Dong Ngac merupakan desa yang usianya telah mencapai 1.000 tahun. Meskipun Hanoi sekarang terpapar arus modernisasi, desa ini menjadi salah satu yang masih menjaga keasliannya.
Kalau berkunjung ke sini, traveler akan disambut gerbang batu serta arsitektur rumah penduduk khas Prancis-Vietnam. Di sepanjang jalan desa yang sempit juga dapat ditemui para pedagang dan anak-anak kecil yang bermain di luar kuil Buddha dari abad ke-17, Tu Khanh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam kuil ini kamu akan disambut patung batu berbentuk bangau yang berdiri di belakang kura-kura. Kura-kura merupakan hewan yang dihormati penduduk Hanoi sejak dulu. Berdasarkan mitos lokal, kura-kura merepresentasikan umur panjang dan dipandang sebagai ikon di balik kesuksesan Vietnam meraih kemerdekaan.
Desa yang menjadi rumah bagi sekitar 1000 orang warga ini berhasil melahirkan tokoh-tokoh penting di Vietnam. Contohnya adalah wakil perdana menteri Vietnam periode 1997-2011, Pham Gia Khiem dan penulis yang juga aktivis sosial 1900-an Hoang Tang Bi. Penduduk desa ini juga banyak yang meraih gelar akademik tinggi di bidang doktor sastra. Berkat pencapaian tersebut Dong Ngac banyak mendapatkan penghargaan kerajaan.
Kepedulian Dong Ngac pada edukasi bahkan terlihat dari arsitektur desa yaitu simbol-simbol buku yang diukir di gerbang desa. Di sini ada kurang lebih 100 rumah yang dihuni para warga yang terkenal ramah. Mereka umumnya akan memberikan suguhan berupa teh teratai panas dan kue beras Banh Gio yang menjadi makanan khas lokal di sana.
Di desa ini juga ada satu bangunan yang dijadikan sebagai pusat berkumpulnya warga desa. Namanya adalah Rumah Komunal Dong Ngac. Rumah Komunal memiliki aula pusat yang di dalamnya terdapat koleksi karya seni Dinasti Le. Karya seni ini punya berbagai tema seperti pertanian, perdagangan, perikanan, seni, dan sastra.
![]() |
Rumah Komunal ini punya desain yang unik dimana rumah didesain menyerupai naga. Bila dilihat dari atas, rumah ini menyerupai kepala naga. Aula ibadahnya merepresentasikan batok kepala naga sementara gerbang utama menjadi hidung dan dua sumur menjadi matanya.
Tempat ini dibangun pada awal 1600-an dan selama hampir 400 tahun selalu menjadi tempat dilaksanakannya berbagai acara di Dong Ngac. Selain itu, Rumah Komunal juga dijadikan tempat ibadah. Setiap hari warga Dong Ngac akan berdoa pada Buddha di halaman rumah sembari mengenang para akademisi yang telah membangun reputasi mulia dari desa mereka.
(krs/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum