Zermatt di Swiss merupakan kota ramah lingkungan dan populer akan wisatanya. Dari sana kamu bisa menikmati pemandangan Gunung Matterhorn.
Terletak di Kanton Valais, Swiss, Zermatt berada di ketinggian 1.620 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi pegunungan. Kota ini berbatasan langsung dengan Italia dan menjadi gerbang untuk mendaki Puncak Metterhorn.
detikTravel bersama AntaVaya menyambangi Kota Zermatt melalui tur virtual pada Rabu (17/2/2021) malam. Perbedaan waktu antara Swiss dengan Indonesia adalah 6 jam sehingga dapat melihat suasana siang di Swiss. Saat itu matahari bersinar terang dan suhunya cukup bersahabat yakni 3-5 derajat celcius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama dengan pemandu lokal bernama Roman, kami diajak untuk melihat suasana Zermatt dimulai dari terminal kedatangan di Stasiun Zermatt. Dari stasiun, kami sudah dibuat takjub dengan kerapiannya.
Berbeda dengan stasiun kereta di Indonesia yang selalu ramai manusia dan kendaraan bermotor, di sana suasananya tampak lebih sepi dan traveler justru disambut kereta kuda. Maklum, kota ini memang melarang penggunaan kendaraan berrmotor sejak 1947.
![]() |
Roman menjelaskan bahwa Zermatt telah menerapkan konsep kota yang ramah lingkungan. Mereka hanya menggunakan mobil listrik atau berjalan kaki bila hendak bepergian.
Pemandangan itu tampak pula di jalan utama Zermatt yang bernama Bahnhofstrasse. Jalan ini merupakan spot favorit turis karena di sana berdiri pertokoan yang menjual buah tangan khas Swiss.
Mulai dari cokelat, jam tangan, perhiasan, dan oleh-oleh lainnya dijual di sana. Hotel-hotel berbintang juga berdiri di sepanjang jalan ini.
Kami pun berkesempatan untuk mengunjungi salah satu hotel kenamaan di Zermatt yaitu Schweizerhof. Roman menjelaskan, konsep hotel ini adalah seperti rumah tradisional Swiss dengan pelayanan yang moderen.
"Schweizerhof terdiri atas dua kata. Schweize artinya Swiss. Sedangkan Hof artinya rumah. Sehingga Schweizerhof artinya selamat datang di rumah Swiss," ia menjelaskan.
![]() |
Begitu memasuki hotel, suasana Swiss amat terasa. Interiornya terbuat dari kayu yang memberikan kesan hangat meskipun di luar suasananya dingin.
Hotel ini juga dilengkapi fasilitas yang bakal memanjakan tamu, seperti restoran yang lengkap dengan sarana barbeque, ruang bermain, dan ruang merokok.
Namun bintang utama dari hotel ini adalah kamarnya. Kamar hotel ini langsung menghadap ke Gunung Matterhorn. Jika traveler belum tahu, gunung ini gambarnya sering traveler lihat di cokelat Toblerone.
Dengan fasilitas tersebut, hotel ini selalu ramai dipesan oleh turis. Termasuk saat ini, di mana Swiss sudah berhasil mengendalikan COVID-19 dan membuka pariwisata.
Bila pandemi ini sudah berhasil diatasi, tak ada salahnya memasukkan Zermatt ke dalam bucket list liburan traveler di masa depan. Traveler dapat mengeksplorasi lebih jauh keindahan kota ini.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum