Meski cuma #dirumahaja, traveler bisa berkunjung ke 5 destinasi keren di Australia ini lho. Apa saja ya?
Di era teknologi seperti sekarang, bukan tidak mungkin kita bisa bertualang ke Australia, meski faktanya sedang berada #dirumahaja. Ada beberapa destinasi keren di Negeri Kanguru yang bisa dikunjungi secara virtual.
Setidaknya ada 5 destinasi di Australia yang bisa traveler kunjungi dari rumah. Dari rilis Tourism Australia yang diterima detikTravel, Rabu (22/4/2020), inilah ke-5 destinasi tersebut:
1. National Gallery of Victoria (NGV)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tur virtual ke museum adalah cara menghibur diri buat traveler yang tidak bisa ke mana-mana. Galeri tertua yang paling banyak dikunjungi di Melbourne yaitu National Gallery of Victoria (NGV) pun bisa dikunjugi secara virtual.
Galeri ini memiliki berbagai macam koleksi seniman lokal maupun internasional, pameran, program, dan acara yang seru. Mulai dari seni kontemporer ke pameran bersejarah internasional, fashion dan desain, arsitektur, vokal dan juga tari.
NGV baru saja meluncurkan program tur virtual, yaitu NGV Channel, yang memungkinkan para wisatawan untuk mengeksplorasi isi museum secara virtual. Sekarang wisatawan bisa ikut tur yang akan dibawakan oleh kurator secara gratis.
Tur tersebut mempertunjukkan hasil karya seni dari Collecting Comme, koleksi seni lokal NGV Marking Time yang berkolaborasi dengan KAWS, berjudul Companionship In the Age of Loneliness; dan karya seni Keith Haring dan Jean-Michel Basquiat yang berjudul Crossing Lines.
2. Museum of Old and New Art (Mona)
![]() |
Destinasi kedua, traveler bisa ke Tasmania untuk mengunjungi Museum of Old and New Art (Mona), yang betul-betul bergaya seperti Mona, di mana wisatawan dapat menonton siaran langsung Tim Steiner pada pukul 06:00 dan 12:30 WIB setiap hari.
Tim adalah seorang mantan manajer salon tato di Zurich. Tim Steiner memiliki tato yang menakjubkan di punggungnya yang dirancang oleh seorang seniman terkenal yang mana karyanya telah dibeli oleh seorang kolektor seni Jerman. Terhitung sejak tahun 2011, Tim telah duduk di Mona selama lebih dari 3.500 jam.
Selama museum ditutup untuk umum, Tim tetap duduk di Mona dan mencatat beberapa jam tambahan sambil mempraktikkan aturan untuk menjaga jarak sosial. Sebagai bagian dari kesepakatan, Tim menghabiskan hari-harinya dengan duduk di galeri sehingga orang-orang dapat mengagumi karya seni yang ada pada badannya.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!