Sebuah wilayah bernama Maenza akhirnya mengikuti tren yang ada di Italia. Tren jual rumah terbengkalai dengan harga murah meriah ini semakin menjamur.
Maenza adalah sebuah kabupaten di Italia, dekat dengan Kota Roma. Ini menjadikan Maenza sebagai desa pertama yang dekat dengan Kota Roma dengan tren rumah murah.
Maenza merupakan tempat bersejarah. Di sana banyak rumah-rumah tua. Sebagian tidak terawat dan mulai rusak dan berpotensi membahayakan orang lewat. Nah, untuk melestarikan rumah tua itu, pemerintah setempat menyediakan lusinan rumah yang ditinggalkan dan mencari pemilik baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu sebagai bagian dari kampanye yang dibuat Wali Kota Meanza, Claudio Sperduti, untuk menghidupkan Meanza. Dia berharap "pakta untuk kelahiran kembali" kawasan itu bisa menjadi titik balik kehidupan baru.
Dilansir dari CNN, rumah-rumah di desa ini masuk dalam lokasi bersejarah. Perbukitan Lepini yang indah menjadi pemandangan utamanya.
Menurut catatan sejarah, desa ini dulunya didirikan oleh para gembala yang melarikan diri dari serangan penjajah. Kemudian desa ini berkembang dan masuk dalam Kekaisaran Romawi.
![]() |
Dulunya desa ini juga terkenal karena kecantikan wanita-wanitanya. Bahkan namanya disebut sebagai neighborhood of the pretty women. Sebutan ini merujuk kepada masa lalu Maenza yang adalah Red Light District di zamannya.
Tapi kini lusinan rumah sudah ditinggalkan. Kebanyakan masih berukuran 50-70 meter persegi dengan bahan batu dan keadaan yang tidak baik namun juga tidak buruk.
Rumah-rumah ini dijual dengan harga Euro 1 atau sekitar Rp 16 ribuan. Sang wali kota ingin agar kampung halamannya ini mendapat angin segar dari pelancong.
"Tujuannya adalah untuk memperbaiki semua properti runtuh yang tidak digunakan dengan menghubungkan antara pemilik lama dan pembeli potensial dengan harga yang menarik," ujar Wali Kota Claudio Sperduti.
Rumah yang dijual baru sekitar 100 properti saja. Pembeli yang tertarik dapat langsung menghubungi balai kota sampai tanggal 28 Agustus ini.
Pelancong yang membeli rumah di Maenza, Italia harus berkomitmen untuk merenovasinya dalam kurun waktu tiga tahun. Kemudian ada deposit sebesar Euro 5.000 atau sekitar Rp 84 juta sebagai jaminan sampai renovasi selesai.Menilik rumah-rumah tua itu berukuran kecil, sekitar 50-70 meter persegi, biaya renovasi diyakini relatif murah.
![]() |
Baca artikel selanjutnya
Sama seperti kota-kota terbengkalai lainnya di Italia, Maenza sudah mulai mengalami depopulasi. Bahkan jumlah populasinya tidak lebih dari 3.000 jiwa dalam 20 tahun terakhir.
"Keluarga dan pemuda seringkali meninggalkan Maenza untuk pindah ke rumah yang lebih besar di kota terdekat dan villa di pedesaan. Tetapi selalu ada pendatang baru yang menggantikan mereka sehingga seimbang," ucapnya.
Para pembeli rumah juga akan mendapat pengurangan pajak untuk membuat rumah yang ramah lingkungan dan tahan gempa. Maenza sendiri belum dikategorikan terbengkalai karena masih memiliki penduduk tetap dengan lingkungan yang baik.
"Kami mengambil upaya selangkah demi selangkah. Ketika keluarga pemiliknya menyerahkan kepada kami rumah lama mereka, kami memasarkan melalui pengumuman di situs kami agar transparan," kata Sperduti.
Pembeli yang tertarik bisa menghubungi balai kota dan menyebutkan kriteria rumah yang diinginkan. Nantinya, pejabat setempat akan mencarikan rumah yang pas. Wali kota Sperduti yakin pembeli bakal terus bertambah karena saat ini cukup banyak peminat.
Pembeli juga wajib menyiapkan detail rencana renovasi rumah secara rinci. Misalnya, rencana penggunaan bakal menjadi tempat tinggal, B&B, toko, atau restoran.
Pembeli rumah tidak dibatasi warga lokal. Pembeli yang diutamakan adalah keluarga dengan anak-anak dan pasangan muda yang ingin tinggal di Maenza, baik permanen ataupun semi permanen.
Andai ada peminat rumah yang sama, prioritas akan diberikan kepada mereka yang ingin menetap dan mereka yang merencanakan renovasi tercepat.
Sperduti mengatakan kotanya, tidak seperti yang lain, tidak menawarkan rumah seharga β¬1 untuk menambah jumlah populasi yang berkurang, seperti kawasan lain di Talia yang melego murah rumah-rumahnya. Sperduti bilang langkah itu untuk memblokir agen penjual dan spekulan agar tidak merebut rumah-rumah tua untuk menghasilkan uang.
"Keluarga dan pemuda sering meninggalkan kawasan ini dan pindah ke rumah yang lebih besar di kota-kota terdekat dan vila di pedesaan, tetapi selalu ada pendatang baru yang menggantikan mereka sehingga seimbang," kata Sperduti.
"Ini bukan kota yang sekarat, orang-orang masih mendiami distrik lama tetapi membutuhkan perombakan, oksigen segar," kata dia.
Baca juga: Lagi, Italia Jual Rumah Seharga 1 Euro |
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!