Di Nepal, Kematian Dimaknai Lewat Sapi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Merayakan Kematian

Di Nepal, Kematian Dimaknai Lewat Sapi

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 02 Nov 2017 09:55 WIB
Festival Gai Jatra untuk merayakan kematian di Nepal (Navas Chitrakar/Reuters)
Kathmandu - Nepal punya festival kematian yang cukup unik. Dengan sapi, mereka memaknai kematian lewat berpesta dan berbagi makanan untuk melupakan kesedihan.

Festival kematian unik dari Nepal ini bernama Gai Jatra. Dalam bahasa setempat, Gai berarti Sapi, sedangkan Jatra berarti Festival. Jika diartikan secara harfiah, Gai Jatra memiliki makna Festival Sapi.

Tapi sebenarnya, Gai Jatra lebih dari sekadar 'Festival Sapi'. Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Kamis (2/11/2017), Gai Jatra adalah festival rakyat yang paling populer di Nepal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada bulan-bulan khusus untuk menyelenggarakan Gai Jatra, yaitu pada bulan Agustus-September. Bulan-bulan ini disebut sebagai bulan 'Bhadra', dalam kalender lunar bangsa Nepal

Anak ini sedang berdandan untuk Anak ini sedang berdandan untuk Festival Gai Jatra (Navas Chitrakar/Reuters)


Perayaan Gai Jatra biasanya jatuh di hari gelap pertama pada bulan ke-10 kalender Nepal. Di tanggal itulah ratusan bahkan ribuan orang turun ke jalan untuk merayakan Gai Jatra.

Keluarga yang kehilangan salah satu kerabatnya selama 1 tahun berjalan mesti ikut berpartisipasi dalam Gai Jatra. Mereka diwajibkan menuntun sapi selama acara karnaval mengelilingi jalanan Kathmandu, ibu kota Nepal. Mereka percaya sapi bisa menuntun jalan untuk menuju ke surga, karena sapi adalah hewan suci bagi pemeluk Hindu.

Jika tidak punya sapi, sebagai gantinya mereka bisa menggantinya dengan anak laki-laki yang didandani mirip sapi plus kostum yang unik-unik dan lucu. Jadilah jalanan Kathmandu penuh dengan sapi dan anak kecil yang berkostum unik dan dandanan lucu.

(Navas Chitrakar/Reuters)Anak laki-laki pun mengikuti Festival Gai Jatra (Navas Chitrakar/Reuters)


Sejarah perayaan Gai Jatra berawal dari kesedihan keluarga Raja Pratap Malla saat anak laki-lakinya meninggal dunia di usia yang masih sangat muda. Yang paling terpukul dari kematian ini adalah sang Ratu, dia tetap bersedih tanpa bisa diobati.

Setelah mencoba ratusan cara untuk membuat sang ratu tersenyum tapi tetap gagal juga, Raja Pratap Malla pun mengadakan sayembara. Kepada rakyatnya dia bertitah, barang siapa bisa membuat Ratu kembali tersenyum dan tertawa, dia akan mendapatkan imbalan yang setara.

Di Nepal, Kematian Dimaknai Lewat SapiPenutup kepala yang khas dalam Festival Gai Jatra (Navas Chitrakar/Reuters)


Akhirnya rakyat Nepal pun turun ke jalan dan berparade dengan kostum-kostum yang unik dan lucu, plus membawa serta sapi mereka. Mereka bernyanyi sambil menari berusaha menghibur kesedihan sang Ratu.

Setelah melihat ratusan orang berparade dan bertingkah lucu, sang Ratu akhirnya tersenyum kembali. Dia akhirnya menyadari bahwa kematian adalah proses yang alami, tanpa seorang pun bisa menghindarinya. Jadi buat apa bersedih?

Sejak saat itu, festival Gai Jatra selalu digear setiap tahunnya sebagai tradisi warga Nepal. Wisatawan pun bisa ikut nonton festival ini kalau kebetulan sedang liburan ke sana. Dijamin seru banget! (wsw/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Merayakan Kematian
Merayakan Kematian
16 Konten
Kematian adalah penting dalam kebudayaan seluruh bangsa di dunia. Kematian menjelma menjadi ritual, tradisi dan festival yang menjadi daya tarik wisatawan.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads