Ritual Kontroversi, Lempar Bayi Demi Keberuntungan

Maharashtra - India punya tradisi tahunan melempar bayi dari ketinggian. Konon katanya demi kesehatan dan keberuntungan bayi.

jika ingin wisata beragam ritual, kebiasan, dan tradisi India bisa menjadi pilihan. Banyak tradisi dan ritual yang menarik perhatian sampai tidak masuk di akal. Namun itu adalah kepercayaan bagi masyarakat India.

Dikumpul detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (3/8/2017) di India terdapat tradisi dimana bayi dilempar dari ketinggian. Tidak ada yang tahu nama tradisi ini. Namun tradisi ini sudah berlangsung lebih dari 700 tahun.

Ritual ini hanya dilakukan sekali dalam setahun. Masyarakat yang melakukan ritual ini berada di wilayah Maharashtra dan Karnataka. Bayi nantinya akan dilempar dari tempat ibadah oleh seorang pemuka agama. Dan di halaman sudah ada belasan laki-laki dewasa mwnunggu dengan selimut yang dikembangkan. Ketika bayi dilempar dari ketinggian 10 meter, dan mereka menangkap sang bayi dan menyerahkannya ke ibu si bayi.

BACA JUGA: Menginjak Kepala Anak, Ritual Suci dari India

Ada cerita dibalik kebiasaan ini lho traveler. Konon dulu seorang pendeta memberi nasihat kepada masyarakat jika ingin bayinya sembuh, harus membangun tempat suci dan menjatuhkan bayinya dari ketinggian. Mereka harus yakin dan menunjukan bahwa mereka percaya kepada Tuhan.

Masyarakat pun melakukan saran dari pendeta dan melempar bayi mereka dari puncak tempat ibadah. Peristiwa ajaib pun terjadi, tatkala bayi dilempar, tiba-tiba dia disambut oleh selimut yang datang entah dari mana. Si bayipun tidak terempas kepada tanah dan dia sembuh.

Semenjak itulah, kebiasan mendoakan kesehatan dan keberuntungan bayi terus dilakukan penduduk. Mereka percaya bahwa ritual ini akan membawa si bayi panjang umur, hidupnya berkah, dan jauh dari marabahaya.

BACA JUGA: Orang India Makin Suka Bali

Ritual melempar bayi ini menjadi sorotan komisi perlindungan anak India. Mereka melarang ritual yang tidak masuk akal ini karena berbahaya bagi psikologis si bayi. Mereka tentu akan kaget dan bingung dengan kondisi mereka yang tetiba dilempar dan disambut oleh orang ramai. Semenjak tahun 2009 ritual ini dilarang pemerintah.

Walau sudah dilarang, namun faktanya kebiasaan ini masih dipraktekan di wilayah-wilayah kecil atau diperdesaan. Bisanya bayi yang dilempar telah berumur di atas dua bulan. (sym/aff)