Pulau Paskah terletak di sebelah barat Chili, nampak di Google Maps seperti sebuah titik kecil di kawasan Samudera Pasifik sebelah selatan.
Pulau Paskah dikenal sebagai Easter Island atau dalam bahasa setempat disebut Rapa Nui. Pulau ini terkenal memiliki patung Moai (batu wajah) yang ikonik.
Pulau Paskah mulai dikenal di dunia, sejak pelaut Belanda Jacob Roggeveen mencapai Pulau ini pada 1722. Hingga saat ini para peneliti belum satu kata terkait asal-usul penduduk pertama Pulau Paskah. Apakah mereka berlayar dari daratan Amerika Selatan atau dari Polinesia Tengah ke utara dan barat?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sungguh menakutkan membayangkan perjalanan dengan perahu ke Pulau Paskah di Samudera Pasifik yang luas itu dari segala arah, yang akan memakan waktu minimal dua minggu, menempuh beberapa ribu mil lautan yang tampaknya tak berujung.
![]() |
Para ahli bahasa memperkirakan penduduk pertama Pulau Paskah tiba sekitar 1.600 tahun yang lalu, mereka berasal dari Polinesia Timur. Sementara itu hasil penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Pulau Paskah mulai dihuni sekitar 1.300 hingga 1.200 tahun yang lalu. Sedangkan hasil tes DNA dari 12 kerangka yang ditemukan di situs arkeologi Pulau Paskah menunjukkan mereka berasal dari Polinesia.
Menurut salah satu mitos yang dipercaya di Pulau Paskah, sekitar 1.500 tahun yang lalu seorang ariki (raja) bernama Hotu Matu'a atau Orang Tua yang Agung berlayar ke Pulau Paskah dengan perahu bercadik dari sebuah Pulau Polinesia yang tidak diketahui bersama istri dan keluarga besarnya.
Hotu Matu'a dan keluarganya mendarat di Pantai Anakena, Pulau Paskah. Te-Pito-te-Henua atau "ujung negeri" adalah nama awal pulau ini. Hotu Matu'a mungkin seorang pemimpin yang hebat, mencari pulau baru untuk dihuni rakyatnya, atau dia mungkin telah melarikan diri dari sebuah pulau di Pasifik yang sering terjadi perang antar kelompok.
Baca juga: Baru! Syarat Perjalanan Mulai 1 April |
Semakin jauh suatu tempat dari daratan, semakin sedikit pula sumber makanan yang bisa ditemukan di situ, sehingga dalam berlayar mereka membawa beberapa jenis tanaman yaitu pisang, keladi dan mungkin juga ubi jalar, yang kemudian mereka tanam di Pulau Paskah.
Pada abad ke-18, ketika pelaut Eropa pertama kali menjelajahi Pasifik dan berlayar dari pulau ke pulau, mereka memperhatikan bahwa orang-orang dari berbagai pulau, tidak peduli seberapa jauh, memiliki kebiasaan yang sama.
Penduduk tampak mirip dalam penampilan, dan mereka sering dapat memahami satu sama lain, meskipun mereka berasal dari pulau-pulau yang terpisah ribuan mil. Hubungan linguistik ini menunjuk pada ikatan silsilah yang mengikat orang-orang Pasifik satu sama lain.
----
Hari Suroto
Balai Arkeologi Papua
Simak Video "Video Belajar dari Tragedi Hilangnya Hutan Pulau Paskah Imbas Deforestasi"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit