Katak kaca. Namanya unik dan menarik. Tubuhnya memang tembus pandang seperti kaca.
Nama ilimiahnya adalah Hyalinobatrachium dan disebut glass frog. Semua spesies dalam genus ini memiliki peritoneum ventral yang benar-benar transparan. Peritoneum adalah membran berkilau yang melapisi organ perut.
Karena bening, semua organ di dalam tubuh katak ini keliatan. Sebut saja tulang, usus, dan jantung. Kamu bisa dengan jelas melihat detak jantung katak ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang paling berbeda dari semua genus adalah Hyalinobatrachium yaku. Spesies ini memiliki keunikan berupa bintik hijau berwarna hijau tua dan jantung merah terang. Ini mengapa spesies ini bisa langsung diidentifikasi begitu melihat bagian perutnya.
![]() |
Katak kaca ini hidup di Amerika tengah dan Selatan, Hutan Amazon. Glass frog umumnya berukuran kecil dan panjangnya berkisar antara 2-7,5 cm.
Namun Hyalinobatrachium yaku memiliki cara berkembang biak yang berbeda. Ketika musim kawin tiba, katak jantan akan menarik betina dari bawah daun. Kemudian saat bertelur, pejantanlah yang akan merawat telur-telur mereka hingga menetas.
Dari studi Proceedings of National Academy of Sciences, peneliti menemukan bahwa tubuh tembus pandang dari katak kaca memiliki fungsi kamuflase. Jika ada pemangsa, katak kaca yang sedang berada di atas daun akan nampak kabur karena memiliki warna yang sama dengan tempatnya berpijak.
"Pada umumnya katak berwarna hijau seperti daun. Tetapi daun juga memiliki tingkat kecerahan yang berbeda. Dengan memiliki tubuh yang tembus pandang, tubuh katak menjadi gradien warna yang lebih lembut sehingga katak tak dikenali oleh predator," ungkap James Barnett, peneliti dari McMaster University, Kanada.
![]() |
Tapi, katak kaca diyakini dalam bahaya. Habitatnya terancam hilang karena adanya aktivitas manusia. Bisa kita lihat, belakangan hutan-hutan banyak ditebang untuk pembangunan jalan dan ekstraksi minyak.
Sebagai makhluk amfibi, air juga sangat penting bagi katak. Ekstraksi minyak di hutan berimbas pada pencemaran sungai di hutan. Belum lagi adanya batas antara populasi satu dengan yang lain.
Sehingga katak-katak ini akan sulit berkomunikasi satu sama lain. Padahal amazon terkenal dengan keberagaman hayati juga budayanya. Ini menjadi ancaman bagi konservasi yang ada di sana.
Baca juga: Waduh, Paus Bungkuk Menelan 2 Kayaker? |
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol