Kota-kota di Italia seringkali menjual rumah-rumah di dalamnya seharga 1 euro. Kali ini, penawaran itu diberikan oleh wilayah Abruzzo nan cantik.
Tepatnya, penjualan rumah-rumah murah tersebut berada di kota Pratola Peligna. Letaknya sekitar dua jam perjalanan ke timur Roma.
![]() |
Mengutip Travel+Leisure, tujuan dari penjualan rumah adalah merangsang pertumbuhan sosial ekonomi dan melestarikan sejarah yang ada di wilayah tersebut. Terdapat sekitar 630 bangunan kosong dan 250 yang dijual seharga 1 euro atau Rp 16 ribu. Beberapa rumah itu sudah laku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski murah, ada persyaratan yang harus disetujui oleh pembeli. Mereka harus mengajukan rencana renovasi rumah, jika tidak dilakukan dalam kurun waktu enam bulan, maka pembeli akan didenda sebesar 10.000 euro atau semikar Rp 164 juta.
![]() |
Bukan tanpa alasan, ketentuan ini dibuat agar pembeli tak seenaknya meninggalkan rumah dan membuatnya terbengkalai. Mereka berkaca kepada penjualan-penjualan rumah Italia yang murah sebelumnya.
"Terutama dengan (pembeli) orang asing. Melacak mereka di seluruh dunia dan memaksa mereka untuk menyelesaikan renovasi menjadi tidak mungkin," kata Wali Kota Pratola Peligna, Antonella Di Nino, kepada CNN.
Rumah-rumah itu kosong begitu saja. Kota itu kekurangan penduduk.
Ya, penurunan populasi telah terjadi di kota Pratola Peligna. Pada tahun 1930, ada sekitar 13.000 penduduk, namun kini hanya tersisa 7.000 orang.
Rumah-rumah kosong itu rusak. Sehingga, renovasi sangat perlu dilakukan.
"Tujuan kami adalah untuk membuat mereka semua (bangunan rumah) bersinar lagi dan memulihkan keindahan pusat lama, bahkan jika itu memakan waktu cukup lama," kata anggota dewan lokal, Paolo Di Bacco.
Paolo juga mengungkapkan bahwa langkah-langkah tengah dilakukan untuk mendorong pembeli untuk menyelesaikan renovasi dalam waktu tiga tahun.
"Jika sementara (waktu) itu atap runtuh atau dinding runtuh, mengancam keselamatan publik, pemerintah kota turun tangan untuk mengamankan bangunan dan akan membuat pemilik lama atau ahli waris mereka membayar kerusakan dan perbaikan," kata Paolo.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol