Masjid-masjid tua di Pantai Gading masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Masjid itu merupakan masjid yang terbuat dari tembikar yang dibangun di Kekaisaran Mali pada tujuh abad lampau.
Dikutip dari situs resmi UNESCO, Senin (2/8/2021) masjid-masjid di Pantai Gading itu dinilai sebagai saksi penting bagi perdagangan trans-Sahara. Masjid itu berperan penting dalam penyebaran agama dan budaya Islam dengan memiliki arsitektur perpaduan antara budaya Islam dan lokal serta memiliki gaya yang sangat khas.
Masjid-masjid itu dibangun dari tanah liat dengan penopang kayu yang menonjol dan campuran telur burung unta. Bentuk menaranya didesain meruncing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Delapan masjid yang masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO itu merupakan bangunan terbaik dari 20 masjid serupa yang tersisa di seantero Pantai Gading. masjid-masjid itu terletak kota Tengréla, Kouto, Sorobango, Samatiguila, M'Bengué, Kong, dan Kaouara. Jumlah itu berkurang drastis dibandingkan abad 20 yang jumlah masjid serupa masih ratusan.
🔴BREAKING!
Sudanese style mosques in northern #CotedIvoire🇨🇮recognized as @UNESCO #WorldHeritage site.
Bravo!👏
ℹ️ https://t.co/X7SWIos7D9 #44WHC pic.twitter.com/POaqI2Wo09ADVERTISEMENT— UNESCO 🏛️ #Education #Sciences #Culture 🇺🇳😷 (@UNESCO) July 27, 2021
Menurut UNESCO, masjid-masjid di Pantai Gading itu menampilkan interpretasi gaya arsitektur yang berasal dari abad ke-14 di Kota Djenne, bagian dari Kekaisaran Mali. Gaya itu menyebar ke Sudan pada abad ke-16 dan dikembangkan dengan beradaptasi dengan iklim yang lebih basah.
Baca juga: Akhir Penantian Panjang Mumi Tertua Dunia |
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!