Bangunan-bangunan unik Eropa selalu mencuri perhatian wisatawan. Sebut saja menara Pissa yang miring, atau colloseum yang adalah arena glasiator. Jauh di pantai utara Prancis, terdapat sebuah desa yang tak kalah unik, Equihen Plage.
Pada tahun 1900-an, Desa Equihen Plage terkenal sebagai salah satu tempat memancing terbaik di Prancis. Masyarakatnya pun kebanyakan berkerja sebagai nelayan, seperti diintip detikTravel, Rabu (21/3/2018) dari berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak kapal di hancurkan di pantai. Terlihat masih bagus, membuat nelayan setempat mengambil kembali perahu-perahu yang sudah rusak. Kapal tersebut dibuat sebagai atap tempat penyimpanan ikan mereka.
![]() |
Rumah penyimpanan ini perlahan mulai menjamur karena terbilang tak memakan biaya yang begitu banyak seperti membangun bangunan baru. Masyarkat hanya perlu menambahkan potongan kayu sebagai dinding dan ditutup dengan perahu yang terbalik. Jika ada yang bocor hanya perlu kain terpal untuk menambal
Mulai menjamur, rumah-rumah tersebut akhirnya menjadi kawasan yang disebut Quartier des Quilles en l'Air atau distrik bowling di udara. Namun ini tak bertahan lama.
BACA JUGA: Rahasia di Balik Bangunan-bangunan Prancis
Perang dunia kedua pun datang dan menghancurkan gudang-gudang penyimpanan yang terbuat dari perahu tersebut. Sudah menjadi identitas, masyarakat pun membangun kembali rumah kapal mereka sebagai hunian.
Kini, rumah kapal terbalik sudah menjadi warisan budaya di Equihen Plage. Jumlah rumah-rumah tersebut ada sekitar 3.000 unit. Bukan lagi jadi gudang penyimpanan, rumah kapal terbalik sudah menjadi hunian bahkan penginapan populer bagi para wisawatan.
Jika berlibur ke Equihen Plage, kamu bisa mencoba menginap di rumah kapal terbalik ini mulai dengan biaya 300 Euro atau sekitar Rp 5 juta per per unitnya.
BACA JUGA: Vespa Dimodif Jadi Pohon, Warga Jember Ditilang Polisi
(bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol