Hai Egy, Jangan Lupa Mampir ke 6 Destinasi Wisata di Gdansk

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hai Egy, Jangan Lupa Mampir ke 6 Destinasi Wisata di Gdansk

Kurnia Yustiana - detikTravel
Senin, 12 Mar 2018 16:35 WIB
Hai Egy, Jangan Lupa Mampir ke 6 Destinasi Wisata di Gdansk
Foto: (Thinkstock)
Gdansk - Pesepakbola Egy Maulana Vikri akan merumput di Gdanks, Polandia. Kota ini punya banyak destinasi wisata menarik buat liburan lho.

Pesepakbola Indonesia, Egy Maulana Vikri, bergabung dengan tim sepakbola Lechia Gdansk. Nah, Kota Gdansk ini dapat dicapai dengan berkendara kurang lebih 3 jam dari Warsawa, ibu kota Polandia.


Destinasi wisata di Gdansk Polandia sayang sekali untuk dilewatkan. Kota ini menawarkan kota tua bersejarah nan cantik, hingga wisata sungai yang seru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalau Egy sedang tidak latihan atau bertanding untuk Lechia Gdansk, dia bisa jalan-jalan menikmati destinasi wiata yang ada. Dirangkum detikTravel dari berbagai sumber, Senin (12/3/2018), berikut 6 rekomendasi destinasi wisata Gdansk:

1. Jalan Dluga dan Dlugi Targ

Foto: (Thinkstock)
Dluga dan Dlugi Targ Street yang dikenal juga sebagai Trakt Krolewski, disebut-sebut sebagai jalanan tercantik di Gdansk. Jalanan ini berada di kawasan Kota Tua Gdansk. Bangsawan Gdansk dulunya pernah tinggal di Dluga. Selain itu bangunan-bangunan bernuansa kuno menampilkan keindahannya masing-masing.

Untuk Dlugi Targ atau Long Market, dahulu menjadi pasar utama di Gdansk dan kini menjadi salah satu destinasi wisata di Gdansk favorit turis. Toko-toko berjejer, restoran dan kafe pun banyak. Setelah lelah berkeliling jalan kaki, traveler tinggl pilih saja ingin bersantai dan bersantap di restoran yang mana.

2. Air Mancur Neptunus

Foto: (Thinkstock)
Neptune Fountain atau Air Mancur Neptunus menjadi simbol Gdansk. Air mancur dengan patung Neptunus ini berdiri di dekat Balai Kota Gdansk sejak sekitar tahun 1633. Pembangunannya diinisiasi oleh Wali Kota Gdansk pada waktu itu, Bartlomiej Schachmann.

Berdasarkan legenda Gdansk, kabarnya Neptunus berkontribusi dalam membuat minuman khas setempat yang dikenal sebagai Goldwasser. Konon Neptunus marah karena banyak orang yang melempar koin emas ke air mancur. Kemudian ia menancapkan trisulanya ke dasar air mancur sehingga koin-koin hancur, membentuk serpihan keemasan seperti yang sekarang ada dalam campuran minuman Goldwasser.

Setelah melihat Neptune Fountain, traveler lanjut ke gedung balai kota yang tak kalah menarik. Bangunan ini dibangun pada zaman pertengahan. Awalnya balai kota dibangun bergaya Gothik, namun terbakar di abad ke-16. Barulah kemudian dibangun lagi dengan gaya Renaisans.

3. Katedral Oliwa

Foto: (Thinkstock)
Katedral Oliwa berada di Distrik Oliwa, Gdansk. Kalau dari Stadion Energa Gdansk, stadion kandang Lechia Gdansk bisa dicapai dengan berkendara sekitar 20 menit. Katedral dibangun berabad-abad lalu, namun masih berdiri tegar hingga kini.

Traveler yang liburan ke Gdansk tak jarang berkunjung ke Katedral Oliwa. Katedral ini tampilannya begitu ciamik, dengan menggabungkan gaya Renaisans, Barok, Rococo dan klasik. Di sisi depannya terdapat dua menara setinggi 46 meter dengan ujung yang lancip.

Bangunan Katedral Oliwa tingginya 17,7 meter, luasnya 19 meter dan memanjang 107 meter. Membuatnya menjadi salah satu gereja Cistercian terpanjang di dunia.

4. European Solidarity Centre

Foto: (dominikasliwinskafoto/Instagram)
Bicara soal destinasi wisata di Gdansk, tak lepas dari European Solidarity Centre yang diresmikan 31 Agustus 2014. Ini merupakan museum sekaligus perpustakaan di Gdansk, yang didedikasikan untuk Solidaritas, federasi organisasi buruh Polandia yang didirikan di Gdansk.

Berkunjung kemari, traveler bisa tahu lebih banyak soal sejarah Polandia dan lebih spefisik soal Solidaritas. Bangunannya sendiri sudah menarik perhatian. Didesain oleh perusahaan FORT Architects, bangunan ini pernah memenangi kompetisi yang diadakan 2007.

5. Museum of the Second World War

Foto: (mkotlarski/Instagram)
Museum of the Second World War didedikasikan untuk Perang Dunia II. Museum ini bisa dibilang masih baru, pembukaannya pada Maret 2017 lalu. Bangunan didesain oleh tim arsitek Kwadrat dan tak kalah unik dari European Solidarity Centre.

Lokasinya sendiri berada di Wladyslaw Bartoszewski Square, tak jauh dari pusat kota dengan tim Lechia Gdansk ini. Museum dengan beragam koleksi terkait Perang Dunia II ini bisa dikunjungi setiap hari Selasa sampai Minggu pukul 10.00-19.00 waktu setempat.

