Atas undangan dari Garuda Indonesia dan Tourism Australia, detikTravel berkesempatan mengunjungi sejumlah destinasi di negara bagian Victoria.
Namun tidak hanya berwisata, detikTravel juga mendapati sejumlah kebiasaan positif atau sejumlah hal menarik yang ditemui di Australia setelah berkunjung selama seminggu lebih. Dihimpun detikTravel, Selasa (20/3/2018), berikut beberapa di antaranya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang Australia diketahui saling menghargai orang lain baik dalam pikiran maupun perbuatan. Hal yang paling simpel seperti menyeberang jalan, hampir semua pengendara akan memberikan jalan bagi orang yang mau menyebarang tanpa dikomando.
Hanya untuk di kota besar seperti Melbourne, semuanya diatur sedemikian rupa dengan rambu lalu-lintas. Namun ya itu, semuanya tetap taat dan tidak melanggar atau melewati marka jalan.
2. Ramah
Budaya ramah orang Indonesia juga dimiliki oleh orang Australia. Menyapa merupakan salah satu budaya yang dimiliki oleh orang Australia, khususnya di sejumlah tempat seperti hotel, restoran maupun di jalan raya.
Walau hanya menyapa untuk basa-basi, orang Australia memang ramah dan senang untuk menyapa.
BACA JUGA: Begini Nyamannya Kapal Feri di Australia
![]() |
3. Tepat waktu
Untuk budaya tepat waktu, orang Australia agaknya bisa disandingkan dengan orang Jepang. Selama seminggu bertemu orang Australia, tidak pernah sekali pun mereka telat.
Malah ada baiknya kamu datang lebih awal biar tidak telat. Orang Australia paling tidak suka kalau telat, apalagi kalau sudah janji.
4. Hidup seimbang
Tinggal di kota besar seperti Melbourne atau Sydney tentu melelahkan seperti di Jakarta. Oleh sebab itu, orang Australia punya gaya hidup seimbang.
Mereka gemar bekerja saat weekday, bersosialisasi dengan teman atau rekan kantor setelah pulang kerja dan menghabiskan weekend bersama keluarga.
Selain itu mereka juga punya budaya hidup sehat, mulai dari makanan sampai olahraga rutin. Lagipula di sana juga tidak macet seperti di Jakarta.
Itulah sedikit hal menarik yang bisa diambil dari Australia. Bukannya membandingkan, tapi kalau bisa mengambil nilai positifnya untuk diterapkan di Indonesia mengapa tidak?
BACA JUGA: Di Australia Makan Sambil Nyetir Aja Ditilang!
(rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol