Armenia menjadi negara kristen pertama di dunia. Dari presentasi penduduk, 92 persen masyarakatnya memeluk agama Kristen Gereja Apostolik Armenia, seperti yang dihimpun detikcom dari berbagai sumber, Jumay (10/5/2019).
Bermula dari komunitas Muslim Syiah dari Iran yang ada di Armenia. Iran adalah negara tetangga Armenia yang punya ikatan sejarah sejak berabad-abad lalu. Orang Iran berada di sini dalam rangka bekerja atau juga sebagai warga Armenia keturunan Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Uni Soviet menghentikan fungsi tempat ini sebagai masjid pada 1931. Masjid di kompleks seluas 7 ribu meter persegi ini kemudian dijadikan sebagai museum. Memasuki dekade '90-an, masjid ini direstorasi lewat pembiayaan Iran. Sejak itu, otoritas Yerevan memberikan hak kepemilikan jangka panjang masjid ini kepada Iran.
Dari gerbang terlihat keramik berwarna biru yang mendominasi, melambangkan langit. Tulisan Arab tertera di gerbang ini. Arsitektur seperti ini memang khas Persia, seperti Blue Mosque di Tabriz di Iran.
Plakat dalam huruf latin dan huruf Arab berbunyi "Dengan Nama Tuhan, Masjid Pusat (Biru) Yerevan". Ini adalah masjid tua, dibangun tahun 1765 oleh Gubernur Yerevan bernama Hussein Ali Khan. Pada masa itu, Yerevan memang berada di bawah pemerintahan Iran.
BACA JUGA: Masya Allah! Ini Dia 7 Masjid Tercantik di Eropa
Selepas gerbang, ada taman dilengkapi dengan kolam di tengahnya. Bangunan di pinggirnya adalah museum yang menyimpan barang-barang bersejarah termasuk keramik dan perkakas logam, semuanya khas Persia.
Ada pula madrasah dan perpustakaan yang beroperasi di sini. Di belakang, ada minaret setinggi 24 meter. Kubah masjid ini setinggi 20 meter.
![]() |
Bagian dalam Blue Mosque tak begitu berbeda dengan masjid lainnya. Hal unik terlihat dari karpet yang dilapisi oleh kain hijau dan batu. Batu tersebut bernama Mohr yang terbuat dari tanah. Mohr digunakan untuk sujud dalam cara salat Syiah.
Namun bukan berarti Blue Mosque menutup diri dengan jemaah muslim lainnya. Siapa pun datang dan salat di Blue Mosque. Wisatawan non muslim pun diperbolehkan untuk masuk jika ingin belajar sejarah atau berwisata.
Menjadi satu-satunya masjid di Armenia tak membuat jemaah Blue Mosque berbeda. Mereka hidup damai berdampingan dengan masyarakat Armenia dan membangun toleransi yang kuat.
Tonton juga video Bumil Jangan 'Gangguin' yang Puasa ya!:
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan