Myanmar tak cuma punya pagoda. Negara ini punya banyak fakta-fakta menarik lain, termasuk soal kudeta.
Kudeta baru saja terjadi di Myanmar. Seisi kota mencekam pasca kudeta. Dengan cepat warga menarik semua uang tunai dan membelanjakan kebutuhan untuk tinggal diam di dalam rumah.
Kok masyarakatnya bisa segercep itu? Rupanya ini bukanlah kudeta pertamanya. Sebelumnya Myanmar sudah mengalami kudeta dua kali sejak kemerdekaan dari Inggris tahun 1948. Yakni tahun 1963 dan 1988.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini baru satu fakta. Negeri Seribu Pagoda ini punya fakta-fakta menarik lain untuk diketahui.
1. Ganti Ibukota
Nama Yangon cukup akrab di telinga traveler. Sayang sekali, kota ini bukan lagi ibukota Myanmar. Ibukota Myanmar sekarang adalah Naypyidaw.
Meski cukup sulit dilafalkan, namun Naypyidaw memiliki arti yang indah. Naypyiday artinya Tempat Kediaman Raja.
2. Percaya Astrologi
Konon para pemimpin negara tersebut percaya pada astrologi. Perpindahan kota yang diketahui dunia adalah pada tanggal 7 November 2005. Tapi katanya mereka baru pindah tanggal 11 November.
Perpindahan ibukota dilakukan pada tanggal 6 November ke sebuah lahan kosong. Jaraknya dua mil dari ibukota baru. Baru setelah 5 hari kemudian, semuanya pindah ke ibukota baru, Naypyidaw.
Sehingga perpindahan ibukota mendapat angka cantik, tanggal 11 di bulan 11 pada pukul 11.00. Katanya juga perpindahan ibukota baru ini menggunakan 11 batalyon dengan 1.100 truk militer.
3. Ganti Nama
Sebelum ganti ibukota, Myanmar sudah lebih dulu ganti nama. Dulu nama negara ini Burma, kemudian menjadi Myanmar pada tahun 1989. Nama Burma diganti karena identik dengan orang Burman atau Bamar.
Nama Myanmar memiliki arti yang juga indah. Mya artinya zamrud atau mutiara. Sehingga Myanmar ingin dianggap sebagai zamrud Asia.
Kalau dilihat dari alamya, Myanmar memang sangatlah indah. Punya banyak kota kuno, Myanmar tak meninggalkan budayanya dan begitu menjaga warisan pagoda.
4. Kota ramalan Buddha
Mandalay adalah kota kedua terbesar di Myanmar. Di sekeliling Mandalay ada kota kuno kecil dan biara, Ava dan Amarapura.
Berada di bawah gunung, kota kuno tersebut memiliki patung Buddha yang menghadap ke Mandalay. Menurut kepercayaan orang Myanmar, Buddha sendiri telah meramal pembangunan Mandalay.
![]() |
5. Kuil Emas
Kalau liburan ke Myanmar, kamu wajib berkunjung ke pagoda-pagoda indahnya. Bukan cuma indah, pagoda ini berkilau karena dilapisi dengan emas.
Wajar saja jika Myanmar akhirnya tak hanya disebut Negeri Seribu Pagoda, tapi juga Si Negeri Emas. Emas memang dianggap sebagai persembahan yang baik untuk Buddha.
Seperti di Pagoda Shwedagon. Stupa bagian bawah terbuat dari 8.688 batang emas, ditambah 13.153 batang lagi di stupa bagian atasnya.
Pada puncak pagoda ini terdapat 5.448 buah batu berlian, 2.317 batu ruby, 1.065 lonceng emas, serta satu buah berlian 76 karat yang menjadi titik tertinggi Shwedagon Pagoda.
![]() |
6. Wanita leher panjang
Bukan cuma Thailand yang punya wanita berleher panjang. Sebuah suku di Myanmar pun punya, namanya Kayah atau biasa disebut Padaung.
Wanita di desa ini memakai lingkaran logam di lehernya sebagai bentuk pengamanan diri dari binatang buas. Wanita menggunakan cincin besi di leher mulai umur 5 tahun.
![]() |
Cincin besi yang digunakan juga dikaitkan dengan mitos ibu. Mereka percaya bahwa ibu mereka dulunya adalah seekor naga. Sehingga leher panjang akan membuat mereka merasa dekat dengan 'sang ibu'.
Namun kini tradisi lingkaran di leher sudah mulai punah. Terakhir tercatat hanya tinggal 4 wanita tua saja yang masih menggunakannya. Sementara wanita muda sudah tidak mau.
7. Longyi
Lain ladang lain belalang, jika liburan ke Myanmar jangan kaget dengan budayanya. Masyarakat di sana jarang menggunakan pakaian seperti kita. Mereka begitu mencintai warisan budaya sehingga masih menggunakan pakaian tradisional, Longyi.
Longyi adalah sarung atau kain yang dililitkan ke pinggang. Kaum pria akan mengikatkan sarungnya di depan, sementara perempuan di samping.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol