Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, begitu nama lengkapnya. Ini adalah salah satu provinsi terluas di China yaitu 1,6 juta km2. Provinsi ini berbatasan dengan Mongolia, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Pakistan, India dan Tibet.
Bertualang ke Xinjiang adalah menikmati eksotisme Jalur Sutra yang berumur 2.000 tahun. Komposisi etnis di Xinjiang sangat menarik. Dari 23,6 juta orang pada sensus 2015, 46% adalah etnis Uyghur, 40 persen adalah etnis Han. Kemudian ada yang lebih minoritas lagi yaitu etnis Kazakhs 6,5%, etnis Hui 4,5% dan etnis lain-lain 3 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Etnis Uyghur masih satu rumpun dengan etnis Turki. Membuat kerajinan karpet adalah warisan Uyghur secara turun temurun. detikTravel pun diajak melihat pabrik karpet khas Uyghur bersama State Council Information Office China dan Information Office Xinjiang Uyghur Autonomous Region, Sabtu (5/5/2018).
Namanya adalah Xinjiang Parlak Carpet Factory, sebuah pabrik yang sudah beroperasi selama 7 tahun. Ruang displaynya penuh dengan karpet beraneka bentuk dan ukuran. Dari sajadah, karpet masjid, karpet rumah yang persegi sampai yang lingkaran.
Corak warnanya beraneka ragam. Warna-warnanya menarik. Duh, jadi gatal mau belanja nih.
![]() |
Benang karpet mereka impor dari Bangladesh, Turki dan China. 95 Persen hasil produksi mereka untuk konsumen dalam negeri. 5 Persen sisanya diekspor.
"Kami punya 100 pegawai. Pola karpet yang kita pakai inspirasinya dari Iran, Turki dan kita coba gali lagi desain khas Xinjiang," kata Mardan.
Saya lantas diajak melihat proses pembuatan karpet dengan mesin yang tadi dijelaskan Mardan. Wajah-wajah Uyghur memenuhi pabriknya. Rupanya inilah mata pencaharian yang sudah mendarah daging untuk etnis Uyghur.
![]() |
"Butuh 4 bulan untuk mengerjakan karpet ukuran 6 m2. Dalam sehari, kita cuma bisa menenun 8 garis saja. Harganya 2.000 Yuan/m2 (Rp 4,3 juta). 3 Kali lebih mahal dari karpet biasa," kata Bilikez.
![]() |
Beberapa pengunjung datang langsung ke Parlak Carpet untuk membeli karpet. Namun pabrik ini tidak dibuka untuk wisatawan. Kalau traveler mau membeli produk Parlak Carpet, bisa mencarinya di toko-toko karpet di sekitar Grand Bazaar Urumqi, pusat belanja bersejarah dan paling besar di Xinjiang. (rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!