Jewel Changi yang Lebih dari Sekadar Bandara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Singapura

Jewel Changi yang Lebih dari Sekadar Bandara

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 24 Jul 2019 21:19 WIB
Jewel Changi (Johanes Randy/detikTravel)
Singapura - Baru-baru ini Jewel Changi resmi dibuka. Bagi traveler, keberadaannya lebih dari sekadar bandara.

Umumnya bandara hanya menjadi terminal atau tempat menunggu pesawat sebelum tiba atau bertolak ke suatu destinasi, tapi lain halnya dengan Bandara Changi di Singapura. Terlebih, bandara ini baru saja membuka destinasi one-stop-shopping Jewel yang terbaru dan super canggih pada 17 April tahun ini.

Dilengkapi dengan air terjun indoor tertinggi di dunia serta aneka ruang publik, membuat bangunan yang dulunya merupakan gedung parkir bagian terminal 1 ini menjadi magnet wisatawan. Anggapan bandara sebagai tempat menunggu pesawat pun tergantikan dengan konsep bandara sebagai tempat bersosialisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HSBC Rain VortexHSBC Rain Vortex (Johanes Randy/detikTravel)
"Bandara Changi memiliki tempat khusus di hati banyak orang, terutama masyarakat Singapura. Kami ingin memperluas ikatan khusus ini untuk semua orang yang mengunjungi Jewel," ujar Hung Jean, Kepala Eksekutif Jewel Changi Airport Devt.

Sesuai kata Hung, detik.com yang berkunjung ke Jewel atas undangan dari Changi Airport Group, Rabu (24/7/2019) juga merasakan hal yang sama. Hal itu pun terlihat dari area HSBC Rain Vortex, air terjun khas Jewel yang jadi atraksi utama dewasa ini.

Mulai dari traveler yang membawa koper dan backpack hingga anak muda dan tua, semua tampak berkumpul dan menikmati keindahan air terjun. Melihat pemandangan itu, identitas bandara pun terasa semakin kabur. Tak tampak ekspresi bosan atau buru-buru mengejar pesawat. Semuanya tampak rileks.

BACA JUGA: 7 Fakta Jewel Changi Airport yang Perlu Kamu Tahu

Salah satunya adalah Julia, warga Singapura yang ditemui detik.com di lokasi. Dijelaskan olehnya, Bandara Changi khususnya Jewel kini dirasa lebih jadi tempat wisata ketimbang bandara.

"Warga lokal datang saat weekend, begitu juga dengan anak sekolah dan pelajar universitas," terang Julia.

Jewel Changi yang futuristikJewel Changi yang futuristik (Johanes Randy/detikTravel)
Bagi Julia, Bandara Changi pun tak hanya jadi tempat rekreasi baginya dan keluarga. Ia malah pernah melakukan blind date atau kencan buta di bandara tersebut.

Masih menurut Julia, tak sedikit juga anak muda yang datang ke Jewel Changi untuk belajar hingga berkegiatan. Kalau di Indonesia, tentu budaya seperti itu masih belum terbayang. Mungkin akan seperti itu di masa mendatang ketika fasilitas dan prasarana bandara Indonesia lebih baik dari sekarang.

Pengunjung di Jewel ChangiPengunjung di Jewel Changi (Johanes Randy/detikTravel)
Untuk informasi, mayoritas tenant di Jewel Changi beroperasi dari pukul 10.00 pagi hingga 22.00 malam waktu setempat. Sedangkan untuk HSBC Rain Vortex, pertunjukan terakhir digelar hingga tengah malam.


(rdy/aff)

Hide Ads