mudah dikeringkan," kata Michiko.
Siap-siap beraksi. Para chef dadakan ini meraih 'pena' cokelat seukuran telunjuk orang dewasa. Mereka melumuri kue dengan cokelat sesuai kreativitas masing-masing.
Aktivitas ini pun dapat dilakukan oleh semua umur (Baban/detikTravel) |
Ada yang melukis motif bintang, hewan, pemandangan dan huruf. Di meja lain, sejumlah bocah yang ditemani orang tuanya begitu riuh. Mereka antusias bercampur senang mempraktikkan menghias kue.
Setelah waktu ditentukan berakhir, hasil karya dikumpulkan. Setelah dikeringkan oleh pengelola, kue kreasi pengunjung boleh diboyong pulang. Kehadiran Cookie Craft Studio pun dapat menjadi pilihan wisatawan yang tengah bertamasya di Jepang.
"Tempat ini sebagai destinasi wisata populer di Kota Sapporo," ujar Michiko. (bbn/aff)












































Seperti melukis kue (Baban/detikTravel)
Aktivitas ini pun dapat dilakukan oleh semua umur (Baban/detikTravel)
Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi