Otaku adalah sebutan dalam bahasa Jepang untuk orang-orang yang hobi banget terhadap anime dan manga. Terkadang hobi ini berubah jadi obsesi tersendiri bagi para otaku.
Tapi sekarang, makna kata otaku sudah mengalami perluasan sehingga konotasinya sudah tidak negatif lagi. Kini, orang-orang Jepang pun tak malu-malu lagi mengakui dirinya sebagai 'Otaku'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu sudut Nipponbashi (Wahyu/detikTravel) |
Kawasan ini bernama Nipponbashi, sebuah distrik belanja di Naniwa Ward, Osaka yang berisi beraneka toko yang menjual game, mainan, anime, manga, dan berbagai benda layak koleksi lainnya. Di sinilah para Otaku bisa memenuhi hobinya sampai puas.
detikTravel menyempatkan waktu buat main ke Nipponbashi Den Den Town saat menjelajahi Kota Osaka, Jumat (6/10/2017) lalu. Ditemani Yusrifar, mahasiswa dari Indonesia yang kuliah di Universitas Osaka, detikTravel berkeliling kawasan Nipponbashi.
"Ini namanya Nipponbashi Den Den Town. Den itu bahasa Jepangnya listrik. Den Den Town berarti 'Kota Listrik'. Itu karena di sini pusatnya elektronik, mainan, sama game," jelas Yusrifar membuka pembicaraan.
Mesin-mesin permainan di salah satu pusat game di Nipponbashi (Wahyu/detikTravel) |
Menurut cerita Yusrifar, kawasan ini memang dikenal sebagai tempat nongkrongnya para otaku. Ada banyak toko komik anime dan manga tersebar di kawasan ini. Begitu pula dengan toko yang menjual game, mainan action figure, gundam, hingga kostum-kostum maid.
Di kawasan ini juga ada banyak 'Maid Cafe' untuk para otaku yang ingin berinteraksi dengan gadis-gadis pelayan yang cantik dan kawaii. Bisa dibilang, 'fantasi terliar' para otaku bisa dicari di kawasan ini.
Salah satu plang Maid Cafe, sayang hujan belum berhenti (Wahyu/detikTravel) |
Tekanan kerja yang berat dan hidup yang keras membuat orang-orang Jepang mencari hiburannya sendiri dengan tenggelam di dalam dunia anime dan manga. Tak jarang, banyak pria dewasa Jepang yang memilih untuk hidup sendiri daripada menikah.
Fenomena ini benar adanya di Jepang. Yang detikTravel lihat sendiri, meski saat itu sudah pukul 21.00 malam, tetapi beberapa pria Jepang masih asyik main game semacam 'ding-dong' di salah satu tempat penyedia game. Mungkin mereka memang haus akan hiburan.
Toko yang menjual kostum cosplay (Wahyu/detikTravel) |
Sayang, hujan yang lumayan deras mengguyur Nipponbashi malam itu membuat suasana di kawasan ini tidak seramai biasanya. Menurut cerita Yusrifar, kalau sedang tidak hujan biasanya akan ada banyak gadis-gadis yang bercosplay untuk menawarkan mampir ke Maid Cafe atau toko manga dan anime tempat mereka bekerja.
Traveler yang penasaran, bisa langsung main ke Osaka dan mampir ke Nipponbashi Den Den Town untuk membuktikan sendiri bahwa kawasan ini memang 'surga'nya para otaku di Jepang. (wsw/wsw)












































Salah satu sudut Nipponbashi (Wahyu/detikTravel)
Mesin-mesin permainan di salah satu pusat game di Nipponbashi (Wahyu/detikTravel)
Salah satu plang Maid Cafe, sayang hujan belum berhenti (Wahyu/detikTravel)
Toko yang menjual kostum cosplay (Wahyu/detikTravel)
Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi