Israel-Palestina Panas Lagi, Mesir Tutup Perbatasan Rafah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Israel-Palestina Panas Lagi, Mesir Tutup Perbatasan Rafah

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Senin, 23 Agu 2021 10:12 WIB
Passengers sit next to their luggage as they wait to cross the border to the Egyptian side of Rafah crossing, in Rafah, Gaza Strip, Tuesday, Aug. 11, 2020. Egypt reopened Rafah Crossing for three days starting Tuesday for humanitarian cases in and out of the Gaza Strip, including medical patients and people who had Egyptian and international citizenship. The border was closed since March. (AP Photo/Adel Hana)
Perbatasan Rafah Mesir Foto: AP/Adel Hana
Rafah -

Setelah sempat dibuka beberapa waktu, Mesir kembali menutup perbatasan Rafah menuju jalur Gaza mulai hari ini. Tidak ada alasan jelas yang disampaikan oleh pemerintah Mesir.

Mengutip Reuters, Senin (23/8/2021) Hamas yang mengontrol Gaza sudah diberi tahu mengenai penutupan perbatasan Rafah oleh Mesir.

Meski tidak ada alasan pasti, menurut salah satu sumber keamanan di Mesir, namun penutupan itu dilakukan Mesir menyusul meningkatkan ketegangan antara Israel dan Hamas, pekan lalu. Pesawat-pesawat jet tempur Israel menyerang beberapa lokasi di Gaza setelah adanya tembak-tembakan di perbatasan Gaza dan Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rafah merupakan satu-satunya perbatasan Mesir dan Gaza. Israel selama ini melakukan pembatasan yang sangat ketat yang menghambat distribusi makanan pergerakan orang selama bertahun-tahun.

Mesir membuka perbatasan tersebut pada bulan Februari lalu, saat Mesir menjamu pertemuan para faksi di Palestina seperti Hamas dan Fatah di Kairo. Kairo mengambil langkah tersebut saat menjadi tuan rumah pembicaraan antara Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, dan Fatah, yang menjalankan Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel.

ADVERTISEMENT

Rafah juga sempat ditutup beberapa waktu lalu setelah ada wabah virus Corona di Mesir.

Gaza adalah daerah padat berpenduduk sekitar dua juta orang, setengah dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan, dan sering kekurangan air bersih, listrik, dan obat-obatan.

Israel menarik pasukannya dari Gaza pada 2005 namun tetap mengontrol perbatasan wilayah dan penyeberangan darat, di mana Israel telah menutupnya selama berbulan-bulan.




(ddn/sym)

Hide Ads