6. Sungai Motlawa

Foto: (Thinkstock)
Selain bangunan bersejarah, sungai juga menjadi destinasi wisata di Gdansk. Traveler bisa bersantai, menikmati suasana di tepi Sungai Motlawa. Sungai ini bisa dinikmati setiap saat, baik siang hari maupun selepas sore.

Mungkin traveler habis nonton pertandingan Lechia Gdansk dan ingin lanjut bersantai, cocok banget memilih destinasi yang satu ini. Traveler dapat berlayar naik kapal keliling sungai, sekadar jalan-jalan sambil hunting foto maupun menyesap kopi sembari menatap indahnya pemandangan sekitar. Jadi pemandangan di salah satu sisinya dipenuhi bangunan bar dan restoran cantik, sedangkan sisi lainnya Sungai Motlawa yang tenang.
Halaman 2 dari 7
Dluga dan Dlugi Targ Street yang dikenal juga sebagai Trakt Krolewski, disebut-sebut sebagai jalanan tercantik di Gdansk. Jalanan ini berada di kawasan Kota Tua Gdansk. Bangsawan Gdansk dulunya pernah tinggal di Dluga. Selain itu bangunan-bangunan bernuansa kuno menampilkan keindahannya masing-masing.

Untuk Dlugi Targ atau Long Market, dahulu menjadi pasar utama di Gdansk dan kini menjadi salah satu destinasi wisata di Gdansk favorit turis. Toko-toko berjejer, restoran dan kafe pun banyak. Setelah lelah berkeliling jalan kaki, traveler tinggl pilih saja ingin bersantai dan bersantap di restoran yang mana.

Neptune Fountain atau Air Mancur Neptunus menjadi simbol Gdansk. Air mancur dengan patung Neptunus ini berdiri di dekat Balai Kota Gdansk sejak sekitar tahun 1633. Pembangunannya diinisiasi oleh Wali Kota Gdansk pada waktu itu, Bartlomiej Schachmann.

Berdasarkan legenda Gdansk, kabarnya Neptunus berkontribusi dalam membuat minuman khas setempat yang dikenal sebagai Goldwasser. Konon Neptunus marah karena banyak orang yang melempar koin emas ke air mancur. Kemudian ia menancapkan trisulanya ke dasar air mancur sehingga koin-koin hancur, membentuk serpihan keemasan seperti yang sekarang ada dalam campuran minuman Goldwasser.

Setelah melihat Neptune Fountain, traveler lanjut ke gedung balai kota yang tak kalah menarik. Bangunan ini dibangun pada zaman pertengahan. Awalnya balai kota dibangun bergaya Gothik, namun terbakar di abad ke-16. Barulah kemudian dibangun lagi dengan gaya Renaisans.

Katedral Oliwa berada di Distrik Oliwa, Gdansk. Kalau dari Stadion Energa Gdansk, stadion kandang Lechia Gdansk bisa dicapai dengan berkendara sekitar 20 menit. Katedral dibangun berabad-abad lalu, namun masih berdiri tegar hingga kini.

Traveler yang liburan ke Gdansk tak jarang berkunjung ke Katedral Oliwa. Katedral ini tampilannya begitu ciamik, dengan menggabungkan gaya Renaisans, Barok, Rococo dan klasik. Di sisi depannya terdapat dua menara setinggi 46 meter dengan ujung yang lancip.

Bangunan Katedral Oliwa tingginya 17,7 meter, luasnya 19 meter dan memanjang 107 meter. Membuatnya menjadi salah satu gereja Cistercian terpanjang di dunia.

Bicara soal destinasi wisata di Gdansk, tak lepas dari European Solidarity Centre yang diresmikan 31 Agustus 2014. Ini merupakan museum sekaligus perpustakaan di Gdansk, yang didedikasikan untuk Solidaritas, federasi organisasi buruh Polandia yang didirikan di Gdansk.

Berkunjung kemari, traveler bisa tahu lebih banyak soal sejarah Polandia dan lebih spefisik soal Solidaritas. Bangunannya sendiri sudah menarik perhatian. Didesain oleh perusahaan FORT Architects, bangunan ini pernah memenangi kompetisi yang diadakan 2007.

Museum of the Second World War didedikasikan untuk Perang Dunia II. Museum ini bisa dibilang masih baru, pembukaannya pada Maret 2017 lalu. Bangunan didesain oleh tim arsitek Kwadrat dan tak kalah unik dari European Solidarity Centre.

Lokasinya sendiri berada di Wladyslaw Bartoszewski Square, tak jauh dari pusat kota dengan tim Lechia Gdansk ini. Museum dengan beragam koleksi terkait Perang Dunia II ini bisa dikunjungi setiap hari Selasa sampai Minggu pukul 10.00-19.00 waktu setempat.

Selain bangunan bersejarah, sungai juga menjadi destinasi wisata di Gdansk. Traveler bisa bersantai, menikmati suasana di tepi Sungai Motlawa. Sungai ini bisa dinikmati setiap saat, baik siang hari maupun selepas sore.

Mungkin traveler habis nonton pertandingan Lechia Gdansk dan ingin lanjut bersantai, cocok banget memilih destinasi yang satu ini. Traveler dapat berlayar naik kapal keliling sungai, sekadar jalan-jalan sambil hunting foto maupun menyesap kopi sembari menatap indahnya pemandangan sekitar. Jadi pemandangan di salah satu sisinya dipenuhi bangunan bar dan restoran cantik, sedangkan sisi lainnya Sungai Motlawa yang tenang.

(krn/fay)

Hide Ads